Showing posts with label Umum. Show all posts
Showing posts with label Umum. Show all posts

Sunday, July 13, 2014

Princess: Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Princess: Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi
Princess: Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox4shared | Box |

Download (EPUB)
| DropBox4shared | Box |

DI akhir 1970-an, sebagai perempuan lajang aku melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk mencari pengalaman yang baru. Aku sampai di Kerajaan ini pada tanggal 7 september 1978, dan menetap di sana hingga musim semi 1991. Dari
1978 sampai 1982, aku bekerja di Urusan Kesehatan Pemerintah di Rumah Sakit Khusus dan Pusat Penelitian Raja Faisal. Selama empat tahun itu aku bertemu dengan berbagai anggota keluarga Kerajaan Saudi. Setelah keluar dari bekerja di rumah sakit kerajaan (karena aku menikah dengan seorang warga negara Inggris bernama Peter Sasson), aku tetap tinggal di kerajaan ini selama sembilan tahun berikutnya, tinggal di lingkungan tetangga-tetangga Saudi bersama dengan suamiku.
Selama dua belas tahun, aku berada dalam posisi yang sangat menguntungkan karena aku bisa mempelajari banyak hal tentang negeri ini, sesuatu yang sangat sedikit dipahami oleh dunia luar. Aku banyak dibantu oleh masyarakat Arab kelas menengah, dan warga negara Arab lain yang hidup di Arab Saudi. Selama masa ini aku melakukan perjalanan ke banyak tempat, mengenal banyak daerah di Arab. (Karena pemerintah Saudi melarang perjalanan ke Israel, aku tak bisa mengunjungi Israel hingga setelah tahun 1991.)
Tahun 1983, aku bertemu dengan seorang perempuan Saudi yang luar biasa, Putri Sultana Al Saud. Aku dengan cepat menyukai keluarga kerajaan ini. Menurutku, menjadi seperti dia adalah mimpi semua perempuan. Bukan hanya muda dan cantik, Sultana juga sangat menyenangkan dan cerdas, dan memiliki semangat kemandirian yang jarang aku temui pada perempuan Saudi lain.
Ketika persahabatan kami terus berkembang, aku mulai tahu bahwa ia adalah perempuan yang sangat terluka karena tidak mendapat kasih sayang ayah. Walaupun ia lahir dalam keluarga yang sangat kaya, memiliki empat rumah besar di tiga benua, memiliki pesawat jet pribadi, dan perhiasan berharga jutaan, ketika sampai pada kemerdekaan pribadi, Sultana tak mendapatkannya. Dan, meskipun tampak riang dan luwes, aku segera bisa melihat bahwa putri Sultana adalah seorang perempuan yang mendidih hatinya karena ketidakkuasaannya untuk mengendalikan hidupnya sendirian. Sanak saudara laki-laki dalam keluarganya memiliki kekuasaan hidup dan mati atas dirinya, dan juga seluruh saudara perempuannya.
Waktu berlalu, persahabatan kami terus berjalan dan Putri Sultana dengan perlahan menceritakan kisah kehidupan pribadinya, dari masa kecilnya yang bergolak sampai pengaturan pernikahannya. Begitu juga dengan kisah-kisah kehidupan sembilan saudara perempuannya, teman-temannya, dan pelayan-pelayannya. Dua atau tiga tahun setelah pertemuan pertama dengan Sultana, dia memintaku menuliskan kisahnya. Dia memutuskan bahwa dunia harus tahu tentang penganiayaan perempuan di negerinya. Aku kurang antusias, prihatin akan keselamatannya. Aku juga mempertimbangkan bahwa tak ada seorang pun yang akan tertarik pada kehidupan seorang putri yang tinggal di kerajaan yang begitu mencurigai orang asing, bahkan turis pun tidak diizinkan berkunjung.
Aku dan Peter bercerai setelah delapan tahun perkawinan, tapi aku beruntung memiliki visa multi exit dan re-entry, sehingga aku bisa tetap keluar masuk ke Kerajaan Saudi. Aku baru benar-benar meninggalkan Kerajaan pada musim semi 1991. Walaupun Sultana sudah tidak sabar agar kisahnya segera dibukukan, aku tetap menunggu sampai setiap orang yang aku anggap sebagai teman dekat mendukungku menulis buku semacam itu.
Ketika Princess dipublikasikan, dunia merangkul kisah nyata Sultana, menyambut dengan kasih perempuan yang membolehkan mereka mengintip ke balik cadar dan dinding istana. Para pembaca mengetahui meskipun sebagian besar kehidupan Sultana suram, ia juga menikmati saat-saat yang menyenangkan. Kisah nyata kehidupannya digambarkan dalam buku ini, menebarkan persahabatan, humor, dan cinta di antara ibu, saudari, dan pelayan perempuannya. Para pembaca memperoleh saat-saat yang menyenangkan ketika mengetahui rahasia Sultana dalam pembalasan dendamnya kepada saudara laki-lakinya, Faruq.
Buku ini menyentuh perempuan dari segala umur dan bangsa, dan mencapai penjualan terbaik di banyak negara. Sekarang banyak guru yang menjadikan buku Princess sebagai karya yang harus dibaca untuk literatur kelas mereka. Dengan bangga aku juga menceritakan bahwa buku ini dikatakan sebagai salah satu dari 500 buku yang ditulis perempuan yang dijadikan acuan untuk studi perempuan (lihat websiteku www.jeansasson.com) semenjak tahun 1300.
Sudah lebih dari tiga belas tahun sejak kali pertama aku menuliskan Princess, namun buku ini tetap relevan. Mengapa? Karena kehidupan perempuan Arab Saudi tetap dan hampir sama dengan ketika aku tinggal di Kerajaan tersebut. Saat itu banyak perbincangan tentang keinginan untuk mengubah kehidupan perempuan dalam Kerajaan, dan beberapa perempuan di Arab Saudi mencoba memutuskan rantai yang mengikat mereka, namun aku dengan sangat menyesal melaporkan bahwa di tahun 2004, perempuan-perempuan Arab Saudi masih belum bebas untuk mewujudkan mimpi mereka. Walaupun tidak ada aturan dalam agama Islam yang melarang perempuan mengendarai mobil, perempuan Saudi masih terikat dalam hukum itu. Walaupun 58% lulusan universitas adalah perempuan, hanya 6% yang terlibat dalam dunia kerja. Mengapa? Karena perempuan Saudi tidak diizinkan bekerja atau bercampur baur dengan laki laki yang bukan keluarga mereka. Walaupun Islam memberikan hak pada perempuan untuk berkata "tidak" pada pernikahan yang tak diinginkannya, banyak gadis muda di Arab Saudi masih harus menahan rasa takut karena perkawinan yang sudah diatur dengan laki-laki yang berumur dua atau tiga kali umurnya.
Masih banyak yang harus dilakukan bila berkaitan dengan kehidupan yang dijalani oleh begitu banyak perempuan tak beruntung. Semua itu terserah pada kita perempuan yang bebas mengekspresikan pikiran, dan bebas mengontrol tindakan kita sendiri bagaimana membantu perempuan-perempuan tak beruntung ini dengan cara apa pun.
Buku ini berisi tentang kebulatan tekad dan keceriaan putri Saudi untuk mengubah kehidupan di seluruh dunia. Banyak perempuan muda di seluruh dunia sekarang bekerja untuk menciptakan kesadaran dan perubahan. Para pelajar menulis padaku bahwa pelajaran di universitas sudah berubah sehingga mereka bisa berbicara mengenai persoalan yang berhubungan dengan perempuan. Para ibu menulis padaku bahwa mereka membesarkan anak laki-laki mereka agar menghargai saudara perempuan mereka, dan perempuan lain sebagai manusia yang setara dengan mereka.
Dengan bekerja sama, kita bisa menciptakan peru-bahan besar pada peran perempuan di seluruh dunia. Aku minta Anda bergabung dengan Putri Sultana dan aku dalam tujuan yang berharga ini, untuk hidup di dunia, di mana setiap perempuan memiliki hak untuk menjalani hidup yang bermartabat.
Sebagai seorang penulis, dan sebagai seorang teman, aku sangat bangga menjadi suara bagi Putri Sultana.


Download (PDF)
| DropBox4shared | Box |

Download (EPUB)
| DropBox4shared | Box |

DI akhir 1970-an, sebagai perempuan lajang aku melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk mencari pengalaman yang baru. Aku sampai di Kerajaan ini pada tanggal 7 september 1978, dan menetap di sana hingga musim semi 1991. Dari
1978 sampai 1982, aku bekerja di Urusan Kesehatan Pemerintah di Rumah Sakit Khusus dan Pusat Penelitian Raja Faisal. Selama empat tahun itu aku bertemu dengan berbagai anggota keluarga Kerajaan Saudi. Setelah keluar dari bekerja di rumah sakit kerajaan (karena aku menikah dengan seorang warga negara Inggris bernama Peter Sasson), aku tetap tinggal di kerajaan ini selama sembilan tahun berikutnya, tinggal di lingkungan tetangga-tetangga Saudi bersama dengan suamiku.
Selama dua belas tahun, aku berada dalam posisi yang sangat menguntungkan karena aku bisa mempelajari banyak hal tentang negeri ini, sesuatu yang sangat sedikit dipahami oleh dunia luar. Aku banyak dibantu oleh masyarakat Arab kelas menengah, dan warga negara Arab lain yang hidup di Arab Saudi. Selama masa ini aku melakukan perjalanan ke banyak tempat, mengenal banyak daerah di Arab. (Karena pemerintah Saudi melarang perjalanan ke Israel, aku tak bisa mengunjungi Israel hingga setelah tahun 1991.)
Tahun 1983, aku bertemu dengan seorang perempuan Saudi yang luar biasa, Putri Sultana Al Saud. Aku dengan cepat menyukai keluarga kerajaan ini. Menurutku, menjadi seperti dia adalah mimpi semua perempuan. Bukan hanya muda dan cantik, Sultana juga sangat menyenangkan dan cerdas, dan memiliki semangat kemandirian yang jarang aku temui pada perempuan Saudi lain.
Ketika persahabatan kami terus berkembang, aku mulai tahu bahwa ia adalah perempuan yang sangat terluka karena tidak mendapat kasih sayang ayah. Walaupun ia lahir dalam keluarga yang sangat kaya, memiliki empat rumah besar di tiga benua, memiliki pesawat jet pribadi, dan perhiasan berharga jutaan, ketika sampai pada kemerdekaan pribadi, Sultana tak mendapatkannya. Dan, meskipun tampak riang dan luwes, aku segera bisa melihat bahwa putri Sultana adalah seorang perempuan yang mendidih hatinya karena ketidakkuasaannya untuk mengendalikan hidupnya sendirian. Sanak saudara laki-laki dalam keluarganya memiliki kekuasaan hidup dan mati atas dirinya, dan juga seluruh saudara perempuannya.
Waktu berlalu, persahabatan kami terus berjalan dan Putri Sultana dengan perlahan menceritakan kisah kehidupan pribadinya, dari masa kecilnya yang bergolak sampai pengaturan pernikahannya. Begitu juga dengan kisah-kisah kehidupan sembilan saudara perempuannya, teman-temannya, dan pelayan-pelayannya. Dua atau tiga tahun setelah pertemuan pertama dengan Sultana, dia memintaku menuliskan kisahnya. Dia memutuskan bahwa dunia harus tahu tentang penganiayaan perempuan di negerinya. Aku kurang antusias, prihatin akan keselamatannya. Aku juga mempertimbangkan bahwa tak ada seorang pun yang akan tertarik pada kehidupan seorang putri yang tinggal di kerajaan yang begitu mencurigai orang asing, bahkan turis pun tidak diizinkan berkunjung.
Aku dan Peter bercerai setelah delapan tahun perkawinan, tapi aku beruntung memiliki visa multi exit dan re-entry, sehingga aku bisa tetap keluar masuk ke Kerajaan Saudi. Aku baru benar-benar meninggalkan Kerajaan pada musim semi 1991. Walaupun Sultana sudah tidak sabar agar kisahnya segera dibukukan, aku tetap menunggu sampai setiap orang yang aku anggap sebagai teman dekat mendukungku menulis buku semacam itu.
Ketika Princess dipublikasikan, dunia merangkul kisah nyata Sultana, menyambut dengan kasih perempuan yang membolehkan mereka mengintip ke balik cadar dan dinding istana. Para pembaca mengetahui meskipun sebagian besar kehidupan Sultana suram, ia juga menikmati saat-saat yang menyenangkan. Kisah nyata kehidupannya digambarkan dalam buku ini, menebarkan persahabatan, humor, dan cinta di antara ibu, saudari, dan pelayan perempuannya. Para pembaca memperoleh saat-saat yang menyenangkan ketika mengetahui rahasia Sultana dalam pembalasan dendamnya kepada saudara laki-lakinya, Faruq.
Buku ini menyentuh perempuan dari segala umur dan bangsa, dan mencapai penjualan terbaik di banyak negara. Sekarang banyak guru yang menjadikan buku Princess sebagai karya yang harus dibaca untuk literatur kelas mereka. Dengan bangga aku juga menceritakan bahwa buku ini dikatakan sebagai salah satu dari 500 buku yang ditulis perempuan yang dijadikan acuan untuk studi perempuan (lihat websiteku www.jeansasson.com) semenjak tahun 1300.
Sudah lebih dari tiga belas tahun sejak kali pertama aku menuliskan Princess, namun buku ini tetap relevan. Mengapa? Karena kehidupan perempuan Arab Saudi tetap dan hampir sama dengan ketika aku tinggal di Kerajaan tersebut. Saat itu banyak perbincangan tentang keinginan untuk mengubah kehidupan perempuan dalam Kerajaan, dan beberapa perempuan di Arab Saudi mencoba memutuskan rantai yang mengikat mereka, namun aku dengan sangat menyesal melaporkan bahwa di tahun 2004, perempuan-perempuan Arab Saudi masih belum bebas untuk mewujudkan mimpi mereka. Walaupun tidak ada aturan dalam agama Islam yang melarang perempuan mengendarai mobil, perempuan Saudi masih terikat dalam hukum itu. Walaupun 58% lulusan universitas adalah perempuan, hanya 6% yang terlibat dalam dunia kerja. Mengapa? Karena perempuan Saudi tidak diizinkan bekerja atau bercampur baur dengan laki laki yang bukan keluarga mereka. Walaupun Islam memberikan hak pada perempuan untuk berkata "tidak" pada pernikahan yang tak diinginkannya, banyak gadis muda di Arab Saudi masih harus menahan rasa takut karena perkawinan yang sudah diatur dengan laki-laki yang berumur dua atau tiga kali umurnya.
Masih banyak yang harus dilakukan bila berkaitan dengan kehidupan yang dijalani oleh begitu banyak perempuan tak beruntung. Semua itu terserah pada kita perempuan yang bebas mengekspresikan pikiran, dan bebas mengontrol tindakan kita sendiri bagaimana membantu perempuan-perempuan tak beruntung ini dengan cara apa pun.
Buku ini berisi tentang kebulatan tekad dan keceriaan putri Saudi untuk mengubah kehidupan di seluruh dunia. Banyak perempuan muda di seluruh dunia sekarang bekerja untuk menciptakan kesadaran dan perubahan. Para pelajar menulis padaku bahwa pelajaran di universitas sudah berubah sehingga mereka bisa berbicara mengenai persoalan yang berhubungan dengan perempuan. Para ibu menulis padaku bahwa mereka membesarkan anak laki-laki mereka agar menghargai saudara perempuan mereka, dan perempuan lain sebagai manusia yang setara dengan mereka.
Dengan bekerja sama, kita bisa menciptakan peru-bahan besar pada peran perempuan di seluruh dunia. Aku minta Anda bergabung dengan Putri Sultana dan aku dalam tujuan yang berharga ini, untuk hidup di dunia, di mana setiap perempuan memiliki hak untuk menjalani hidup yang bermartabat.
Sebagai seorang penulis, dan sebagai seorang teman, aku sangat bangga menjadi suara bagi Putri Sultana.


Download (PDF)
| DropBox4shared | Box |

Download (EPUB)
| DropBox4shared | Box |

DI akhir 1970-an, sebagai perempuan lajang aku melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk mencari pengalaman yang baru. Aku sampai di Kerajaan ini pada tanggal 7 september 1978, dan menetap di sana hingga musim semi 1991. Dari
1978 sampai 1982, aku bekerja di Urusan Kesehatan Pemerintah di Rumah Sakit Khusus dan Pusat Penelitian Raja Faisal. Selama empat tahun itu aku bertemu dengan berbagai anggota keluarga Kerajaan Saudi. Setelah keluar dari bekerja di rumah sakit kerajaan (karena aku menikah dengan seorang warga negara Inggris bernama Peter Sasson), aku tetap tinggal di kerajaan ini selama sembilan tahun berikutnya, tinggal di lingkungan tetangga-tetangga Saudi bersama dengan suamiku.
Selama dua belas tahun, aku berada dalam posisi yang sangat menguntungkan karena aku bisa mempelajari banyak hal tentang negeri ini, sesuatu yang sangat sedikit dipahami oleh dunia luar. Aku banyak dibantu oleh masyarakat Arab kelas menengah, dan warga negara Arab lain yang hidup di Arab Saudi. Selama masa ini aku melakukan perjalanan ke banyak tempat, mengenal banyak daerah di Arab. (Karena pemerintah Saudi melarang perjalanan ke Israel, aku tak bisa mengunjungi Israel hingga setelah tahun 1991.)
Tahun 1983, aku bertemu dengan seorang perempuan Saudi yang luar biasa, Putri Sultana Al Saud. Aku dengan cepat menyukai keluarga kerajaan ini. Menurutku, menjadi seperti dia adalah mimpi semua perempuan. Bukan hanya muda dan cantik, Sultana juga sangat menyenangkan dan cerdas, dan memiliki semangat kemandirian yang jarang aku temui pada perempuan Saudi lain.
Ketika persahabatan kami terus berkembang, aku mulai tahu bahwa ia adalah perempuan yang sangat terluka karena tidak mendapat kasih sayang ayah. Walaupun ia lahir dalam keluarga yang sangat kaya, memiliki empat rumah besar di tiga benua, memiliki pesawat jet pribadi, dan perhiasan berharga jutaan, ketika sampai pada kemerdekaan pribadi, Sultana tak mendapatkannya. Dan, meskipun tampak riang dan luwes, aku segera bisa melihat bahwa putri Sultana adalah seorang perempuan yang mendidih hatinya karena ketidakkuasaannya untuk mengendalikan hidupnya sendirian. Sanak saudara laki-laki dalam keluarganya memiliki kekuasaan hidup dan mati atas dirinya, dan juga seluruh saudara perempuannya.
Waktu berlalu, persahabatan kami terus berjalan dan Putri Sultana dengan perlahan menceritakan kisah kehidupan pribadinya, dari masa kecilnya yang bergolak sampai pengaturan pernikahannya. Begitu juga dengan kisah-kisah kehidupan sembilan saudara perempuannya, teman-temannya, dan pelayan-pelayannya. Dua atau tiga tahun setelah pertemuan pertama dengan Sultana, dia memintaku menuliskan kisahnya. Dia memutuskan bahwa dunia harus tahu tentang penganiayaan perempuan di negerinya. Aku kurang antusias, prihatin akan keselamatannya. Aku juga mempertimbangkan bahwa tak ada seorang pun yang akan tertarik pada kehidupan seorang putri yang tinggal di kerajaan yang begitu mencurigai orang asing, bahkan turis pun tidak diizinkan berkunjung.
Aku dan Peter bercerai setelah delapan tahun perkawinan, tapi aku beruntung memiliki visa multi exit dan re-entry, sehingga aku bisa tetap keluar masuk ke Kerajaan Saudi. Aku baru benar-benar meninggalkan Kerajaan pada musim semi 1991. Walaupun Sultana sudah tidak sabar agar kisahnya segera dibukukan, aku tetap menunggu sampai setiap orang yang aku anggap sebagai teman dekat mendukungku menulis buku semacam itu.
Ketika Princess dipublikasikan, dunia merangkul kisah nyata Sultana, menyambut dengan kasih perempuan yang membolehkan mereka mengintip ke balik cadar dan dinding istana. Para pembaca mengetahui meskipun sebagian besar kehidupan Sultana suram, ia juga menikmati saat-saat yang menyenangkan. Kisah nyata kehidupannya digambarkan dalam buku ini, menebarkan persahabatan, humor, dan cinta di antara ibu, saudari, dan pelayan perempuannya. Para pembaca memperoleh saat-saat yang menyenangkan ketika mengetahui rahasia Sultana dalam pembalasan dendamnya kepada saudara laki-lakinya, Faruq.
Buku ini menyentuh perempuan dari segala umur dan bangsa, dan mencapai penjualan terbaik di banyak negara. Sekarang banyak guru yang menjadikan buku Princess sebagai karya yang harus dibaca untuk literatur kelas mereka. Dengan bangga aku juga menceritakan bahwa buku ini dikatakan sebagai salah satu dari 500 buku yang ditulis perempuan yang dijadikan acuan untuk studi perempuan (lihat websiteku www.jeansasson.com) semenjak tahun 1300.
Sudah lebih dari tiga belas tahun sejak kali pertama aku menuliskan Princess, namun buku ini tetap relevan. Mengapa? Karena kehidupan perempuan Arab Saudi tetap dan hampir sama dengan ketika aku tinggal di Kerajaan tersebut. Saat itu banyak perbincangan tentang keinginan untuk mengubah kehidupan perempuan dalam Kerajaan, dan beberapa perempuan di Arab Saudi mencoba memutuskan rantai yang mengikat mereka, namun aku dengan sangat menyesal melaporkan bahwa di tahun 2004, perempuan-perempuan Arab Saudi masih belum bebas untuk mewujudkan mimpi mereka. Walaupun tidak ada aturan dalam agama Islam yang melarang perempuan mengendarai mobil, perempuan Saudi masih terikat dalam hukum itu. Walaupun 58% lulusan universitas adalah perempuan, hanya 6% yang terlibat dalam dunia kerja. Mengapa? Karena perempuan Saudi tidak diizinkan bekerja atau bercampur baur dengan laki laki yang bukan keluarga mereka. Walaupun Islam memberikan hak pada perempuan untuk berkata "tidak" pada pernikahan yang tak diinginkannya, banyak gadis muda di Arab Saudi masih harus menahan rasa takut karena perkawinan yang sudah diatur dengan laki-laki yang berumur dua atau tiga kali umurnya.
Masih banyak yang harus dilakukan bila berkaitan dengan kehidupan yang dijalani oleh begitu banyak perempuan tak beruntung. Semua itu terserah pada kita perempuan yang bebas mengekspresikan pikiran, dan bebas mengontrol tindakan kita sendiri bagaimana membantu perempuan-perempuan tak beruntung ini dengan cara apa pun.
Buku ini berisi tentang kebulatan tekad dan keceriaan putri Saudi untuk mengubah kehidupan di seluruh dunia. Banyak perempuan muda di seluruh dunia sekarang bekerja untuk menciptakan kesadaran dan perubahan. Para pelajar menulis padaku bahwa pelajaran di universitas sudah berubah sehingga mereka bisa berbicara mengenai persoalan yang berhubungan dengan perempuan. Para ibu menulis padaku bahwa mereka membesarkan anak laki-laki mereka agar menghargai saudara perempuan mereka, dan perempuan lain sebagai manusia yang setara dengan mereka.
Dengan bekerja sama, kita bisa menciptakan peru-bahan besar pada peran perempuan di seluruh dunia. Aku minta Anda bergabung dengan Putri Sultana dan aku dalam tujuan yang berharga ini, untuk hidup di dunia, di mana setiap perempuan memiliki hak untuk menjalani hidup yang bermartabat.
Sebagai seorang penulis, dan sebagai seorang teman, aku sangat bangga menjadi suara bagi Putri Sultana.


Benarkah Bulan adalah Pesawat Ruang Angkasa Kita yang Misterius?

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Benarkah Bulan adalah Pesawat Ruang Angkasa Kita yang Misterius?
Benarkah Bulan adalah Pesawat Ruang Angkasa Kita yang Misterius?

lihat juga


Umum

imagebam.com Download (PDF)
| DropBox4shared | Box |

Download (EPUB)
| DropBox4shared | Box |

Ketika dua orang ilmuwan Soviet terkemuka mengusulkan teori diatas, terjadi kehebohan melanda seluruh dunia. Baru saat inilah bisa diperoleh sebuah buku yang mengungkapkan hal-hal yang bisa menyebabkan terjadinya revolusi dalam
pengetahuan kita mengenai planet bulan.

Dalam buku ini anda akan membaca Teori Bulan yang dibuat oleh Soviet secara lengkap, salinan asli dari American Moon Mission yang menakjubkan oleh NASA ditetapkan untuk dirahasiakan; dan study serta penglihatan dari para astronomer terkemuka yang diakui dunia. BENDA RUANG ANGKASA KITA YANG MISTERIUS YANG DINAMAKAN BULAN ini merupakan kreasi yang benar-benar meyakinkan dan menarik perhatian, hingga membuka pikiran baru mengenai penemuan terbesar yang pernah diperoleh umat manusia.

SATU LANGKAH KECIL KITA KE BULAN BISA MERUPAKAN SATU LONCATAN KOSMIK YANG HEBAT MENUJU PLANET-PLANET TETANGGA DI ANGKASA RAYA!
Penglihatan akan adanya sinar dan benda di bulan yang tidak bisa diterangkan, telah menjadi pokok pikiran selama berabad-abad lamanya. Saat ini Bulan semakin merupakan teka-teki. Seperti yang dikatakan oleh seorang pegawai NASA: "Bulan telah memberikan jawaban-jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang belum pernah kita tanyakan sampai saat ini." 

imagebam.com Download (PDF)
| DropBox4shared | Box |

Download (EPUB)
| DropBox4shared | Box |

Ketika dua orang ilmuwan Soviet terkemuka mengusulkan teori diatas, terjadi kehebohan melanda seluruh dunia. Baru saat inilah bisa diperoleh sebuah buku yang mengungkapkan hal-hal yang bisa menyebabkan terjadinya revolusi dalam
pengetahuan kita mengenai planet bulan.

Dalam buku ini anda akan membaca Teori Bulan yang dibuat oleh Soviet secara lengkap, salinan asli dari American Moon Mission yang menakjubkan oleh NASA ditetapkan untuk dirahasiakan; dan study serta penglihatan dari para astronomer terkemuka yang diakui dunia. BENDA RUANG ANGKASA KITA YANG MISTERIUS YANG DINAMAKAN BULAN ini merupakan kreasi yang benar-benar meyakinkan dan menarik perhatian, hingga membuka pikiran baru mengenai penemuan terbesar yang pernah diperoleh umat manusia.

SATU LANGKAH KECIL KITA KE BULAN BISA MERUPAKAN SATU LONCATAN KOSMIK YANG HEBAT MENUJU PLANET-PLANET TETANGGA DI ANGKASA RAYA!
Penglihatan akan adanya sinar dan benda di bulan yang tidak bisa diterangkan, telah menjadi pokok pikiran selama berabad-abad lamanya. Saat ini Bulan semakin merupakan teka-teki. Seperti yang dikatakan oleh seorang pegawai NASA: "Bulan telah memberikan jawaban-jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang belum pernah kita tanyakan sampai saat ini." 

imagebam.com Download (PDF)
| DropBox4shared | Box |

Download (EPUB)
| DropBox4shared | Box |

Ketika dua orang ilmuwan Soviet terkemuka mengusulkan teori diatas, terjadi kehebohan melanda seluruh dunia. Baru saat inilah bisa diperoleh sebuah buku yang mengungkapkan hal-hal yang bisa menyebabkan terjadinya revolusi dalam
pengetahuan kita mengenai planet bulan.

Dalam buku ini anda akan membaca Teori Bulan yang dibuat oleh Soviet secara lengkap, salinan asli dari American Moon Mission yang menakjubkan oleh NASA ditetapkan untuk dirahasiakan; dan study serta penglihatan dari para astronomer terkemuka yang diakui dunia. BENDA RUANG ANGKASA KITA YANG MISTERIUS YANG DINAMAKAN BULAN ini merupakan kreasi yang benar-benar meyakinkan dan menarik perhatian, hingga membuka pikiran baru mengenai penemuan terbesar yang pernah diperoleh umat manusia.

SATU LANGKAH KECIL KITA KE BULAN BISA MERUPAKAN SATU LONCATAN KOSMIK YANG HEBAT MENUJU PLANET-PLANET TETANGGA DI ANGKASA RAYA!
Penglihatan akan adanya sinar dan benda di bulan yang tidak bisa diterangkan, telah menjadi pokok pikiran selama berabad-abad lamanya. Saat ini Bulan semakin merupakan teka-teki. Seperti yang dikatakan oleh seorang pegawai NASA: "Bulan telah memberikan jawaban-jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang belum pernah kita tanyakan sampai saat ini." 

Monday, June 2, 2014

Sang Raja Jin

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Sang Raja Jin
Sang Raja Jin

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox4shared | Box

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared | Box

Sang Raja Jin berkisah tentang tujuh petualang mistik yang dilatari sejarah tua peninggalan Nabi Sulaiman. Ketujuh petualang mistik ini menjadi "retakan" penting yang terus dirawat dalam benak Ishaq. Mereka adalah Ali, Rami, Rebecca, Kapten
Simach, Profesor Freeman, Si Faqir,dan Ishaq. Dalam novel ini Ishaq adalah seorang juru tulis yang terus mendokumentasikan segala peristiwa yang terjadi. Ishaq tak lain adalah Karchmar itu sendiri.

Latar kisah kenabian Sulaiman menjadi magnet yang misterius dan mengundang rasa penasaran. Kisah Raja Sulaiman memang menyisakan misteri berkepanjangan. Sampai saat ini harta karun peninggalan Nabi Sulaiman masih dipertanyakan keberadaannya. Raja penguasa angin, dunia binatang, jin, ilmu, dunia jin, ataupun kisah Ratu Sheba yang melingkupi adalah kisah yang melegenda.

SINOPSIS
Konflik cerita bermula saat Kapten Simach menemukan silinder yang terbuat dari emas berisi gulungan papirus bertuliskan huruf alfabet Yahudi kuno. Temuan yang membuatnya gelisah ini memaksa Profesor Freeman turut terlibat. Freeman mencoba menyibak misteri ini lewat keahlian arkeologi purbanya. Namun, rasionalitas ilmuwan ini tak sanggup untuk menerjemahkan teka-teki ini, hingga menyeret ketujuh orang ini ke "jalan badai". Demikian sebutan Irving untuk menunjuk sebagai jalan nyata yang harus ditempuh dan penuh ujian.

Sesungguhnya, petualangan berat yang menyeret ketujuh insan ini ke kota purba yang sejaman dengan Sulaiman sarat kejutan, ketegangan, dan hikmah yang dalam. Si Faqir, sang pemandu misterius, ternyata adalah Ornias, jin-bertaring pencuri permata semasa Sulaiman. Jin yang nekat menyamar sebagai seorang manusia. Inilah kejutan Karchmar pada pembaca, sekaligus menyisakan pertanyaan: mungkinkah sosok jin bisa menjelma menjadi manusia dan memandunya menuju "jalan cinta".

Kehadiran Syekh Haadi sebagai wali Qutb beserta ketujuh muridnya memberikan cahaya terang di dunia jin—Kota Jinnistan dan reruntuhan Tadmor. Dunia gelap penuh keputusasaan tempat Baalzeboul, Raja Jin
berpangku tangan, muncul setitik harapan, yakni ajakan bertobat lewat "jalan cinta". Jalan ini bukan hanya milik manusia saja, namun semua makhluk-Nya, termasuk jin (hlm. 261).

Barangkali bagi pembaca awam yang kurang memahami dunia tasawuf akan sedikit terbantu mengenali tradisi ini lewat deskripsi penulis; baik pada lembaran awal ataupun dalam glosari. Novel yang dimulai dari halaman sepuluh ini disisipi taburan puisi ataupun kutipan-kutipan bijak dari para sufi, filsuf, ataupun ayat-ayat suci.
Dunia para darwis atau sufi bisa Anda tangkap dari latar penggambaran Karchmar. Lingkaran persaudaraan mistik kentara nampak pada lima lembar awal novel ini. Tanpa sebuah basa-basi panjang, Karchmar segera mengajak pembaca mengenali dunia para darwis. Novel ini memiliki prolog pendek dan mengundang rasa penasaran yang mendalam: misteri.

Download (PDF)
| DropBox4shared | Box

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared | Box

Sang Raja Jin berkisah tentang tujuh petualang mistik yang dilatari sejarah tua peninggalan Nabi Sulaiman. Ketujuh petualang mistik ini menjadi "retakan" penting yang terus dirawat dalam benak Ishaq. Mereka adalah Ali, Rami, Rebecca, Kapten
Simach, Profesor Freeman, Si Faqir,dan Ishaq. Dalam novel ini Ishaq adalah seorang juru tulis yang terus mendokumentasikan segala peristiwa yang terjadi. Ishaq tak lain adalah Karchmar itu sendiri.

Latar kisah kenabian Sulaiman menjadi magnet yang misterius dan mengundang rasa penasaran. Kisah Raja Sulaiman memang menyisakan misteri berkepanjangan. Sampai saat ini harta karun peninggalan Nabi Sulaiman masih dipertanyakan keberadaannya. Raja penguasa angin, dunia binatang, jin, ilmu, dunia jin, ataupun kisah Ratu Sheba yang melingkupi adalah kisah yang melegenda.

SINOPSIS
Konflik cerita bermula saat Kapten Simach menemukan silinder yang terbuat dari emas berisi gulungan papirus bertuliskan huruf alfabet Yahudi kuno. Temuan yang membuatnya gelisah ini memaksa Profesor Freeman turut terlibat. Freeman mencoba menyibak misteri ini lewat keahlian arkeologi purbanya. Namun, rasionalitas ilmuwan ini tak sanggup untuk menerjemahkan teka-teki ini, hingga menyeret ketujuh orang ini ke "jalan badai". Demikian sebutan Irving untuk menunjuk sebagai jalan nyata yang harus ditempuh dan penuh ujian.

Sesungguhnya, petualangan berat yang menyeret ketujuh insan ini ke kota purba yang sejaman dengan Sulaiman sarat kejutan, ketegangan, dan hikmah yang dalam. Si Faqir, sang pemandu misterius, ternyata adalah Ornias, jin-bertaring pencuri permata semasa Sulaiman. Jin yang nekat menyamar sebagai seorang manusia. Inilah kejutan Karchmar pada pembaca, sekaligus menyisakan pertanyaan: mungkinkah sosok jin bisa menjelma menjadi manusia dan memandunya menuju "jalan cinta".

Kehadiran Syekh Haadi sebagai wali Qutb beserta ketujuh muridnya memberikan cahaya terang di dunia jin—Kota Jinnistan dan reruntuhan Tadmor. Dunia gelap penuh keputusasaan tempat Baalzeboul, Raja Jin
berpangku tangan, muncul setitik harapan, yakni ajakan bertobat lewat "jalan cinta". Jalan ini bukan hanya milik manusia saja, namun semua makhluk-Nya, termasuk jin (hlm. 261).

Barangkali bagi pembaca awam yang kurang memahami dunia tasawuf akan sedikit terbantu mengenali tradisi ini lewat deskripsi penulis; baik pada lembaran awal ataupun dalam glosari. Novel yang dimulai dari halaman sepuluh ini disisipi taburan puisi ataupun kutipan-kutipan bijak dari para sufi, filsuf, ataupun ayat-ayat suci.
Dunia para darwis atau sufi bisa Anda tangkap dari latar penggambaran Karchmar. Lingkaran persaudaraan mistik kentara nampak pada lima lembar awal novel ini. Tanpa sebuah basa-basi panjang, Karchmar segera mengajak pembaca mengenali dunia para darwis. Novel ini memiliki prolog pendek dan mengundang rasa penasaran yang mendalam: misteri.

Download (PDF)
| DropBox4shared | Box

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared | Box

Sang Raja Jin berkisah tentang tujuh petualang mistik yang dilatari sejarah tua peninggalan Nabi Sulaiman. Ketujuh petualang mistik ini menjadi "retakan" penting yang terus dirawat dalam benak Ishaq. Mereka adalah Ali, Rami, Rebecca, Kapten
Simach, Profesor Freeman, Si Faqir,dan Ishaq. Dalam novel ini Ishaq adalah seorang juru tulis yang terus mendokumentasikan segala peristiwa yang terjadi. Ishaq tak lain adalah Karchmar itu sendiri.

Latar kisah kenabian Sulaiman menjadi magnet yang misterius dan mengundang rasa penasaran. Kisah Raja Sulaiman memang menyisakan misteri berkepanjangan. Sampai saat ini harta karun peninggalan Nabi Sulaiman masih dipertanyakan keberadaannya. Raja penguasa angin, dunia binatang, jin, ilmu, dunia jin, ataupun kisah Ratu Sheba yang melingkupi adalah kisah yang melegenda.

SINOPSIS
Konflik cerita bermula saat Kapten Simach menemukan silinder yang terbuat dari emas berisi gulungan papirus bertuliskan huruf alfabet Yahudi kuno. Temuan yang membuatnya gelisah ini memaksa Profesor Freeman turut terlibat. Freeman mencoba menyibak misteri ini lewat keahlian arkeologi purbanya. Namun, rasionalitas ilmuwan ini tak sanggup untuk menerjemahkan teka-teki ini, hingga menyeret ketujuh orang ini ke "jalan badai". Demikian sebutan Irving untuk menunjuk sebagai jalan nyata yang harus ditempuh dan penuh ujian.

Sesungguhnya, petualangan berat yang menyeret ketujuh insan ini ke kota purba yang sejaman dengan Sulaiman sarat kejutan, ketegangan, dan hikmah yang dalam. Si Faqir, sang pemandu misterius, ternyata adalah Ornias, jin-bertaring pencuri permata semasa Sulaiman. Jin yang nekat menyamar sebagai seorang manusia. Inilah kejutan Karchmar pada pembaca, sekaligus menyisakan pertanyaan: mungkinkah sosok jin bisa menjelma menjadi manusia dan memandunya menuju "jalan cinta".

Kehadiran Syekh Haadi sebagai wali Qutb beserta ketujuh muridnya memberikan cahaya terang di dunia jin—Kota Jinnistan dan reruntuhan Tadmor. Dunia gelap penuh keputusasaan tempat Baalzeboul, Raja Jin
berpangku tangan, muncul setitik harapan, yakni ajakan bertobat lewat "jalan cinta". Jalan ini bukan hanya milik manusia saja, namun semua makhluk-Nya, termasuk jin (hlm. 261).

Barangkali bagi pembaca awam yang kurang memahami dunia tasawuf akan sedikit terbantu mengenali tradisi ini lewat deskripsi penulis; baik pada lembaran awal ataupun dalam glosari. Novel yang dimulai dari halaman sepuluh ini disisipi taburan puisi ataupun kutipan-kutipan bijak dari para sufi, filsuf, ataupun ayat-ayat suci.
Dunia para darwis atau sufi bisa Anda tangkap dari latar penggambaran Karchmar. Lingkaran persaudaraan mistik kentara nampak pada lima lembar awal novel ini. Tanpa sebuah basa-basi panjang, Karchmar segera mengajak pembaca mengenali dunia para darwis. Novel ini memiliki prolog pendek dan mengundang rasa penasaran yang mendalam: misteri.

Satanic Finances

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Satanic Finances
Satanic Finances

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox 4shared | Box

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared Box

Dalam protokolat zionis yang disusun di kediaman sir meyer amschell Rothschild di tahun 1773 dan disahkan penggunaannya sebagai agenda bersama zionis yahudi dalam konferensi zionis internasional di swiss tahun 1897, disebutkan bahwa
penguasaan dan penggunaan uang sebagai senjata penguasaan manusia. (eramuslim digest, The Satanic Finance, edisi 8)Dalam butir ke-3 protokolat zionis berbunyi, “Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa lalu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus bagaimana dengan kebebasan itu.

Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan dengan kekuatan uang”.Melalui sebuah negara yang dibuatnya yaitu amerika (uncle sam), yahudi memainkan konspirasinya. Siapa uncle sam? Yaitu samiri yang membuat patung sapi untuk disembah ketika Nabi Musa meninggalkan kaum Bani Israil selama 40 hari.Kemudian dibuatlah The Fed (The Federal Reserve System) yang menjadi panglima besar sistem keuangan riba beserta prajurit-prajurit bank sentralnya yang ditanam di seluruh penjuru dunia mampu “menyihir” manusia dengan menganggap kertas bergambar sama dengan emas dan perak dan menjadikan dollar amerika sebagai parameter takaran nilainya (dolarisasi).Maka kapanpun, dengan hitungan detik, yahudi bisa menjatuhkan nilai kertas sebuah negeri terhadap dollar amerika.

Kalau membangkang, ya dijatuhkan nilai kertasnya sehingga menimbulkan ketidakpercayaan dari rakyatnya, tapi kalau tunduk dan patuh maka nilai tukarnya dibuat seolah stabil.Sungguh permainan yang busuk tapi sayangnya kita tidak bisa melihatnya karena dididik dengan ilmu dan sistem pendidikan buatan mereka juga, ya jadinya menganggap seperti tidak terjadi apa-apa dan tidak merasa disihir dan dibodohi malah cara berpikir dan bertindak jadi mirip dengan mereka.Maka selama kita menganggap kertas bergambar itu berharga, bekerja siang malam banting tulang untuk mendapatkannya, menyimpan dan menggunakannya dalam perdagangan maka selama itu pula kita membiayai perjuangan konspirasi yahudi yang ingin menjadikan penduduk dunia menjadi budak pelayan bagi mereka.Maka pernah ada kampanye “one man one dolar” dengan tujuan ingin menyelamatkan Palestin.

Padahal dengan kampanye tersebut, justru semakin menguatkan yahudi untuk menghancurkan penduduk muslim Palestin. Kalau mau, dirubah menjadi “one man one gold dinar” atau “one man one silver dirham”.Dan kampanye “boikot produk-produk yahudi” pun belum cukup selama kita masih membeli barang dengan kertas-kertas bergambar buatan mereka. Kekuatan inti mereka bukan di produk tapi di alat tukar. Alat tukar inilah yang menjadi kekuatan terbesar yahudi untuk menjajah dunia.

Download (PDF)
| DropBox 4shared | Box

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared Box

Dalam protokolat zionis yang disusun di kediaman sir meyer amschell Rothschild di tahun 1773 dan disahkan penggunaannya sebagai agenda bersama zionis yahudi dalam konferensi zionis internasional di swiss tahun 1897, disebutkan bahwa
penguasaan dan penggunaan uang sebagai senjata penguasaan manusia. (eramuslim digest, The Satanic Finance, edisi 8)Dalam butir ke-3 protokolat zionis berbunyi, “Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa lalu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus bagaimana dengan kebebasan itu.

Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan dengan kekuatan uang”.Melalui sebuah negara yang dibuatnya yaitu amerika (uncle sam), yahudi memainkan konspirasinya. Siapa uncle sam? Yaitu samiri yang membuat patung sapi untuk disembah ketika Nabi Musa meninggalkan kaum Bani Israil selama 40 hari.Kemudian dibuatlah The Fed (The Federal Reserve System) yang menjadi panglima besar sistem keuangan riba beserta prajurit-prajurit bank sentralnya yang ditanam di seluruh penjuru dunia mampu “menyihir” manusia dengan menganggap kertas bergambar sama dengan emas dan perak dan menjadikan dollar amerika sebagai parameter takaran nilainya (dolarisasi).Maka kapanpun, dengan hitungan detik, yahudi bisa menjatuhkan nilai kertas sebuah negeri terhadap dollar amerika.

Kalau membangkang, ya dijatuhkan nilai kertasnya sehingga menimbulkan ketidakpercayaan dari rakyatnya, tapi kalau tunduk dan patuh maka nilai tukarnya dibuat seolah stabil.Sungguh permainan yang busuk tapi sayangnya kita tidak bisa melihatnya karena dididik dengan ilmu dan sistem pendidikan buatan mereka juga, ya jadinya menganggap seperti tidak terjadi apa-apa dan tidak merasa disihir dan dibodohi malah cara berpikir dan bertindak jadi mirip dengan mereka.Maka selama kita menganggap kertas bergambar itu berharga, bekerja siang malam banting tulang untuk mendapatkannya, menyimpan dan menggunakannya dalam perdagangan maka selama itu pula kita membiayai perjuangan konspirasi yahudi yang ingin menjadikan penduduk dunia menjadi budak pelayan bagi mereka.Maka pernah ada kampanye “one man one dolar” dengan tujuan ingin menyelamatkan Palestin.

Padahal dengan kampanye tersebut, justru semakin menguatkan yahudi untuk menghancurkan penduduk muslim Palestin. Kalau mau, dirubah menjadi “one man one gold dinar” atau “one man one silver dirham”.Dan kampanye “boikot produk-produk yahudi” pun belum cukup selama kita masih membeli barang dengan kertas-kertas bergambar buatan mereka. Kekuatan inti mereka bukan di produk tapi di alat tukar. Alat tukar inilah yang menjadi kekuatan terbesar yahudi untuk menjajah dunia.

Download (PDF)
| DropBox 4shared | Box

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared Box

Dalam protokolat zionis yang disusun di kediaman sir meyer amschell Rothschild di tahun 1773 dan disahkan penggunaannya sebagai agenda bersama zionis yahudi dalam konferensi zionis internasional di swiss tahun 1897, disebutkan bahwa
penguasaan dan penggunaan uang sebagai senjata penguasaan manusia. (eramuslim digest, The Satanic Finance, edisi 8)Dalam butir ke-3 protokolat zionis berbunyi, “Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa lalu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus bagaimana dengan kebebasan itu.

Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan dengan kekuatan uang”.Melalui sebuah negara yang dibuatnya yaitu amerika (uncle sam), yahudi memainkan konspirasinya. Siapa uncle sam? Yaitu samiri yang membuat patung sapi untuk disembah ketika Nabi Musa meninggalkan kaum Bani Israil selama 40 hari.Kemudian dibuatlah The Fed (The Federal Reserve System) yang menjadi panglima besar sistem keuangan riba beserta prajurit-prajurit bank sentralnya yang ditanam di seluruh penjuru dunia mampu “menyihir” manusia dengan menganggap kertas bergambar sama dengan emas dan perak dan menjadikan dollar amerika sebagai parameter takaran nilainya (dolarisasi).Maka kapanpun, dengan hitungan detik, yahudi bisa menjatuhkan nilai kertas sebuah negeri terhadap dollar amerika.

Kalau membangkang, ya dijatuhkan nilai kertasnya sehingga menimbulkan ketidakpercayaan dari rakyatnya, tapi kalau tunduk dan patuh maka nilai tukarnya dibuat seolah stabil.Sungguh permainan yang busuk tapi sayangnya kita tidak bisa melihatnya karena dididik dengan ilmu dan sistem pendidikan buatan mereka juga, ya jadinya menganggap seperti tidak terjadi apa-apa dan tidak merasa disihir dan dibodohi malah cara berpikir dan bertindak jadi mirip dengan mereka.Maka selama kita menganggap kertas bergambar itu berharga, bekerja siang malam banting tulang untuk mendapatkannya, menyimpan dan menggunakannya dalam perdagangan maka selama itu pula kita membiayai perjuangan konspirasi yahudi yang ingin menjadikan penduduk dunia menjadi budak pelayan bagi mereka.Maka pernah ada kampanye “one man one dolar” dengan tujuan ingin menyelamatkan Palestin.

Padahal dengan kampanye tersebut, justru semakin menguatkan yahudi untuk menghancurkan penduduk muslim Palestin. Kalau mau, dirubah menjadi “one man one gold dinar” atau “one man one silver dirham”.Dan kampanye “boikot produk-produk yahudi” pun belum cukup selama kita masih membeli barang dengan kertas-kertas bergambar buatan mereka. Kekuatan inti mereka bukan di produk tapi di alat tukar. Alat tukar inilah yang menjadi kekuatan terbesar yahudi untuk menjajah dunia.

Harimau-harimau

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Harimau-harimau
Harimau-harimau

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox | Box | 4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | Box | 4shared |

Novel karya Mochtar Lubis ini menceritakan kisah tujuh orang pencari damar yang diteror oleh seekor harimau. Novel ini sangat digemari dan banyak mendapat tanggapan para pengamat sastra. Novel ini juga berhasil mendapatkan hadiah Sastra Tingkat Nasional dari Yayasan Buku Utama Depdikbud. Kisah novel yang diterbitkan pertama kali leh Pustaka Jaya tahun 1975 ini adalah sebagai berikit.

Telah seminggu Haji Rakhmat (Pak Haji), Wak Katok, Sutan, Talib, Sanip, Buyung, Pak Balam berada di hutan mengumpulkan damar, tidak jauh dari pondok Wak Hitam. Mereka bertujuh disenangi dan dihormati orang-orang kampung karena mereka dikenal sebagai orang-orang sopan, mau bergaul, mau bergotong royong, dan taat dalam agama.

Wak Katok membawa senapan yang dia percayakan kepada Buyung untuk merawat dan mempergunakan. Karena mempunyai senapan, sambil mengumpulkan damar mereka sering berburu rusa dan babi. Babi ini sering masuk huma Wak Hitam. Karena itu pula terjalin perkenalan dengan Wak Hitam, bahkan mereka sering menginap di Pondok Wak Hitam ini.

Wak Hitam adalah seorang laki-laki yang telah berusia 70 tahun. Orangnya kurus, berkulit hitam, menyukai celana dan baju hitam. Ia senang tinggal berbulan-bulan di hutan atau di ladangnya bersama Siti Rubiah, istri keempatnya yang cantik dan masih muda belia. Wak Hitam pandai sihir dan memiliki ilmu gaib. Menurut Wak Katok dalam hal ilmu gaib Wak Hitam adalah gurunya. Wak Hitam senang mencari perawan muda untuk penyegar dirinya. Bila ia sakit dimintanya istrinya mendekap tubuhnya, agar darah muda istrinya mengalir ke tubuhnya dan ia akan sembuh kembali.


Orang-orang percaya bahwa Wak Hitam senang tinggal di hutan karena ia memelihara jin, setan, iblis, dan harimau jadi-jadian Ada pula yang mengatakan bahwa Wak Hitam mempunyai anak buah bekas pemberontak yang menjadi perampok dan penyamun yang tinggal di hutan. Di samping itu ada pula yang mengatakan bahwa Wak Hitam mempunyai tambang yang dirahasiakannya di dekat ladangnya.

Mereka bertujuh sampai di pondok Wak Hitam sebelum malam tiba, Dengan gembira mereka menyantap masakan Rubiah karena selama di hutan mereka belum pemah menikmati masakan yang enak. Mereka pun tertarik akan keindahan tubuh Rubiah. Buyung anggota rombongan termuda dan satu-satunya yang masih bujangan, tergila-gila akan kecantikan Rubiah. Dalam hatinya ia membandingkan kelebihan Rubiah dari Zaitun tunangannya di kampung. Sanip, Talip, dan Wak Katok sering tidak dapat menahan diri jika duduk berdekatan dengan Siti Rubiah.

Pada suatu hari mereka melihat hal-hal yang aneh ketika Wak Hitam sakit. Banyak orang yang berpakaian serba hitam datang ke Pondok dan menyerahkan bungkusan rahasia kepada Wak Hitam. Mereka juga menjumpai seorang tukang cerita dan juru ramal di pondok tersebut. Berbagai ramalan disampaikan peramal itu tentang jalan hidup Buyung, Sutan, Talib, dan Sanip.

Pada suatu hari Wak Katok berkesempatan mengintai Rubiah mandi di sungai. Hampir tak tertahankan berahi Wak Katok menyaksikan Rubiah berkecipung mandi tanpa busana, Dalam perjalanan pulang ke pondok, dengan dalih memberi manik-manik ditariknya Rubiah masuk ke dalam belukar.

Pada kesempatan lain, Buyung pun mengintai Rubiah mandi di sungai. Hampir tak terkendalikan gejolak batinnya menyaksikan tubuh Rubiah yang menawan. Diberanikannya menghampiri Rubiah yang sedang mandi. Akhirnya tercipta hubungan intim antara keduanya. Rubiah pun menceritakan dirinya sampai jatuh ke tangan Wak Hitam dan penderitaan yang ditanggungnya. Buyung merasa jatuh hati dan merasa wajib melindungi dan menyelamatkan Rubiah dari tangan Wak Hitam. Hati dan perasaan keduanya terpadu dan membeku. Terjadilah perbuatan terlarang yang tak dapat mereka kendalikan lagi. Mereka melalap kepuasan masing-masing.

Setelah Buyung kembali ke tempat rombongan bermalam di hutan ia merasa bimbang dan menyesal telah berbuat dosa. Ia ingin membebaskan Rubiah dengan menjadikannya sebagai istri tapi ia masih tetap mencintai Zaitun.

Suatu hari Buyung, Wak Katok, dan Sutan berburu dan berhasil menembak seekor kijang betina. Hal ini ternyata berakibat buruk bagi mereka. Ketika menguliti kijang tersebut datang seekor harimau tua dan lapar yang sebenarnya telah mengintai kijang itu lebih dahulu. Harimau ini penasaran karena mangsanya jatuh ke tangan Buyung dan kawan-kawannya. Hanya karena ketuaan harimau saja menyebabkan ia terlambat menyergap kijang itu. Kalau masih muda tentu sekali terkam kijang itu sudah dapat dimangsanya.

Suatu hari harimau itu menerkam Pak Balam yang sedang lengah dan diseretnya ke hutan. Karena teriakan Pak Balam, teman-temannya datang menolong dan Pak Balam dapat diselamatkan meskipun ia luka berat. Dalam keadaan lemah Pak Balam menceritakan mimpi buruknya yang memaknakan perbuatan dosa yang telah dilakukannya selama ia hidup. Ia juga menceritakan perbuatan- perbuatan dosa yang telah dilakukan Wak Katok.

Ketika mereka meneruskan perjalanan pulang dengan mengusung Pak Balam, harimau menerkam Talib. Atas usaha teman-teman, Talib yang telah luka berat dapat direbut dari cengkraman harimau. Sebelum ia meninggal masih sempat mengaku bahwa bersama Sanip ia pernah mencuri kerbau tetangga.

Karena serangan-serangan harimau ini Pak Balam minta agar teman-temannya mengakui perbuatan dosa yang pernah dilakukan agar harimau utusan Tuhan ini tidak mengganggu mereka lagi. Hal ini membuat Sutan jengkel dan merencanakan untuk membunuh Pak Balam. Tapi rencana Sutan ini tidak kesampaian.

Dalam perjalanan berikutnya mereka berjumpa lagi dengan harimau lapar itu. Wak Katok merebut senapan dari tangan Buyung dan berhasil melarikan diri dari rombongan untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tetapi justru dia sendiri yang diterkam harimau. Untung teman-temannya segera memberi pertolongan dan ia dapat diselamatkan.

Niat buruk Wak Katok yang hendak mencelakakan Buyung dan Sanip dapat diketahui. Anggota badan Wak Katok diikat dan tidak dilepas-lepas lagi. Wak Katok dijadikan umpan dan diikatkan pada sebatang pohon. Pada saat harimau hendak memangsa Wak Katok, Buyung melepaskan bidikan tepat mengenai sasaran dan harimau pun mati.

Kini mengertilah Buyung maksud kata-kata Pak Haji bahwa untuk keselamatan kita hendaklah dibunuh dahulu harimau yang ada di dalam diri kita. Untuk membina kemanusiaan perlu kecintaan sesama manusia. Seorang diri tidak dapat hidup sebagai manusia. Buyung menyadari bahwa ia harus mencintai sesama manusia dan ia akan sungguh-sungguh mencintai Zaitun. Buyung merasa lega bahwa ia terbebas dari hal-hal yang bersifat takhyul, mantera-mantera, jimat yang penuh kepalsuan dari Wak Katok.



Download (PDF)
| DropBox | Box | 4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | Box | 4shared |

Novel karya Mochtar Lubis ini menceritakan kisah tujuh orang pencari damar yang diteror oleh seekor harimau. Novel ini sangat digemari dan banyak mendapat tanggapan para pengamat sastra. Novel ini juga berhasil mendapatkan hadiah Sastra Tingkat Nasional dari Yayasan Buku Utama Depdikbud. Kisah novel yang diterbitkan pertama kali leh Pustaka Jaya tahun 1975 ini adalah sebagai berikit.

Telah seminggu Haji Rakhmat (Pak Haji), Wak Katok, Sutan, Talib, Sanip, Buyung, Pak Balam berada di hutan mengumpulkan damar, tidak jauh dari pondok Wak Hitam. Mereka bertujuh disenangi dan dihormati orang-orang kampung karena mereka dikenal sebagai orang-orang sopan, mau bergaul, mau bergotong royong, dan taat dalam agama.

Wak Katok membawa senapan yang dia percayakan kepada Buyung untuk merawat dan mempergunakan. Karena mempunyai senapan, sambil mengumpulkan damar mereka sering berburu rusa dan babi. Babi ini sering masuk huma Wak Hitam. Karena itu pula terjalin perkenalan dengan Wak Hitam, bahkan mereka sering menginap di Pondok Wak Hitam ini.

Wak Hitam adalah seorang laki-laki yang telah berusia 70 tahun. Orangnya kurus, berkulit hitam, menyukai celana dan baju hitam. Ia senang tinggal berbulan-bulan di hutan atau di ladangnya bersama Siti Rubiah, istri keempatnya yang cantik dan masih muda belia. Wak Hitam pandai sihir dan memiliki ilmu gaib. Menurut Wak Katok dalam hal ilmu gaib Wak Hitam adalah gurunya. Wak Hitam senang mencari perawan muda untuk penyegar dirinya. Bila ia sakit dimintanya istrinya mendekap tubuhnya, agar darah muda istrinya mengalir ke tubuhnya dan ia akan sembuh kembali.


Orang-orang percaya bahwa Wak Hitam senang tinggal di hutan karena ia memelihara jin, setan, iblis, dan harimau jadi-jadian Ada pula yang mengatakan bahwa Wak Hitam mempunyai anak buah bekas pemberontak yang menjadi perampok dan penyamun yang tinggal di hutan. Di samping itu ada pula yang mengatakan bahwa Wak Hitam mempunyai tambang yang dirahasiakannya di dekat ladangnya.

Mereka bertujuh sampai di pondok Wak Hitam sebelum malam tiba, Dengan gembira mereka menyantap masakan Rubiah karena selama di hutan mereka belum pemah menikmati masakan yang enak. Mereka pun tertarik akan keindahan tubuh Rubiah. Buyung anggota rombongan termuda dan satu-satunya yang masih bujangan, tergila-gila akan kecantikan Rubiah. Dalam hatinya ia membandingkan kelebihan Rubiah dari Zaitun tunangannya di kampung. Sanip, Talip, dan Wak Katok sering tidak dapat menahan diri jika duduk berdekatan dengan Siti Rubiah.

Pada suatu hari mereka melihat hal-hal yang aneh ketika Wak Hitam sakit. Banyak orang yang berpakaian serba hitam datang ke Pondok dan menyerahkan bungkusan rahasia kepada Wak Hitam. Mereka juga menjumpai seorang tukang cerita dan juru ramal di pondok tersebut. Berbagai ramalan disampaikan peramal itu tentang jalan hidup Buyung, Sutan, Talib, dan Sanip.

Pada suatu hari Wak Katok berkesempatan mengintai Rubiah mandi di sungai. Hampir tak tertahankan berahi Wak Katok menyaksikan Rubiah berkecipung mandi tanpa busana, Dalam perjalanan pulang ke pondok, dengan dalih memberi manik-manik ditariknya Rubiah masuk ke dalam belukar.

Pada kesempatan lain, Buyung pun mengintai Rubiah mandi di sungai. Hampir tak terkendalikan gejolak batinnya menyaksikan tubuh Rubiah yang menawan. Diberanikannya menghampiri Rubiah yang sedang mandi. Akhirnya tercipta hubungan intim antara keduanya. Rubiah pun menceritakan dirinya sampai jatuh ke tangan Wak Hitam dan penderitaan yang ditanggungnya. Buyung merasa jatuh hati dan merasa wajib melindungi dan menyelamatkan Rubiah dari tangan Wak Hitam. Hati dan perasaan keduanya terpadu dan membeku. Terjadilah perbuatan terlarang yang tak dapat mereka kendalikan lagi. Mereka melalap kepuasan masing-masing.

Setelah Buyung kembali ke tempat rombongan bermalam di hutan ia merasa bimbang dan menyesal telah berbuat dosa. Ia ingin membebaskan Rubiah dengan menjadikannya sebagai istri tapi ia masih tetap mencintai Zaitun.

Suatu hari Buyung, Wak Katok, dan Sutan berburu dan berhasil menembak seekor kijang betina. Hal ini ternyata berakibat buruk bagi mereka. Ketika menguliti kijang tersebut datang seekor harimau tua dan lapar yang sebenarnya telah mengintai kijang itu lebih dahulu. Harimau ini penasaran karena mangsanya jatuh ke tangan Buyung dan kawan-kawannya. Hanya karena ketuaan harimau saja menyebabkan ia terlambat menyergap kijang itu. Kalau masih muda tentu sekali terkam kijang itu sudah dapat dimangsanya.

Suatu hari harimau itu menerkam Pak Balam yang sedang lengah dan diseretnya ke hutan. Karena teriakan Pak Balam, teman-temannya datang menolong dan Pak Balam dapat diselamatkan meskipun ia luka berat. Dalam keadaan lemah Pak Balam menceritakan mimpi buruknya yang memaknakan perbuatan dosa yang telah dilakukannya selama ia hidup. Ia juga menceritakan perbuatan- perbuatan dosa yang telah dilakukan Wak Katok.

Ketika mereka meneruskan perjalanan pulang dengan mengusung Pak Balam, harimau menerkam Talib. Atas usaha teman-teman, Talib yang telah luka berat dapat direbut dari cengkraman harimau. Sebelum ia meninggal masih sempat mengaku bahwa bersama Sanip ia pernah mencuri kerbau tetangga.

Karena serangan-serangan harimau ini Pak Balam minta agar teman-temannya mengakui perbuatan dosa yang pernah dilakukan agar harimau utusan Tuhan ini tidak mengganggu mereka lagi. Hal ini membuat Sutan jengkel dan merencanakan untuk membunuh Pak Balam. Tapi rencana Sutan ini tidak kesampaian.

Dalam perjalanan berikutnya mereka berjumpa lagi dengan harimau lapar itu. Wak Katok merebut senapan dari tangan Buyung dan berhasil melarikan diri dari rombongan untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tetapi justru dia sendiri yang diterkam harimau. Untung teman-temannya segera memberi pertolongan dan ia dapat diselamatkan.

Niat buruk Wak Katok yang hendak mencelakakan Buyung dan Sanip dapat diketahui. Anggota badan Wak Katok diikat dan tidak dilepas-lepas lagi. Wak Katok dijadikan umpan dan diikatkan pada sebatang pohon. Pada saat harimau hendak memangsa Wak Katok, Buyung melepaskan bidikan tepat mengenai sasaran dan harimau pun mati.

Kini mengertilah Buyung maksud kata-kata Pak Haji bahwa untuk keselamatan kita hendaklah dibunuh dahulu harimau yang ada di dalam diri kita. Untuk membina kemanusiaan perlu kecintaan sesama manusia. Seorang diri tidak dapat hidup sebagai manusia. Buyung menyadari bahwa ia harus mencintai sesama manusia dan ia akan sungguh-sungguh mencintai Zaitun. Buyung merasa lega bahwa ia terbebas dari hal-hal yang bersifat takhyul, mantera-mantera, jimat yang penuh kepalsuan dari Wak Katok.



Download (PDF)
| DropBox | Box | 4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | Box | 4shared |

Novel karya Mochtar Lubis ini menceritakan kisah tujuh orang pencari damar yang diteror oleh seekor harimau. Novel ini sangat digemari dan banyak mendapat tanggapan para pengamat sastra. Novel ini juga berhasil mendapatkan hadiah Sastra Tingkat Nasional dari Yayasan Buku Utama Depdikbud. Kisah novel yang diterbitkan pertama kali leh Pustaka Jaya tahun 1975 ini adalah sebagai berikit.

Telah seminggu Haji Rakhmat (Pak Haji), Wak Katok, Sutan, Talib, Sanip, Buyung, Pak Balam berada di hutan mengumpulkan damar, tidak jauh dari pondok Wak Hitam. Mereka bertujuh disenangi dan dihormati orang-orang kampung karena mereka dikenal sebagai orang-orang sopan, mau bergaul, mau bergotong royong, dan taat dalam agama.

Wak Katok membawa senapan yang dia percayakan kepada Buyung untuk merawat dan mempergunakan. Karena mempunyai senapan, sambil mengumpulkan damar mereka sering berburu rusa dan babi. Babi ini sering masuk huma Wak Hitam. Karena itu pula terjalin perkenalan dengan Wak Hitam, bahkan mereka sering menginap di Pondok Wak Hitam ini.

Wak Hitam adalah seorang laki-laki yang telah berusia 70 tahun. Orangnya kurus, berkulit hitam, menyukai celana dan baju hitam. Ia senang tinggal berbulan-bulan di hutan atau di ladangnya bersama Siti Rubiah, istri keempatnya yang cantik dan masih muda belia. Wak Hitam pandai sihir dan memiliki ilmu gaib. Menurut Wak Katok dalam hal ilmu gaib Wak Hitam adalah gurunya. Wak Hitam senang mencari perawan muda untuk penyegar dirinya. Bila ia sakit dimintanya istrinya mendekap tubuhnya, agar darah muda istrinya mengalir ke tubuhnya dan ia akan sembuh kembali.


Orang-orang percaya bahwa Wak Hitam senang tinggal di hutan karena ia memelihara jin, setan, iblis, dan harimau jadi-jadian Ada pula yang mengatakan bahwa Wak Hitam mempunyai anak buah bekas pemberontak yang menjadi perampok dan penyamun yang tinggal di hutan. Di samping itu ada pula yang mengatakan bahwa Wak Hitam mempunyai tambang yang dirahasiakannya di dekat ladangnya.

Mereka bertujuh sampai di pondok Wak Hitam sebelum malam tiba, Dengan gembira mereka menyantap masakan Rubiah karena selama di hutan mereka belum pemah menikmati masakan yang enak. Mereka pun tertarik akan keindahan tubuh Rubiah. Buyung anggota rombongan termuda dan satu-satunya yang masih bujangan, tergila-gila akan kecantikan Rubiah. Dalam hatinya ia membandingkan kelebihan Rubiah dari Zaitun tunangannya di kampung. Sanip, Talip, dan Wak Katok sering tidak dapat menahan diri jika duduk berdekatan dengan Siti Rubiah.

Pada suatu hari mereka melihat hal-hal yang aneh ketika Wak Hitam sakit. Banyak orang yang berpakaian serba hitam datang ke Pondok dan menyerahkan bungkusan rahasia kepada Wak Hitam. Mereka juga menjumpai seorang tukang cerita dan juru ramal di pondok tersebut. Berbagai ramalan disampaikan peramal itu tentang jalan hidup Buyung, Sutan, Talib, dan Sanip.

Pada suatu hari Wak Katok berkesempatan mengintai Rubiah mandi di sungai. Hampir tak tertahankan berahi Wak Katok menyaksikan Rubiah berkecipung mandi tanpa busana, Dalam perjalanan pulang ke pondok, dengan dalih memberi manik-manik ditariknya Rubiah masuk ke dalam belukar.

Pada kesempatan lain, Buyung pun mengintai Rubiah mandi di sungai. Hampir tak terkendalikan gejolak batinnya menyaksikan tubuh Rubiah yang menawan. Diberanikannya menghampiri Rubiah yang sedang mandi. Akhirnya tercipta hubungan intim antara keduanya. Rubiah pun menceritakan dirinya sampai jatuh ke tangan Wak Hitam dan penderitaan yang ditanggungnya. Buyung merasa jatuh hati dan merasa wajib melindungi dan menyelamatkan Rubiah dari tangan Wak Hitam. Hati dan perasaan keduanya terpadu dan membeku. Terjadilah perbuatan terlarang yang tak dapat mereka kendalikan lagi. Mereka melalap kepuasan masing-masing.

Setelah Buyung kembali ke tempat rombongan bermalam di hutan ia merasa bimbang dan menyesal telah berbuat dosa. Ia ingin membebaskan Rubiah dengan menjadikannya sebagai istri tapi ia masih tetap mencintai Zaitun.

Suatu hari Buyung, Wak Katok, dan Sutan berburu dan berhasil menembak seekor kijang betina. Hal ini ternyata berakibat buruk bagi mereka. Ketika menguliti kijang tersebut datang seekor harimau tua dan lapar yang sebenarnya telah mengintai kijang itu lebih dahulu. Harimau ini penasaran karena mangsanya jatuh ke tangan Buyung dan kawan-kawannya. Hanya karena ketuaan harimau saja menyebabkan ia terlambat menyergap kijang itu. Kalau masih muda tentu sekali terkam kijang itu sudah dapat dimangsanya.

Suatu hari harimau itu menerkam Pak Balam yang sedang lengah dan diseretnya ke hutan. Karena teriakan Pak Balam, teman-temannya datang menolong dan Pak Balam dapat diselamatkan meskipun ia luka berat. Dalam keadaan lemah Pak Balam menceritakan mimpi buruknya yang memaknakan perbuatan dosa yang telah dilakukannya selama ia hidup. Ia juga menceritakan perbuatan- perbuatan dosa yang telah dilakukan Wak Katok.

Ketika mereka meneruskan perjalanan pulang dengan mengusung Pak Balam, harimau menerkam Talib. Atas usaha teman-teman, Talib yang telah luka berat dapat direbut dari cengkraman harimau. Sebelum ia meninggal masih sempat mengaku bahwa bersama Sanip ia pernah mencuri kerbau tetangga.

Karena serangan-serangan harimau ini Pak Balam minta agar teman-temannya mengakui perbuatan dosa yang pernah dilakukan agar harimau utusan Tuhan ini tidak mengganggu mereka lagi. Hal ini membuat Sutan jengkel dan merencanakan untuk membunuh Pak Balam. Tapi rencana Sutan ini tidak kesampaian.

Dalam perjalanan berikutnya mereka berjumpa lagi dengan harimau lapar itu. Wak Katok merebut senapan dari tangan Buyung dan berhasil melarikan diri dari rombongan untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tetapi justru dia sendiri yang diterkam harimau. Untung teman-temannya segera memberi pertolongan dan ia dapat diselamatkan.

Niat buruk Wak Katok yang hendak mencelakakan Buyung dan Sanip dapat diketahui. Anggota badan Wak Katok diikat dan tidak dilepas-lepas lagi. Wak Katok dijadikan umpan dan diikatkan pada sebatang pohon. Pada saat harimau hendak memangsa Wak Katok, Buyung melepaskan bidikan tepat mengenai sasaran dan harimau pun mati.

Kini mengertilah Buyung maksud kata-kata Pak Haji bahwa untuk keselamatan kita hendaklah dibunuh dahulu harimau yang ada di dalam diri kita. Untuk membina kemanusiaan perlu kecintaan sesama manusia. Seorang diri tidak dapat hidup sebagai manusia. Buyung menyadari bahwa ia harus mencintai sesama manusia dan ia akan sungguh-sungguh mencintai Zaitun. Buyung merasa lega bahwa ia terbebas dari hal-hal yang bersifat takhyul, mantera-mantera, jimat yang penuh kepalsuan dari Wak Katok.



Wednesday, March 19, 2014

Di Bawah Lentera Merah - Soe Hok Gie

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Di Bawah Lentera Merah - Soe Hok Gie
Di Bawah Lentera Merah - Soe Hok Gie

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox | 4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared |

Di Bawah Lentera Merah adalah buku karangan Soe Hok Gie (yang merupakan skripsi sarjana mudanya) yang menarasikan satu periode krusial dalam sejarah Indonesia yaitu ketika benih-benih gagasan kebangsaan mulai disemaikan, antara lain lewat upaya berorganisasi. Melalui sumber data berupa kliping-kliping koran antara tahun 1917-1920-an dan wawancara autentik yang berhasil dilakukan terhadap tokoh-tokoh sejarah yang masih tersisa, penulisnya mencoba melacak bagaimana bentuk pergerakan Indonesia, apa gagasan substansialnya, serta upaya macam apa yang dilakukan oleh para tokoh Sarekat Islam Semarang pada kurun waktu 1917-an.

Di bawah pimpinan Semaoen, para pendukung Sarekat Islam berasal dari kalangan kaum buruh dan rakyat kecil. Pergantian pengurus itu adalah wujud pertama dari perubahan gerakan Sarekat Islam Semarang dari gerakan kaum menangah menjadi gerakan kaum buruh dan tani. Saat itu menjadi sangat penting artinya bagi sejarah modern Indonesia karena menjadi tonggak kelahiran gerakan kaum Marxis pertama di Indonesia.

Pertimbangan lain mengapa Di Bawah Lentera Merah menjadi penting adalah karena buku ini memotret bagaimana gagasan transformasi modernisasi berproses dari wacana tradisional ke wacana modern. Lebih khusus lagi Soe Hok Gie, melalui buku ini, mengajak kita mencermati bagaimana para tokoh tradisionalis lokal tahun 1917-an mencoba menyikapi perubahan pada abad ke-20 yang dalam satu dan lain hal, punya andil menjadikan wajah bangsa Indonesia seperti sekarang ini. Selain itu yang perlu ditekankan bahwa salah satu sumber buku ini merupakan saksi hidup dari pergerakan tersebut yakni Semaun dan Darsono sendiri. Hal yang menarik dari buku ini diungkapkan oleh Soe Hok Gie bahwa untuk mengetahui pemberontakan Partai Komunis Indonesia pada 1926/1927 harus diketahui pula asal mula pergerakannya. Karena tanpa mengetahui permulaannya seperti membaca koran dari tengah-tengah.

Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta tahun 1999

Download (PDF)
| DropBox | 4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared |

Di Bawah Lentera Merah adalah buku karangan Soe Hok Gie (yang merupakan skripsi sarjana mudanya) yang menarasikan satu periode krusial dalam sejarah Indonesia yaitu ketika benih-benih gagasan kebangsaan mulai disemaikan, antara lain lewat upaya berorganisasi. Melalui sumber data berupa kliping-kliping koran antara tahun 1917-1920-an dan wawancara autentik yang berhasil dilakukan terhadap tokoh-tokoh sejarah yang masih tersisa, penulisnya mencoba melacak bagaimana bentuk pergerakan Indonesia, apa gagasan substansialnya, serta upaya macam apa yang dilakukan oleh para tokoh Sarekat Islam Semarang pada kurun waktu 1917-an.

Di bawah pimpinan Semaoen, para pendukung Sarekat Islam berasal dari kalangan kaum buruh dan rakyat kecil. Pergantian pengurus itu adalah wujud pertama dari perubahan gerakan Sarekat Islam Semarang dari gerakan kaum menangah menjadi gerakan kaum buruh dan tani. Saat itu menjadi sangat penting artinya bagi sejarah modern Indonesia karena menjadi tonggak kelahiran gerakan kaum Marxis pertama di Indonesia.

Pertimbangan lain mengapa Di Bawah Lentera Merah menjadi penting adalah karena buku ini memotret bagaimana gagasan transformasi modernisasi berproses dari wacana tradisional ke wacana modern. Lebih khusus lagi Soe Hok Gie, melalui buku ini, mengajak kita mencermati bagaimana para tokoh tradisionalis lokal tahun 1917-an mencoba menyikapi perubahan pada abad ke-20 yang dalam satu dan lain hal, punya andil menjadikan wajah bangsa Indonesia seperti sekarang ini. Selain itu yang perlu ditekankan bahwa salah satu sumber buku ini merupakan saksi hidup dari pergerakan tersebut yakni Semaun dan Darsono sendiri. Hal yang menarik dari buku ini diungkapkan oleh Soe Hok Gie bahwa untuk mengetahui pemberontakan Partai Komunis Indonesia pada 1926/1927 harus diketahui pula asal mula pergerakannya. Karena tanpa mengetahui permulaannya seperti membaca koran dari tengah-tengah.

Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta tahun 1999

Download (PDF)
| DropBox | 4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared |

Di Bawah Lentera Merah adalah buku karangan Soe Hok Gie (yang merupakan skripsi sarjana mudanya) yang menarasikan satu periode krusial dalam sejarah Indonesia yaitu ketika benih-benih gagasan kebangsaan mulai disemaikan, antara lain lewat upaya berorganisasi. Melalui sumber data berupa kliping-kliping koran antara tahun 1917-1920-an dan wawancara autentik yang berhasil dilakukan terhadap tokoh-tokoh sejarah yang masih tersisa, penulisnya mencoba melacak bagaimana bentuk pergerakan Indonesia, apa gagasan substansialnya, serta upaya macam apa yang dilakukan oleh para tokoh Sarekat Islam Semarang pada kurun waktu 1917-an.

Di bawah pimpinan Semaoen, para pendukung Sarekat Islam berasal dari kalangan kaum buruh dan rakyat kecil. Pergantian pengurus itu adalah wujud pertama dari perubahan gerakan Sarekat Islam Semarang dari gerakan kaum menangah menjadi gerakan kaum buruh dan tani. Saat itu menjadi sangat penting artinya bagi sejarah modern Indonesia karena menjadi tonggak kelahiran gerakan kaum Marxis pertama di Indonesia.

Pertimbangan lain mengapa Di Bawah Lentera Merah menjadi penting adalah karena buku ini memotret bagaimana gagasan transformasi modernisasi berproses dari wacana tradisional ke wacana modern. Lebih khusus lagi Soe Hok Gie, melalui buku ini, mengajak kita mencermati bagaimana para tokoh tradisionalis lokal tahun 1917-an mencoba menyikapi perubahan pada abad ke-20 yang dalam satu dan lain hal, punya andil menjadikan wajah bangsa Indonesia seperti sekarang ini. Selain itu yang perlu ditekankan bahwa salah satu sumber buku ini merupakan saksi hidup dari pergerakan tersebut yakni Semaun dan Darsono sendiri. Hal yang menarik dari buku ini diungkapkan oleh Soe Hok Gie bahwa untuk mengetahui pemberontakan Partai Komunis Indonesia pada 1926/1927 harus diketahui pula asal mula pergerakannya. Karena tanpa mengetahui permulaannya seperti membaca koran dari tengah-tengah.

Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta tahun 1999

Friday, March 14, 2014

Diplomasi Munafik Ala Yahudi

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Diplomasi Munafik Ala Yahudi
Diplomasi Munafik Ala Yahudi

lihat juga


Umum

Download (PDF)
 | DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox4shared

Konflik Arab-Israel sarat dengan konsekuensi-konsekuensi yang mendatangkan malapetaka bagi Amerika Serikat, dan kebanyakan dari kesulitan itu adalah karena ulahnya sendiri. Akibat buruknya jauh melampaui beban finansial dan ekonomi yang
tercipta karena pemerintah Amerika Serikat terus menyumbangkan bermilyar-milyar dollar setiap tahun kepada Israel dan menghamburkan hasil pajak serta perdagangan untuk kepentingan negara itu. Konsekuensi terburuknya terletak pada kolusi Amerika Serikat dalam pelanggaran atas hak-hak asasi manusia yang mengerikan dan telah berlangsung lama, yang dilakukan Israel dalam skala luas.

Amerika Serikat mempertahankan peranan kunci dalam kontrol dan pemerasan Israel atas wilayah-wilayah yang dikuasai Tepi Barat, Jerusalem Timur, jalur Gaza, Lebanon Selatan, dan Dataran Tinggi Golan --yang kesemuanya adalah tanah milik bangsa Arab. Pemerintah Amerika Serikat terus memberikan dukungan finansial, diplomatik, dan militer sementara Isreal terus melanggar hukum-hukum internasional, menjalankan pemerintahan militer yang keras dan sering kali brutal atas hampir dua juta bangsa Arab, dan menutupi semua ini di balik perisai penipuan yang cermat.

Di samping bangsa Arab yang menderita, kerugian utama dari kolusi ini adalah nama baik Amerika di Timur Tengah. Rasa hormat kepada Amerika Serikat --yang pernah tertanam dalam-dalam dan tersebar luas di kalangan bangsa Arab maupun Israel-- tercampak sia-sia akibat ambisi para politisi Amerika Serikat yang memalukan dan tak habis-habisnya demi memenangkan simpati kelompok-kelompok pro Israel.

Kolusi itu tampak jelas dalam standar ganda yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat dalam pelaksanaan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB yang berkaitan dengan masalah Timur Tengah.

Ketika Irak menyerang dan mencaplok Kuwait pada 1990, Amerika Serikat mengorganisasi dan memimpin suatu serangan militer multinasional besar-besaran untuk membalas penaklukan itu di bawah sanksi PBB. Sebaliknya, pemerintah Amerika Serikat tidak berbuat apa-apa kecuali mengemukakan sepatah dua patah kata kecaman ketika Israel melakukan pelanggaran-pelanggaran besar terhadap hukum internasional.

Misalnya, Dewan Keamanan PBB telah memerintahkan Israel untuk menarik diri dari tanah bangsa Arab yang direbutnya bertahun-tahun lalu lewat tindak kekerasan bersenjata, mengutuk pencaplokan Israel atas Jerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan dan pembangunan perumahan bangsa Israel di wilayah-wilayah pendudukan, dan, yang paling mutakhir, pada 18 Desember 1992, menuntut agar Israel membatalkan pengusiran atas 413 orang Palestina (Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 799).

Bukannya memimpin masyarakat internasional dalam aksi kekuatan politik, ekonomi, atau militer-untuk mengamankan tuntutan dewan agar Israel membatalkan pengusiran itu, Amerika Serikat justru bertindak sebaliknya. Ia meneruskan tanpa henti aliran bantuan finansial dan militer tanpa batas kepada negara penyerang tersebut. Pada waktu yang hampir bersamaan, tepat sebelum pelantikan Presiden Bill Clinton pada Januari 1993, pemerintahan Bush, sebagai tanggapan atas tindak pelanggaran yang jauh lebih kecil, memulai suatu kampanye militer melawan Irak karena pelanggarannya atas zona larangan terbang pasca perang. Raja Fahd dari Saudi Arabia menyesalkan standar ganda ini: resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB, tegasnya, "harus dihormati dan dilaksanakan, entah itu menyangkut situasi di wilayah Teluk atau dalam kasus Palestina..."(1)

Nama baik Amerika Serikat terancam bahkan di Israel sendiri, di mana semakin banyak warganya yang beranggapan bahwa penerapan standar ganda Amerika Serikat merupakan penghalang bagi perdamaian. Mereka percaya bahwa dengan tidak adanya aliran bantuan finansial dan militer tanpa syarat dari Amerika Serikat, pemerintah mereka sejak jauh-jauh hari pasti telah menarik pasukannya dari wilayah-wilayah pendudukan dan menjalin hubungan yang normal dan damai dengan negara-negara Arab.

Kesulitan Amerika Serikat akan semakin menjadi beban dan ancaman ketika konflik Arab-Israel semakin meningkat, dengan tidak adanya perdamaian. Pusat konflik itu adalah pertemuan antara pengaruh-pengaruh agama, ekonomi, politik, dan militer yang sangat kompetitif, yang kesemuanya menyangkut kepentingan-kepentingan vital Amerika Serikat. Kepentingan-kepentingan itu mengangkangi dua pihak dan tidak dapat dicapai hanya dengan berpihak pada bangsa-bangsa Arab atau Israel saja.

Hanya Amerika Serikat yang mempunyai sumber-sumber yang diperlukan untuk menjaga kerja sama dari semua partai utama dalam konflik itu. Namun untuk bertindak secara efektif Amerika Serikat pertama-tama harus mengatasi dua penghalang besar, yang keduanya bersumber dari dalam negeri. Pertama, pengaruh besar yang dilancarkan oleh kepentingan-kepentingan pro Israel dalam perumusan kebijaksanaan Amerika Serikat di Timur Tengah. Kedua, topeng buatan yang secara polos dianggap oleh hampir semua orang Amerika sebagai Israel yang sejati. Para pendukung Israel memanfaatkan citra yang menyesatkan itu dengan sangat tangkas dalam program mereka untuk mempertahankan kolusi Amerika Serikat-Israel.

Jalan menuju suatu perdamaian yang adil di wilayah itu tidak mungkin dapat tampil dalam fokus yang jelas sebelum citra rekaan mengenai Israel dibongkar dan dijernihkan. Penilaian-penilaian yang tepat mengenai kebijaksanaan Amerika Serikat di masa mendatang harus didasarkan atas realitas, bukan omong kosong.
Mereka harus mempertimbangkan informasi yang paling lengkap dan akurat yang ada, termasuk profil yang tak memihak tentang Israel, dan melangkah dari penerimaan murni atas tanggung jawab yang dipikul Amerika Serikat bagi tindakan-tindakan Israel di masa lalu dan di masa sekarang.

Buku ini, saya yakin, dapat memenuhi kebutuhan kritis itu. Dengan membacanya, Anda akan ikut merasakan suatu pengalaman yang menggelisahkan: suatu pencarian panjang akan laporan yang meliputi perilaku ekspansionis dan struktur sosial Israel yang diskriminatif. Perjalanan itu sangat sulit, sebab kebenaran sering kali sukar ditangkap. Dalam hal ini, ia harus dipilih di antara begitu banyak informasi yang telah diterbitkan mengenai hubungan Amerika Serikat dengan Israel dan bangsa Palestina, yang kebanyakan keliru dan harus dibersihkan dari prasangka. Di samping itu, media populer-koran, buku, artikel, drama televisi dan film dokumenter, serta film layar lebar-sering kali hanya membicarakan sisi heroik sejarah Israel dan perilaku mutakhir, dengan mengabaikan atau menyembunyikan pelanggaran-pelanggaran yang terus dilakukannya atas hak-hak asasi manusia, kebijaksanaan ekspansionisnya, serta pelanggaran hukum internasional. (Misalnya, novel Leon Uris yang sangat populer pada 1950-an, Exodus, sesungguhnya didukung perusahaan humas New York milik Edward Gottlieb untuk "menciptakan sikap yang lebih simpatik terhadap Israel." Sebagai seorang ahli humas, Art Stevens menyimpulkan: "Novel itu lebih dapat mempopulerkan Israel kepada publik Amerika dibanding semua tulisan lain melalui media massa." (2) )

Saya kemukakan di sini suatu pengalaman unik dalam politik Timur Tengah. Saya bertugas selama dua puluh dua tahun sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, dua belas tahun di antaranya di Departemen Luar Negeri Subkomisi Eropa dan Timur Tengah. Sepanjang tahun-tahun itu saya sering mencela pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel atas hak-hak asasi manusia dan agresi militernya, namun saya tidak pernah sekali pun memberikan suara menentang undang-undang yang memberikan sarana pada Israel untuk melaksanakan tindakan-tindakan salah tersebut. Dalam beberapa kesempatan saya mendesak pemerintahan Carter untuk menunda semua bantuan, tapi ketika keputusan dibacakan di dalam komisi dan di majelis DPR mengenai undang-undang dasar bagi bantuan, saya selalu setuju. Ketika kini saya menyesali kemunafikan untuk meneruskan bantuan Amerika Serikat kepada Israel sementara mengecam pelanggaran-pelanggarannya atas hak-hak asasi manusia, saya merenungkan ulah saya itu dengan sedih.

Tahun-tahun yang saya jalani sebagai anggota kongres memberi saya untuk pertama kalinya suatu kesadaran akan politik Timur Tengah. Melalui perjalanan ke luar negeri dan berbagai acara dengar pendapat resmi serta pertemuan-pertemuan pribadi, saya berbicara langsung dengan semua pemimpin utama yang menyusun kebijaksanaan di wilayah itu. Di antara tokohtokoh yang saya kenal itu adalah para pejabat kelompok-kelompok pelobi, yang kebanyakan di antaranya diorganisasi oleh para warga negara AS yang mempunyai ikatan etnis dengan Timur Tengah, termasuk American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), organisasi kuat yang bekerja untuk kepentingan negara Israel di Capitol Hill. Pengalaman saya juga mencakup pencalonan dalam dua belas putaran pemilihan federal. Dalam dua pemilihan terahir, saya menyadari bahwa diri saya merupakan sasaran utama dari kelompok-kelompok lobi pro Israel. Kampanye-kampanye itu memberikan wawasan baru mengenai faktor-faktor dalam negeri yang mempengaruhi kebijaksanaan luar negeri. Ketika saya meninggalkan Kongres pada Januari 1983, dengan polos saya menganggap diri saya sebagai semacam ahli mengenai Israel dan negara-negara Arab.

Pendidikan saya dimulai dengan sungguh-sungguh ketika, setelah meninggalkan Kongres, saya memulai riset untuk buku saya They Dare to Speak Out: People and Institutions Confront Israel's Lobby.(3) Saya segera menyadari bahwa pengalaman saya sebagai anggota Kongres hanya memberikan pandangan sekilas mengenai jaringan kerja yang digunakan oleh para pendukung Israel untuk mempengaruhi penyusunan kebijaksanaan Timur Tengah maupun persepsi publik atas Israel.

Pengaruh ini menyusup ke segenap sendi pemerintahan dan ke dalam hampir semua aspek kehidupan, pribadi maupun umum, di seluruh Amerika Serikat. Di Capitol Hill pengaruh itu demikian kuatnya sehingga tidak pernah ada perdebatan menyangkut konflik Arab-Israel. Kecuali Senator Robert C. Byrd dari Virginia Barat dan Bob Dole dari Kansas serta para Wakil James A. Traficant, Jr. dari Ohio dan Nick Joe Rahall dari Virginia Barat, tidak ada satu pun dari anggota kedua dewan itu yang secara berlarut-larut mempertanyakan perilaku Israel. Sebagai mantan Wakil Menteri Luar Negeri, George W. Ball berkomentar: "Mengenai kebijaksanaan Timur Tengah, Kongres berlaku seperti sekawanan anjing pudel yang terlatih, melompat-lompat melalui simpai yang dipegang oleh lobi Israel."(4)

Setiap tahun Kongres Amerika Serikat menyumbangkan pada Israel sebanyak $1000 untuk setiap pria, wanita, dan anak Israel. Tidak soal sekeras apa pun Kongres memotong pos-pos lain dalam anggaran belanja federal, hadiah-hadiah untuk Israel terus mengalir tanpa amandemen yang restriktif atau bisik-bisik pertentangan. Tahun-tahun yang saya lalui di Capitol Hill mendorong saya untuk berkesimpulan bahwa di sana bantuan kepada Israel lebih keramat bahkan dibanding Jaminan Sosial dan Perawatan Kesehatan.
Pengaruh Israel hampir sama besarnya di cabang eksekutif. Donald McHenry, seorang diplomat karier yang dihormati dan mantan duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengemukakan penilaian yang suram ini: "Akibat pengaruh lobi [Israel], pemerintah kita tidak dapat memenuhi kepentingan nasionalnya sendiri di Timur Tengah." (5)

They Dare to Speak Out menjelaskan bagaimana kekuatan lobi ditanamkan dan dipertahankan --dan mengapa. Tanggapan terhadap penerbitan buku itu-- penjualannya melebihi 210.000 eksemplar --hampir sama mengejutkannya dengan fakta yang diketengahkannya. Tentang tulisan ini, lebih dari seribu orang pembaca telah mengirimkan pesan-pesan lewat surat dan telepon. Sebagian mengadakan perjalanan melintasi negeri ini ke rumah saya di wilayah barat-tengah. Semuanya merasa terganggu dan ingin membantu melonggarkan cengkeraman lobi itu dalam penyusunan kebijaksanaan Timur Tengah. Banyak di antara para pembaca ini yang menjadi anggota pendiri Council for the National Interest, sebuah organisasi nirlaba dan nonpartisan yang berpusat di Washington dan didirikan pada 1989. Tujuan utamanya adalah mengerahkan dukungan pada tingkat masyarakat atas kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mengutamakan kepentingan nasional Amerika di Timur Tengah (lihat LAMPIRAN).

Surat-surat dan telepon-telepon itu mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting. Apakah Israel itu demokratis? Mengapa Perserikatan Bangsa-bangsa menyamakan Zionisme dengan rasisme? Apakah Israel terbuka bagi semua pengungsi? Apakah Israel penting bagi keamanan Amerika Serikat? Apakah Israel membayar utang-utangnya pada Amerika Serikat? Apakah para warga negara Arab diperlakukan sama dengan warga negara Yahudi? Apakah pendudukan militer Israel atas Tepi Barat dan jalur Gaza merupakan suatu pelanggaran atas hukum internasional? Bagaimana Israel menjustifikasi kontrolnya atas orang-orang Palestina yang hidup di sana? Pihak mana yang memulai perang Arab-Israel? Apakah Amerika Serikat mempunyai kewajiban moral untuk membantu Israel dengan masalah-masalah yang dihadapinya, terutama pemukiman para imigran Yahudi dari bekas republik-republik Soviet?

Kebanyakan orang Amerika, yang terpengaruh oleh citra keliru yang telah diciptakan para pendukung Israel, barangkali akan menjawab begini: "Israel adalah demokrasi yang menentang rasisme, memperlakukan semua warga negaranya dengan adil, membayar utang-utangnya pada pemerintah Amerika Serikat dengan segera, telah menganut nilai-nilai yang sama dengan Amerika, dan penting kedudukannya bagi keamanan Amerika Serikat. Karena Amerika Serikat membantu kelahiran Israel dan mendorong imigrasi, maka ia mempunyai kewajiban moral untuk membantu Israel mengatasi masalah-masalahnya. Israel memerangi bangsa Arab hanya jika diserang. Ia harus mempertahankan kontrol ketat di Tepi Barat dan Jalur Gaza sebab orang-orang Palestina yang tinggal di sana ingin menghancurkan Israel." Jawaban-jawaban saya bertentangan dengan pandangan-pandangan ini. Tetapi sementara saya yakin bahwa pendapat-pendapat saya mempunyai landasan kuat, saya belum siap dengan sumber-sumber dasarnya. Saya juga tidak dapat menemukannya dalam buku mana pun.

Sementara meneruskan riset saya setelah terbitnya edisi revisi dari They Dare to Speak Out pada 1989, saya mendapati sejumlah besar pernyataan yang telah diterima secara luas mengenai hakikat Israel dan hubungannya dengan Amerika Serikat yang terbukti keliru melalui dokumen-dokumen yang otoritatif. Jelas bahwa diterimanya pikiran-pikiran yang keliru mengenai Israel bukanlah suatu kebetulan. Tetapi adalah hasil kerja dari banyak orang yang telah mengerahkan tenaga mereka untuk melaksanakan tugas itu dengan penuh kegigihan dan tanggung jawab.

Dorongan untuk mendukung omong kosong-omong kosong ini muncul, setidaknya sebagian, dari rasa hormat orang-orang Yahudi dan Kristen pada Israel. Pendirian negara Israel pada 1948 merupakan prestasi utama agama Yahudi dalam sejarah masa kini, tahun-tahun puncak di mana "tahun depan di Jerusalem" menjadi seruan pemersatu dan impian banyak orang Yahudi di seluruh dunia. Seruan itu semakin bergema setelah terjadinya penindasan kejam dan pembunuhan besar-besaran terhadap orang-orang Yahudi oleh kaum Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Contoh seram dari kejahatan pemusnahan bangsa Yahudi ini akan selalu mendapat perhatian publik dengan dibukanya Museum Holocaust baru di dekat Monumen Washington di Washington, D.C. Namun sungguh ironis bahwa usaha sistematis Nazi Jerman untuk menghancurkan bangsa Yahudi di Eropa, yang bukan merupakan tanggung jawab langsung pemerintah Amerika Serikat, menjadi subjek peringatan nasional, sementara kejadian-kejadian yang atasnya pemerintah kita harus menerima tanggung jawab penuh --perbudakan, pembunuhan atas orang-orang Indian Amerika, dan kini pelanggaran atas hak-hak asasi bangsa Arab oleh Israel -- justru diabaikan.

Meskipun pendirian Israel ditentang keras oleh banyak tokoh terkemuka Yahudi di Amerika Serikat dan kejahatannya tetap menjadi topik pemikiran yang meluas di kalangan masyarakat Yahudi di sana, Israel tetap bercahaya di hati orang-orang Yahudi lainnya. Negara Yahudi dipandang sebagai suatu tempat berlindung di mana bangsa Yahudi dapat merasa aman dari datangnya gelombang perasaan anti-Semit di masa mendatang. Sebuah survei yang dibuat pada 1983 mengenai orang-orang Yahudi Amerika mencatat: "Perhatian pada Israel masih ditunjukkan dengan menghadiri Passover Seder dan dengan menyalakan lilin-lilin Hanukkah sebagai ungkapan kesetiaan Yahudi Amerika yang paling populer." (6) Rabbi Arthur Hertzberg sampai pada kesimpulan serupa: "Rasa memiliki orang-orang Yahudi di seluruh dunia, di mana Israel merupakan pusatnya, merupakan perasaan keagamaan, namun tampaknya itu juga dirasakan oleh orang-orang Yahudi yang menganggap diri mereka sekular atau ateis." (7)

Cendekiawan Irving Kristol mengakui kepeduliannya pada Israel di halaman-halaman The Wall Street Journal: "Mengapa saya begitu terpengaruh? Saya bukan seorang Yahudi Ortodoks, dan tidak terlalu taat. Saya bukan seorang Zionis dan saya merasa bahwa dua kali kunjungan saya ke Israel tidak terlalu menggembirakan." Namun dia mengaku sangat peduli pada Israel sebab dia merasakan "jauh di lubuk hati bahwa apa yang terjadi pada Israel akan menentukan bagi sejarah Yahudi, dan bagi jenis kehidupan yang akan dijalani oleh cucu-cucu dan cicit-cicit saya." (8)

 Di tahun-tahun belakangan ini Israel dianggap lebih dari sekadar tempat mengungsi. Ralph Numberger, sarjana lain dan pengamat kritis agama Yahudi, mencatat adanya penurunan tajam peran serta Yahudi dalam kebaktian agama dan menyimpulkan: "Bagi banyak orang Yahudi Amerika, Israel telah menggantikan Yahudi sebagai agama mereka(9). Akibatnya Israel menjadi fokus pengabdian yang kukuh dan tidak kritis bagi para pemimpin organisasi-organisasi Yahudi tradisional Amerika. 

Tetapi masih ada perkecualian. Di kalangan akademis, bisnis, dan jurnalis, sejumlah profesional Yahudi terkemuka berbicara dan menulis tentang Israel dengan terus terang, seimbang, dan peka. Di antaranya Anthony Lewis, Mike Wallace, Roberta Feuerlicht, Rita Hauser, Milton Viorst, Seymour M. Hersh, Michael Lerner, Noam Chomsky, dan Philip Klutznick. Mereka memberikan sumbangan berharga pada wacana publik mengenai kebijaksanaan Timur Tengah. Namun terkadang suara-suara mereka tidak dapat didengar akibat dengungan mantra-mantra dari orang-orang Amerika yang penilaiannya tersaput awan kegairahan emosional.

Israel juga mendapatkan dukungan politik sangat besar dari berjuta-juta orang Kristen fundamentalis yang dibutakan oleh keyakinan untuk menerima pikiran-pikiran keliru mengenai Israel. Mereka percaya bahwa orang-orang Israel masa kini mewarisi hak istimewa dari Tuhan yang dimiliki orang-orang Israel di masa diwahyukannya Kitab Injil. Mereka berpendapat bahwa Israel harus dijaga agar tetap kuat sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk "akhir zaman" yang diramalkan dalam Kitab Injil. Mereka mengabaikan landasan-landasan sektarian anti-Semit dan anti-Katolik dari sistem keyakinan apokaliptis ini, yang meramalkan kehancuran semua bangsa, termasuk Yahudi, yang tidak "dilahirkan kembali" sebagai penganut agama Kristen. (10)

Orang-orang Kristen fundamentalis dan orang-orang Yahudi yang menerima Israel sebagai agama mereka tampaknya terpaksa membelanya dari semua kritik. Dalam semangat mereka, sering kali mereka salah menuduh para kritikus Israel sebagai anti-Semit atau "orang-orang Yahudi yang membenci diri sendiri." Akibatnya timbullah intimidasi. Kebebasan berbicara diberangus dan telah yang mendalam serta penilaian yang bijaksana dihalangi. Sebaliknya, diskusi terbuka mengenai kelemahan-kelemahan Israel lazim dilakukan para warga negaranya. Pers Ibrani, forum utama bagi perdebatan bangsa Israel, dipenuhi laporan-laporan yang terus terang tentang kesalahan tindakan pemerintah Israel, namun semua ini jarang dikutip di Amerika Serikat.

Yang juga dapat kita temukan di kalangan para pembela Israel adalah orang-orang yang tidak mempunyai motivasi agama tetapi percaya bahwa negara Israel melindungi kepentingan-kepentingan militer, ekonomi, atau politik vital Amerika di wilayah itu. Selama bertahun-tahun, mereka menganggap Israel sebagai benteng pertahanan melawan intervensi Soviet. Kini mereka melihatnya, secara keliru menurut pendapat saya, sebagai suatu lawan efektif bagi kejahatan radikalisme agama yang berpusat di Iran dan ancaman militer yang telah ditunjukkan oleh Saddam Hussein dari Irak.

Kebanyakan omong-kosong Israel merupakan hasil karya para partisan agama, baik Yahudi maupun Kristen, yang mengulang-ulang omongan kosong ini sedemikian seringnya dari tahun ke tahun sehingga semuanya diterima hampir secara universal sebagai realitas. Bagi sebagian besar orang Amerika, rangkaian mitos-mitos ini menegaskan kedudukan Israel dan membuat bantuan ekonomi, politik, dan militer Amerika Serikat tetap mengalir.

Dalam buku ini, saya mencatat setiap pernyataan seorang tokoh terkemuka dan kemudian menelaah dan membuktikan kebohongannya dengan mengemukakan fakta-fakta yang secara cermat dilaporkan dan dijelaskan dalam catatan publik, sebagian besar dari sumber-sumber Israel. Gambaran tentang Israel yang kemudian tampil, yang didukung oleh fakta-fakta dan bukannya mitos-mitos, akan membuka mata banyak pembaca.

Jika sejarah konflik Arab-Israel ditulis di masa sekarang, akan tercatat bahwa sebagian besar warga negara Amerika Serikat, baik yang beragama Kristen maupun Yahudi, tidak akan bersuara mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan tidak manusiawi yang dilaksanakan oleh Israel atau secara langsung terlibat dalam pelaksanaannya. Maksud buku ini adalah memberikan informasi yang akan mengilhami para pembaca yang bijaksana agar menuntut perubahan.[]

Download (PDF)
 | DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox4shared

Konflik Arab-Israel sarat dengan konsekuensi-konsekuensi yang mendatangkan malapetaka bagi Amerika Serikat, dan kebanyakan dari kesulitan itu adalah karena ulahnya sendiri. Akibat buruknya jauh melampaui beban finansial dan ekonomi yang
tercipta karena pemerintah Amerika Serikat terus menyumbangkan bermilyar-milyar dollar setiap tahun kepada Israel dan menghamburkan hasil pajak serta perdagangan untuk kepentingan negara itu. Konsekuensi terburuknya terletak pada kolusi Amerika Serikat dalam pelanggaran atas hak-hak asasi manusia yang mengerikan dan telah berlangsung lama, yang dilakukan Israel dalam skala luas.

Amerika Serikat mempertahankan peranan kunci dalam kontrol dan pemerasan Israel atas wilayah-wilayah yang dikuasai Tepi Barat, Jerusalem Timur, jalur Gaza, Lebanon Selatan, dan Dataran Tinggi Golan --yang kesemuanya adalah tanah milik bangsa Arab. Pemerintah Amerika Serikat terus memberikan dukungan finansial, diplomatik, dan militer sementara Isreal terus melanggar hukum-hukum internasional, menjalankan pemerintahan militer yang keras dan sering kali brutal atas hampir dua juta bangsa Arab, dan menutupi semua ini di balik perisai penipuan yang cermat.

Di samping bangsa Arab yang menderita, kerugian utama dari kolusi ini adalah nama baik Amerika di Timur Tengah. Rasa hormat kepada Amerika Serikat --yang pernah tertanam dalam-dalam dan tersebar luas di kalangan bangsa Arab maupun Israel-- tercampak sia-sia akibat ambisi para politisi Amerika Serikat yang memalukan dan tak habis-habisnya demi memenangkan simpati kelompok-kelompok pro Israel.

Kolusi itu tampak jelas dalam standar ganda yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat dalam pelaksanaan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB yang berkaitan dengan masalah Timur Tengah.

Ketika Irak menyerang dan mencaplok Kuwait pada 1990, Amerika Serikat mengorganisasi dan memimpin suatu serangan militer multinasional besar-besaran untuk membalas penaklukan itu di bawah sanksi PBB. Sebaliknya, pemerintah Amerika Serikat tidak berbuat apa-apa kecuali mengemukakan sepatah dua patah kata kecaman ketika Israel melakukan pelanggaran-pelanggaran besar terhadap hukum internasional.

Misalnya, Dewan Keamanan PBB telah memerintahkan Israel untuk menarik diri dari tanah bangsa Arab yang direbutnya bertahun-tahun lalu lewat tindak kekerasan bersenjata, mengutuk pencaplokan Israel atas Jerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan dan pembangunan perumahan bangsa Israel di wilayah-wilayah pendudukan, dan, yang paling mutakhir, pada 18 Desember 1992, menuntut agar Israel membatalkan pengusiran atas 413 orang Palestina (Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 799).

Bukannya memimpin masyarakat internasional dalam aksi kekuatan politik, ekonomi, atau militer-untuk mengamankan tuntutan dewan agar Israel membatalkan pengusiran itu, Amerika Serikat justru bertindak sebaliknya. Ia meneruskan tanpa henti aliran bantuan finansial dan militer tanpa batas kepada negara penyerang tersebut. Pada waktu yang hampir bersamaan, tepat sebelum pelantikan Presiden Bill Clinton pada Januari 1993, pemerintahan Bush, sebagai tanggapan atas tindak pelanggaran yang jauh lebih kecil, memulai suatu kampanye militer melawan Irak karena pelanggarannya atas zona larangan terbang pasca perang. Raja Fahd dari Saudi Arabia menyesalkan standar ganda ini: resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB, tegasnya, "harus dihormati dan dilaksanakan, entah itu menyangkut situasi di wilayah Teluk atau dalam kasus Palestina..."(1)

Nama baik Amerika Serikat terancam bahkan di Israel sendiri, di mana semakin banyak warganya yang beranggapan bahwa penerapan standar ganda Amerika Serikat merupakan penghalang bagi perdamaian. Mereka percaya bahwa dengan tidak adanya aliran bantuan finansial dan militer tanpa syarat dari Amerika Serikat, pemerintah mereka sejak jauh-jauh hari pasti telah menarik pasukannya dari wilayah-wilayah pendudukan dan menjalin hubungan yang normal dan damai dengan negara-negara Arab.

Kesulitan Amerika Serikat akan semakin menjadi beban dan ancaman ketika konflik Arab-Israel semakin meningkat, dengan tidak adanya perdamaian. Pusat konflik itu adalah pertemuan antara pengaruh-pengaruh agama, ekonomi, politik, dan militer yang sangat kompetitif, yang kesemuanya menyangkut kepentingan-kepentingan vital Amerika Serikat. Kepentingan-kepentingan itu mengangkangi dua pihak dan tidak dapat dicapai hanya dengan berpihak pada bangsa-bangsa Arab atau Israel saja.

Hanya Amerika Serikat yang mempunyai sumber-sumber yang diperlukan untuk menjaga kerja sama dari semua partai utama dalam konflik itu. Namun untuk bertindak secara efektif Amerika Serikat pertama-tama harus mengatasi dua penghalang besar, yang keduanya bersumber dari dalam negeri. Pertama, pengaruh besar yang dilancarkan oleh kepentingan-kepentingan pro Israel dalam perumusan kebijaksanaan Amerika Serikat di Timur Tengah. Kedua, topeng buatan yang secara polos dianggap oleh hampir semua orang Amerika sebagai Israel yang sejati. Para pendukung Israel memanfaatkan citra yang menyesatkan itu dengan sangat tangkas dalam program mereka untuk mempertahankan kolusi Amerika Serikat-Israel.

Jalan menuju suatu perdamaian yang adil di wilayah itu tidak mungkin dapat tampil dalam fokus yang jelas sebelum citra rekaan mengenai Israel dibongkar dan dijernihkan. Penilaian-penilaian yang tepat mengenai kebijaksanaan Amerika Serikat di masa mendatang harus didasarkan atas realitas, bukan omong kosong.
Mereka harus mempertimbangkan informasi yang paling lengkap dan akurat yang ada, termasuk profil yang tak memihak tentang Israel, dan melangkah dari penerimaan murni atas tanggung jawab yang dipikul Amerika Serikat bagi tindakan-tindakan Israel di masa lalu dan di masa sekarang.

Buku ini, saya yakin, dapat memenuhi kebutuhan kritis itu. Dengan membacanya, Anda akan ikut merasakan suatu pengalaman yang menggelisahkan: suatu pencarian panjang akan laporan yang meliputi perilaku ekspansionis dan struktur sosial Israel yang diskriminatif. Perjalanan itu sangat sulit, sebab kebenaran sering kali sukar ditangkap. Dalam hal ini, ia harus dipilih di antara begitu banyak informasi yang telah diterbitkan mengenai hubungan Amerika Serikat dengan Israel dan bangsa Palestina, yang kebanyakan keliru dan harus dibersihkan dari prasangka. Di samping itu, media populer-koran, buku, artikel, drama televisi dan film dokumenter, serta film layar lebar-sering kali hanya membicarakan sisi heroik sejarah Israel dan perilaku mutakhir, dengan mengabaikan atau menyembunyikan pelanggaran-pelanggaran yang terus dilakukannya atas hak-hak asasi manusia, kebijaksanaan ekspansionisnya, serta pelanggaran hukum internasional. (Misalnya, novel Leon Uris yang sangat populer pada 1950-an, Exodus, sesungguhnya didukung perusahaan humas New York milik Edward Gottlieb untuk "menciptakan sikap yang lebih simpatik terhadap Israel." Sebagai seorang ahli humas, Art Stevens menyimpulkan: "Novel itu lebih dapat mempopulerkan Israel kepada publik Amerika dibanding semua tulisan lain melalui media massa." (2) )

Saya kemukakan di sini suatu pengalaman unik dalam politik Timur Tengah. Saya bertugas selama dua puluh dua tahun sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, dua belas tahun di antaranya di Departemen Luar Negeri Subkomisi Eropa dan Timur Tengah. Sepanjang tahun-tahun itu saya sering mencela pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel atas hak-hak asasi manusia dan agresi militernya, namun saya tidak pernah sekali pun memberikan suara menentang undang-undang yang memberikan sarana pada Israel untuk melaksanakan tindakan-tindakan salah tersebut. Dalam beberapa kesempatan saya mendesak pemerintahan Carter untuk menunda semua bantuan, tapi ketika keputusan dibacakan di dalam komisi dan di majelis DPR mengenai undang-undang dasar bagi bantuan, saya selalu setuju. Ketika kini saya menyesali kemunafikan untuk meneruskan bantuan Amerika Serikat kepada Israel sementara mengecam pelanggaran-pelanggarannya atas hak-hak asasi manusia, saya merenungkan ulah saya itu dengan sedih.

Tahun-tahun yang saya jalani sebagai anggota kongres memberi saya untuk pertama kalinya suatu kesadaran akan politik Timur Tengah. Melalui perjalanan ke luar negeri dan berbagai acara dengar pendapat resmi serta pertemuan-pertemuan pribadi, saya berbicara langsung dengan semua pemimpin utama yang menyusun kebijaksanaan di wilayah itu. Di antara tokohtokoh yang saya kenal itu adalah para pejabat kelompok-kelompok pelobi, yang kebanyakan di antaranya diorganisasi oleh para warga negara AS yang mempunyai ikatan etnis dengan Timur Tengah, termasuk American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), organisasi kuat yang bekerja untuk kepentingan negara Israel di Capitol Hill. Pengalaman saya juga mencakup pencalonan dalam dua belas putaran pemilihan federal. Dalam dua pemilihan terahir, saya menyadari bahwa diri saya merupakan sasaran utama dari kelompok-kelompok lobi pro Israel. Kampanye-kampanye itu memberikan wawasan baru mengenai faktor-faktor dalam negeri yang mempengaruhi kebijaksanaan luar negeri. Ketika saya meninggalkan Kongres pada Januari 1983, dengan polos saya menganggap diri saya sebagai semacam ahli mengenai Israel dan negara-negara Arab.

Pendidikan saya dimulai dengan sungguh-sungguh ketika, setelah meninggalkan Kongres, saya memulai riset untuk buku saya They Dare to Speak Out: People and Institutions Confront Israel's Lobby.(3) Saya segera menyadari bahwa pengalaman saya sebagai anggota Kongres hanya memberikan pandangan sekilas mengenai jaringan kerja yang digunakan oleh para pendukung Israel untuk mempengaruhi penyusunan kebijaksanaan Timur Tengah maupun persepsi publik atas Israel.

Pengaruh ini menyusup ke segenap sendi pemerintahan dan ke dalam hampir semua aspek kehidupan, pribadi maupun umum, di seluruh Amerika Serikat. Di Capitol Hill pengaruh itu demikian kuatnya sehingga tidak pernah ada perdebatan menyangkut konflik Arab-Israel. Kecuali Senator Robert C. Byrd dari Virginia Barat dan Bob Dole dari Kansas serta para Wakil James A. Traficant, Jr. dari Ohio dan Nick Joe Rahall dari Virginia Barat, tidak ada satu pun dari anggota kedua dewan itu yang secara berlarut-larut mempertanyakan perilaku Israel. Sebagai mantan Wakil Menteri Luar Negeri, George W. Ball berkomentar: "Mengenai kebijaksanaan Timur Tengah, Kongres berlaku seperti sekawanan anjing pudel yang terlatih, melompat-lompat melalui simpai yang dipegang oleh lobi Israel."(4)

Setiap tahun Kongres Amerika Serikat menyumbangkan pada Israel sebanyak $1000 untuk setiap pria, wanita, dan anak Israel. Tidak soal sekeras apa pun Kongres memotong pos-pos lain dalam anggaran belanja federal, hadiah-hadiah untuk Israel terus mengalir tanpa amandemen yang restriktif atau bisik-bisik pertentangan. Tahun-tahun yang saya lalui di Capitol Hill mendorong saya untuk berkesimpulan bahwa di sana bantuan kepada Israel lebih keramat bahkan dibanding Jaminan Sosial dan Perawatan Kesehatan.
Pengaruh Israel hampir sama besarnya di cabang eksekutif. Donald McHenry, seorang diplomat karier yang dihormati dan mantan duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengemukakan penilaian yang suram ini: "Akibat pengaruh lobi [Israel], pemerintah kita tidak dapat memenuhi kepentingan nasionalnya sendiri di Timur Tengah." (5)

They Dare to Speak Out menjelaskan bagaimana kekuatan lobi ditanamkan dan dipertahankan --dan mengapa. Tanggapan terhadap penerbitan buku itu-- penjualannya melebihi 210.000 eksemplar --hampir sama mengejutkannya dengan fakta yang diketengahkannya. Tentang tulisan ini, lebih dari seribu orang pembaca telah mengirimkan pesan-pesan lewat surat dan telepon. Sebagian mengadakan perjalanan melintasi negeri ini ke rumah saya di wilayah barat-tengah. Semuanya merasa terganggu dan ingin membantu melonggarkan cengkeraman lobi itu dalam penyusunan kebijaksanaan Timur Tengah. Banyak di antara para pembaca ini yang menjadi anggota pendiri Council for the National Interest, sebuah organisasi nirlaba dan nonpartisan yang berpusat di Washington dan didirikan pada 1989. Tujuan utamanya adalah mengerahkan dukungan pada tingkat masyarakat atas kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mengutamakan kepentingan nasional Amerika di Timur Tengah (lihat LAMPIRAN).

Surat-surat dan telepon-telepon itu mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting. Apakah Israel itu demokratis? Mengapa Perserikatan Bangsa-bangsa menyamakan Zionisme dengan rasisme? Apakah Israel terbuka bagi semua pengungsi? Apakah Israel penting bagi keamanan Amerika Serikat? Apakah Israel membayar utang-utangnya pada Amerika Serikat? Apakah para warga negara Arab diperlakukan sama dengan warga negara Yahudi? Apakah pendudukan militer Israel atas Tepi Barat dan jalur Gaza merupakan suatu pelanggaran atas hukum internasional? Bagaimana Israel menjustifikasi kontrolnya atas orang-orang Palestina yang hidup di sana? Pihak mana yang memulai perang Arab-Israel? Apakah Amerika Serikat mempunyai kewajiban moral untuk membantu Israel dengan masalah-masalah yang dihadapinya, terutama pemukiman para imigran Yahudi dari bekas republik-republik Soviet?

Kebanyakan orang Amerika, yang terpengaruh oleh citra keliru yang telah diciptakan para pendukung Israel, barangkali akan menjawab begini: "Israel adalah demokrasi yang menentang rasisme, memperlakukan semua warga negaranya dengan adil, membayar utang-utangnya pada pemerintah Amerika Serikat dengan segera, telah menganut nilai-nilai yang sama dengan Amerika, dan penting kedudukannya bagi keamanan Amerika Serikat. Karena Amerika Serikat membantu kelahiran Israel dan mendorong imigrasi, maka ia mempunyai kewajiban moral untuk membantu Israel mengatasi masalah-masalahnya. Israel memerangi bangsa Arab hanya jika diserang. Ia harus mempertahankan kontrol ketat di Tepi Barat dan Jalur Gaza sebab orang-orang Palestina yang tinggal di sana ingin menghancurkan Israel." Jawaban-jawaban saya bertentangan dengan pandangan-pandangan ini. Tetapi sementara saya yakin bahwa pendapat-pendapat saya mempunyai landasan kuat, saya belum siap dengan sumber-sumber dasarnya. Saya juga tidak dapat menemukannya dalam buku mana pun.

Sementara meneruskan riset saya setelah terbitnya edisi revisi dari They Dare to Speak Out pada 1989, saya mendapati sejumlah besar pernyataan yang telah diterima secara luas mengenai hakikat Israel dan hubungannya dengan Amerika Serikat yang terbukti keliru melalui dokumen-dokumen yang otoritatif. Jelas bahwa diterimanya pikiran-pikiran yang keliru mengenai Israel bukanlah suatu kebetulan. Tetapi adalah hasil kerja dari banyak orang yang telah mengerahkan tenaga mereka untuk melaksanakan tugas itu dengan penuh kegigihan dan tanggung jawab.

Dorongan untuk mendukung omong kosong-omong kosong ini muncul, setidaknya sebagian, dari rasa hormat orang-orang Yahudi dan Kristen pada Israel. Pendirian negara Israel pada 1948 merupakan prestasi utama agama Yahudi dalam sejarah masa kini, tahun-tahun puncak di mana "tahun depan di Jerusalem" menjadi seruan pemersatu dan impian banyak orang Yahudi di seluruh dunia. Seruan itu semakin bergema setelah terjadinya penindasan kejam dan pembunuhan besar-besaran terhadap orang-orang Yahudi oleh kaum Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Contoh seram dari kejahatan pemusnahan bangsa Yahudi ini akan selalu mendapat perhatian publik dengan dibukanya Museum Holocaust baru di dekat Monumen Washington di Washington, D.C. Namun sungguh ironis bahwa usaha sistematis Nazi Jerman untuk menghancurkan bangsa Yahudi di Eropa, yang bukan merupakan tanggung jawab langsung pemerintah Amerika Serikat, menjadi subjek peringatan nasional, sementara kejadian-kejadian yang atasnya pemerintah kita harus menerima tanggung jawab penuh --perbudakan, pembunuhan atas orang-orang Indian Amerika, dan kini pelanggaran atas hak-hak asasi bangsa Arab oleh Israel -- justru diabaikan.

Meskipun pendirian Israel ditentang keras oleh banyak tokoh terkemuka Yahudi di Amerika Serikat dan kejahatannya tetap menjadi topik pemikiran yang meluas di kalangan masyarakat Yahudi di sana, Israel tetap bercahaya di hati orang-orang Yahudi lainnya. Negara Yahudi dipandang sebagai suatu tempat berlindung di mana bangsa Yahudi dapat merasa aman dari datangnya gelombang perasaan anti-Semit di masa mendatang. Sebuah survei yang dibuat pada 1983 mengenai orang-orang Yahudi Amerika mencatat: "Perhatian pada Israel masih ditunjukkan dengan menghadiri Passover Seder dan dengan menyalakan lilin-lilin Hanukkah sebagai ungkapan kesetiaan Yahudi Amerika yang paling populer." (6) Rabbi Arthur Hertzberg sampai pada kesimpulan serupa: "Rasa memiliki orang-orang Yahudi di seluruh dunia, di mana Israel merupakan pusatnya, merupakan perasaan keagamaan, namun tampaknya itu juga dirasakan oleh orang-orang Yahudi yang menganggap diri mereka sekular atau ateis." (7)

Cendekiawan Irving Kristol mengakui kepeduliannya pada Israel di halaman-halaman The Wall Street Journal: "Mengapa saya begitu terpengaruh? Saya bukan seorang Yahudi Ortodoks, dan tidak terlalu taat. Saya bukan seorang Zionis dan saya merasa bahwa dua kali kunjungan saya ke Israel tidak terlalu menggembirakan." Namun dia mengaku sangat peduli pada Israel sebab dia merasakan "jauh di lubuk hati bahwa apa yang terjadi pada Israel akan menentukan bagi sejarah Yahudi, dan bagi jenis kehidupan yang akan dijalani oleh cucu-cucu dan cicit-cicit saya." (8)

 Di tahun-tahun belakangan ini Israel dianggap lebih dari sekadar tempat mengungsi. Ralph Numberger, sarjana lain dan pengamat kritis agama Yahudi, mencatat adanya penurunan tajam peran serta Yahudi dalam kebaktian agama dan menyimpulkan: "Bagi banyak orang Yahudi Amerika, Israel telah menggantikan Yahudi sebagai agama mereka(9). Akibatnya Israel menjadi fokus pengabdian yang kukuh dan tidak kritis bagi para pemimpin organisasi-organisasi Yahudi tradisional Amerika. 

Tetapi masih ada perkecualian. Di kalangan akademis, bisnis, dan jurnalis, sejumlah profesional Yahudi terkemuka berbicara dan menulis tentang Israel dengan terus terang, seimbang, dan peka. Di antaranya Anthony Lewis, Mike Wallace, Roberta Feuerlicht, Rita Hauser, Milton Viorst, Seymour M. Hersh, Michael Lerner, Noam Chomsky, dan Philip Klutznick. Mereka memberikan sumbangan berharga pada wacana publik mengenai kebijaksanaan Timur Tengah. Namun terkadang suara-suara mereka tidak dapat didengar akibat dengungan mantra-mantra dari orang-orang Amerika yang penilaiannya tersaput awan kegairahan emosional.

Israel juga mendapatkan dukungan politik sangat besar dari berjuta-juta orang Kristen fundamentalis yang dibutakan oleh keyakinan untuk menerima pikiran-pikiran keliru mengenai Israel. Mereka percaya bahwa orang-orang Israel masa kini mewarisi hak istimewa dari Tuhan yang dimiliki orang-orang Israel di masa diwahyukannya Kitab Injil. Mereka berpendapat bahwa Israel harus dijaga agar tetap kuat sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk "akhir zaman" yang diramalkan dalam Kitab Injil. Mereka mengabaikan landasan-landasan sektarian anti-Semit dan anti-Katolik dari sistem keyakinan apokaliptis ini, yang meramalkan kehancuran semua bangsa, termasuk Yahudi, yang tidak "dilahirkan kembali" sebagai penganut agama Kristen. (10)

Orang-orang Kristen fundamentalis dan orang-orang Yahudi yang menerima Israel sebagai agama mereka tampaknya terpaksa membelanya dari semua kritik. Dalam semangat mereka, sering kali mereka salah menuduh para kritikus Israel sebagai anti-Semit atau "orang-orang Yahudi yang membenci diri sendiri." Akibatnya timbullah intimidasi. Kebebasan berbicara diberangus dan telah yang mendalam serta penilaian yang bijaksana dihalangi. Sebaliknya, diskusi terbuka mengenai kelemahan-kelemahan Israel lazim dilakukan para warga negaranya. Pers Ibrani, forum utama bagi perdebatan bangsa Israel, dipenuhi laporan-laporan yang terus terang tentang kesalahan tindakan pemerintah Israel, namun semua ini jarang dikutip di Amerika Serikat.

Yang juga dapat kita temukan di kalangan para pembela Israel adalah orang-orang yang tidak mempunyai motivasi agama tetapi percaya bahwa negara Israel melindungi kepentingan-kepentingan militer, ekonomi, atau politik vital Amerika di wilayah itu. Selama bertahun-tahun, mereka menganggap Israel sebagai benteng pertahanan melawan intervensi Soviet. Kini mereka melihatnya, secara keliru menurut pendapat saya, sebagai suatu lawan efektif bagi kejahatan radikalisme agama yang berpusat di Iran dan ancaman militer yang telah ditunjukkan oleh Saddam Hussein dari Irak.

Kebanyakan omong-kosong Israel merupakan hasil karya para partisan agama, baik Yahudi maupun Kristen, yang mengulang-ulang omongan kosong ini sedemikian seringnya dari tahun ke tahun sehingga semuanya diterima hampir secara universal sebagai realitas. Bagi sebagian besar orang Amerika, rangkaian mitos-mitos ini menegaskan kedudukan Israel dan membuat bantuan ekonomi, politik, dan militer Amerika Serikat tetap mengalir.

Dalam buku ini, saya mencatat setiap pernyataan seorang tokoh terkemuka dan kemudian menelaah dan membuktikan kebohongannya dengan mengemukakan fakta-fakta yang secara cermat dilaporkan dan dijelaskan dalam catatan publik, sebagian besar dari sumber-sumber Israel. Gambaran tentang Israel yang kemudian tampil, yang didukung oleh fakta-fakta dan bukannya mitos-mitos, akan membuka mata banyak pembaca.

Jika sejarah konflik Arab-Israel ditulis di masa sekarang, akan tercatat bahwa sebagian besar warga negara Amerika Serikat, baik yang beragama Kristen maupun Yahudi, tidak akan bersuara mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan tidak manusiawi yang dilaksanakan oleh Israel atau secara langsung terlibat dalam pelaksanaannya. Maksud buku ini adalah memberikan informasi yang akan mengilhami para pembaca yang bijaksana agar menuntut perubahan.[]

Download (PDF)
 | DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox4shared

Konflik Arab-Israel sarat dengan konsekuensi-konsekuensi yang mendatangkan malapetaka bagi Amerika Serikat, dan kebanyakan dari kesulitan itu adalah karena ulahnya sendiri. Akibat buruknya jauh melampaui beban finansial dan ekonomi yang
tercipta karena pemerintah Amerika Serikat terus menyumbangkan bermilyar-milyar dollar setiap tahun kepada Israel dan menghamburkan hasil pajak serta perdagangan untuk kepentingan negara itu. Konsekuensi terburuknya terletak pada kolusi Amerika Serikat dalam pelanggaran atas hak-hak asasi manusia yang mengerikan dan telah berlangsung lama, yang dilakukan Israel dalam skala luas.

Amerika Serikat mempertahankan peranan kunci dalam kontrol dan pemerasan Israel atas wilayah-wilayah yang dikuasai Tepi Barat, Jerusalem Timur, jalur Gaza, Lebanon Selatan, dan Dataran Tinggi Golan --yang kesemuanya adalah tanah milik bangsa Arab. Pemerintah Amerika Serikat terus memberikan dukungan finansial, diplomatik, dan militer sementara Isreal terus melanggar hukum-hukum internasional, menjalankan pemerintahan militer yang keras dan sering kali brutal atas hampir dua juta bangsa Arab, dan menutupi semua ini di balik perisai penipuan yang cermat.

Di samping bangsa Arab yang menderita, kerugian utama dari kolusi ini adalah nama baik Amerika di Timur Tengah. Rasa hormat kepada Amerika Serikat --yang pernah tertanam dalam-dalam dan tersebar luas di kalangan bangsa Arab maupun Israel-- tercampak sia-sia akibat ambisi para politisi Amerika Serikat yang memalukan dan tak habis-habisnya demi memenangkan simpati kelompok-kelompok pro Israel.

Kolusi itu tampak jelas dalam standar ganda yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat dalam pelaksanaan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB yang berkaitan dengan masalah Timur Tengah.

Ketika Irak menyerang dan mencaplok Kuwait pada 1990, Amerika Serikat mengorganisasi dan memimpin suatu serangan militer multinasional besar-besaran untuk membalas penaklukan itu di bawah sanksi PBB. Sebaliknya, pemerintah Amerika Serikat tidak berbuat apa-apa kecuali mengemukakan sepatah dua patah kata kecaman ketika Israel melakukan pelanggaran-pelanggaran besar terhadap hukum internasional.

Misalnya, Dewan Keamanan PBB telah memerintahkan Israel untuk menarik diri dari tanah bangsa Arab yang direbutnya bertahun-tahun lalu lewat tindak kekerasan bersenjata, mengutuk pencaplokan Israel atas Jerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan dan pembangunan perumahan bangsa Israel di wilayah-wilayah pendudukan, dan, yang paling mutakhir, pada 18 Desember 1992, menuntut agar Israel membatalkan pengusiran atas 413 orang Palestina (Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 799).

Bukannya memimpin masyarakat internasional dalam aksi kekuatan politik, ekonomi, atau militer-untuk mengamankan tuntutan dewan agar Israel membatalkan pengusiran itu, Amerika Serikat justru bertindak sebaliknya. Ia meneruskan tanpa henti aliran bantuan finansial dan militer tanpa batas kepada negara penyerang tersebut. Pada waktu yang hampir bersamaan, tepat sebelum pelantikan Presiden Bill Clinton pada Januari 1993, pemerintahan Bush, sebagai tanggapan atas tindak pelanggaran yang jauh lebih kecil, memulai suatu kampanye militer melawan Irak karena pelanggarannya atas zona larangan terbang pasca perang. Raja Fahd dari Saudi Arabia menyesalkan standar ganda ini: resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB, tegasnya, "harus dihormati dan dilaksanakan, entah itu menyangkut situasi di wilayah Teluk atau dalam kasus Palestina..."(1)

Nama baik Amerika Serikat terancam bahkan di Israel sendiri, di mana semakin banyak warganya yang beranggapan bahwa penerapan standar ganda Amerika Serikat merupakan penghalang bagi perdamaian. Mereka percaya bahwa dengan tidak adanya aliran bantuan finansial dan militer tanpa syarat dari Amerika Serikat, pemerintah mereka sejak jauh-jauh hari pasti telah menarik pasukannya dari wilayah-wilayah pendudukan dan menjalin hubungan yang normal dan damai dengan negara-negara Arab.

Kesulitan Amerika Serikat akan semakin menjadi beban dan ancaman ketika konflik Arab-Israel semakin meningkat, dengan tidak adanya perdamaian. Pusat konflik itu adalah pertemuan antara pengaruh-pengaruh agama, ekonomi, politik, dan militer yang sangat kompetitif, yang kesemuanya menyangkut kepentingan-kepentingan vital Amerika Serikat. Kepentingan-kepentingan itu mengangkangi dua pihak dan tidak dapat dicapai hanya dengan berpihak pada bangsa-bangsa Arab atau Israel saja.

Hanya Amerika Serikat yang mempunyai sumber-sumber yang diperlukan untuk menjaga kerja sama dari semua partai utama dalam konflik itu. Namun untuk bertindak secara efektif Amerika Serikat pertama-tama harus mengatasi dua penghalang besar, yang keduanya bersumber dari dalam negeri. Pertama, pengaruh besar yang dilancarkan oleh kepentingan-kepentingan pro Israel dalam perumusan kebijaksanaan Amerika Serikat di Timur Tengah. Kedua, topeng buatan yang secara polos dianggap oleh hampir semua orang Amerika sebagai Israel yang sejati. Para pendukung Israel memanfaatkan citra yang menyesatkan itu dengan sangat tangkas dalam program mereka untuk mempertahankan kolusi Amerika Serikat-Israel.

Jalan menuju suatu perdamaian yang adil di wilayah itu tidak mungkin dapat tampil dalam fokus yang jelas sebelum citra rekaan mengenai Israel dibongkar dan dijernihkan. Penilaian-penilaian yang tepat mengenai kebijaksanaan Amerika Serikat di masa mendatang harus didasarkan atas realitas, bukan omong kosong.
Mereka harus mempertimbangkan informasi yang paling lengkap dan akurat yang ada, termasuk profil yang tak memihak tentang Israel, dan melangkah dari penerimaan murni atas tanggung jawab yang dipikul Amerika Serikat bagi tindakan-tindakan Israel di masa lalu dan di masa sekarang.

Buku ini, saya yakin, dapat memenuhi kebutuhan kritis itu. Dengan membacanya, Anda akan ikut merasakan suatu pengalaman yang menggelisahkan: suatu pencarian panjang akan laporan yang meliputi perilaku ekspansionis dan struktur sosial Israel yang diskriminatif. Perjalanan itu sangat sulit, sebab kebenaran sering kali sukar ditangkap. Dalam hal ini, ia harus dipilih di antara begitu banyak informasi yang telah diterbitkan mengenai hubungan Amerika Serikat dengan Israel dan bangsa Palestina, yang kebanyakan keliru dan harus dibersihkan dari prasangka. Di samping itu, media populer-koran, buku, artikel, drama televisi dan film dokumenter, serta film layar lebar-sering kali hanya membicarakan sisi heroik sejarah Israel dan perilaku mutakhir, dengan mengabaikan atau menyembunyikan pelanggaran-pelanggaran yang terus dilakukannya atas hak-hak asasi manusia, kebijaksanaan ekspansionisnya, serta pelanggaran hukum internasional. (Misalnya, novel Leon Uris yang sangat populer pada 1950-an, Exodus, sesungguhnya didukung perusahaan humas New York milik Edward Gottlieb untuk "menciptakan sikap yang lebih simpatik terhadap Israel." Sebagai seorang ahli humas, Art Stevens menyimpulkan: "Novel itu lebih dapat mempopulerkan Israel kepada publik Amerika dibanding semua tulisan lain melalui media massa." (2) )

Saya kemukakan di sini suatu pengalaman unik dalam politik Timur Tengah. Saya bertugas selama dua puluh dua tahun sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, dua belas tahun di antaranya di Departemen Luar Negeri Subkomisi Eropa dan Timur Tengah. Sepanjang tahun-tahun itu saya sering mencela pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel atas hak-hak asasi manusia dan agresi militernya, namun saya tidak pernah sekali pun memberikan suara menentang undang-undang yang memberikan sarana pada Israel untuk melaksanakan tindakan-tindakan salah tersebut. Dalam beberapa kesempatan saya mendesak pemerintahan Carter untuk menunda semua bantuan, tapi ketika keputusan dibacakan di dalam komisi dan di majelis DPR mengenai undang-undang dasar bagi bantuan, saya selalu setuju. Ketika kini saya menyesali kemunafikan untuk meneruskan bantuan Amerika Serikat kepada Israel sementara mengecam pelanggaran-pelanggarannya atas hak-hak asasi manusia, saya merenungkan ulah saya itu dengan sedih.

Tahun-tahun yang saya jalani sebagai anggota kongres memberi saya untuk pertama kalinya suatu kesadaran akan politik Timur Tengah. Melalui perjalanan ke luar negeri dan berbagai acara dengar pendapat resmi serta pertemuan-pertemuan pribadi, saya berbicara langsung dengan semua pemimpin utama yang menyusun kebijaksanaan di wilayah itu. Di antara tokohtokoh yang saya kenal itu adalah para pejabat kelompok-kelompok pelobi, yang kebanyakan di antaranya diorganisasi oleh para warga negara AS yang mempunyai ikatan etnis dengan Timur Tengah, termasuk American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), organisasi kuat yang bekerja untuk kepentingan negara Israel di Capitol Hill. Pengalaman saya juga mencakup pencalonan dalam dua belas putaran pemilihan federal. Dalam dua pemilihan terahir, saya menyadari bahwa diri saya merupakan sasaran utama dari kelompok-kelompok lobi pro Israel. Kampanye-kampanye itu memberikan wawasan baru mengenai faktor-faktor dalam negeri yang mempengaruhi kebijaksanaan luar negeri. Ketika saya meninggalkan Kongres pada Januari 1983, dengan polos saya menganggap diri saya sebagai semacam ahli mengenai Israel dan negara-negara Arab.

Pendidikan saya dimulai dengan sungguh-sungguh ketika, setelah meninggalkan Kongres, saya memulai riset untuk buku saya They Dare to Speak Out: People and Institutions Confront Israel's Lobby.(3) Saya segera menyadari bahwa pengalaman saya sebagai anggota Kongres hanya memberikan pandangan sekilas mengenai jaringan kerja yang digunakan oleh para pendukung Israel untuk mempengaruhi penyusunan kebijaksanaan Timur Tengah maupun persepsi publik atas Israel.

Pengaruh ini menyusup ke segenap sendi pemerintahan dan ke dalam hampir semua aspek kehidupan, pribadi maupun umum, di seluruh Amerika Serikat. Di Capitol Hill pengaruh itu demikian kuatnya sehingga tidak pernah ada perdebatan menyangkut konflik Arab-Israel. Kecuali Senator Robert C. Byrd dari Virginia Barat dan Bob Dole dari Kansas serta para Wakil James A. Traficant, Jr. dari Ohio dan Nick Joe Rahall dari Virginia Barat, tidak ada satu pun dari anggota kedua dewan itu yang secara berlarut-larut mempertanyakan perilaku Israel. Sebagai mantan Wakil Menteri Luar Negeri, George W. Ball berkomentar: "Mengenai kebijaksanaan Timur Tengah, Kongres berlaku seperti sekawanan anjing pudel yang terlatih, melompat-lompat melalui simpai yang dipegang oleh lobi Israel."(4)

Setiap tahun Kongres Amerika Serikat menyumbangkan pada Israel sebanyak $1000 untuk setiap pria, wanita, dan anak Israel. Tidak soal sekeras apa pun Kongres memotong pos-pos lain dalam anggaran belanja federal, hadiah-hadiah untuk Israel terus mengalir tanpa amandemen yang restriktif atau bisik-bisik pertentangan. Tahun-tahun yang saya lalui di Capitol Hill mendorong saya untuk berkesimpulan bahwa di sana bantuan kepada Israel lebih keramat bahkan dibanding Jaminan Sosial dan Perawatan Kesehatan.
Pengaruh Israel hampir sama besarnya di cabang eksekutif. Donald McHenry, seorang diplomat karier yang dihormati dan mantan duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengemukakan penilaian yang suram ini: "Akibat pengaruh lobi [Israel], pemerintah kita tidak dapat memenuhi kepentingan nasionalnya sendiri di Timur Tengah." (5)

They Dare to Speak Out menjelaskan bagaimana kekuatan lobi ditanamkan dan dipertahankan --dan mengapa. Tanggapan terhadap penerbitan buku itu-- penjualannya melebihi 210.000 eksemplar --hampir sama mengejutkannya dengan fakta yang diketengahkannya. Tentang tulisan ini, lebih dari seribu orang pembaca telah mengirimkan pesan-pesan lewat surat dan telepon. Sebagian mengadakan perjalanan melintasi negeri ini ke rumah saya di wilayah barat-tengah. Semuanya merasa terganggu dan ingin membantu melonggarkan cengkeraman lobi itu dalam penyusunan kebijaksanaan Timur Tengah. Banyak di antara para pembaca ini yang menjadi anggota pendiri Council for the National Interest, sebuah organisasi nirlaba dan nonpartisan yang berpusat di Washington dan didirikan pada 1989. Tujuan utamanya adalah mengerahkan dukungan pada tingkat masyarakat atas kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mengutamakan kepentingan nasional Amerika di Timur Tengah (lihat LAMPIRAN).

Surat-surat dan telepon-telepon itu mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting. Apakah Israel itu demokratis? Mengapa Perserikatan Bangsa-bangsa menyamakan Zionisme dengan rasisme? Apakah Israel terbuka bagi semua pengungsi? Apakah Israel penting bagi keamanan Amerika Serikat? Apakah Israel membayar utang-utangnya pada Amerika Serikat? Apakah para warga negara Arab diperlakukan sama dengan warga negara Yahudi? Apakah pendudukan militer Israel atas Tepi Barat dan jalur Gaza merupakan suatu pelanggaran atas hukum internasional? Bagaimana Israel menjustifikasi kontrolnya atas orang-orang Palestina yang hidup di sana? Pihak mana yang memulai perang Arab-Israel? Apakah Amerika Serikat mempunyai kewajiban moral untuk membantu Israel dengan masalah-masalah yang dihadapinya, terutama pemukiman para imigran Yahudi dari bekas republik-republik Soviet?

Kebanyakan orang Amerika, yang terpengaruh oleh citra keliru yang telah diciptakan para pendukung Israel, barangkali akan menjawab begini: "Israel adalah demokrasi yang menentang rasisme, memperlakukan semua warga negaranya dengan adil, membayar utang-utangnya pada pemerintah Amerika Serikat dengan segera, telah menganut nilai-nilai yang sama dengan Amerika, dan penting kedudukannya bagi keamanan Amerika Serikat. Karena Amerika Serikat membantu kelahiran Israel dan mendorong imigrasi, maka ia mempunyai kewajiban moral untuk membantu Israel mengatasi masalah-masalahnya. Israel memerangi bangsa Arab hanya jika diserang. Ia harus mempertahankan kontrol ketat di Tepi Barat dan Jalur Gaza sebab orang-orang Palestina yang tinggal di sana ingin menghancurkan Israel." Jawaban-jawaban saya bertentangan dengan pandangan-pandangan ini. Tetapi sementara saya yakin bahwa pendapat-pendapat saya mempunyai landasan kuat, saya belum siap dengan sumber-sumber dasarnya. Saya juga tidak dapat menemukannya dalam buku mana pun.

Sementara meneruskan riset saya setelah terbitnya edisi revisi dari They Dare to Speak Out pada 1989, saya mendapati sejumlah besar pernyataan yang telah diterima secara luas mengenai hakikat Israel dan hubungannya dengan Amerika Serikat yang terbukti keliru melalui dokumen-dokumen yang otoritatif. Jelas bahwa diterimanya pikiran-pikiran yang keliru mengenai Israel bukanlah suatu kebetulan. Tetapi adalah hasil kerja dari banyak orang yang telah mengerahkan tenaga mereka untuk melaksanakan tugas itu dengan penuh kegigihan dan tanggung jawab.

Dorongan untuk mendukung omong kosong-omong kosong ini muncul, setidaknya sebagian, dari rasa hormat orang-orang Yahudi dan Kristen pada Israel. Pendirian negara Israel pada 1948 merupakan prestasi utama agama Yahudi dalam sejarah masa kini, tahun-tahun puncak di mana "tahun depan di Jerusalem" menjadi seruan pemersatu dan impian banyak orang Yahudi di seluruh dunia. Seruan itu semakin bergema setelah terjadinya penindasan kejam dan pembunuhan besar-besaran terhadap orang-orang Yahudi oleh kaum Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Contoh seram dari kejahatan pemusnahan bangsa Yahudi ini akan selalu mendapat perhatian publik dengan dibukanya Museum Holocaust baru di dekat Monumen Washington di Washington, D.C. Namun sungguh ironis bahwa usaha sistematis Nazi Jerman untuk menghancurkan bangsa Yahudi di Eropa, yang bukan merupakan tanggung jawab langsung pemerintah Amerika Serikat, menjadi subjek peringatan nasional, sementara kejadian-kejadian yang atasnya pemerintah kita harus menerima tanggung jawab penuh --perbudakan, pembunuhan atas orang-orang Indian Amerika, dan kini pelanggaran atas hak-hak asasi bangsa Arab oleh Israel -- justru diabaikan.

Meskipun pendirian Israel ditentang keras oleh banyak tokoh terkemuka Yahudi di Amerika Serikat dan kejahatannya tetap menjadi topik pemikiran yang meluas di kalangan masyarakat Yahudi di sana, Israel tetap bercahaya di hati orang-orang Yahudi lainnya. Negara Yahudi dipandang sebagai suatu tempat berlindung di mana bangsa Yahudi dapat merasa aman dari datangnya gelombang perasaan anti-Semit di masa mendatang. Sebuah survei yang dibuat pada 1983 mengenai orang-orang Yahudi Amerika mencatat: "Perhatian pada Israel masih ditunjukkan dengan menghadiri Passover Seder dan dengan menyalakan lilin-lilin Hanukkah sebagai ungkapan kesetiaan Yahudi Amerika yang paling populer." (6) Rabbi Arthur Hertzberg sampai pada kesimpulan serupa: "Rasa memiliki orang-orang Yahudi di seluruh dunia, di mana Israel merupakan pusatnya, merupakan perasaan keagamaan, namun tampaknya itu juga dirasakan oleh orang-orang Yahudi yang menganggap diri mereka sekular atau ateis." (7)

Cendekiawan Irving Kristol mengakui kepeduliannya pada Israel di halaman-halaman The Wall Street Journal: "Mengapa saya begitu terpengaruh? Saya bukan seorang Yahudi Ortodoks, dan tidak terlalu taat. Saya bukan seorang Zionis dan saya merasa bahwa dua kali kunjungan saya ke Israel tidak terlalu menggembirakan." Namun dia mengaku sangat peduli pada Israel sebab dia merasakan "jauh di lubuk hati bahwa apa yang terjadi pada Israel akan menentukan bagi sejarah Yahudi, dan bagi jenis kehidupan yang akan dijalani oleh cucu-cucu dan cicit-cicit saya." (8)

 Di tahun-tahun belakangan ini Israel dianggap lebih dari sekadar tempat mengungsi. Ralph Numberger, sarjana lain dan pengamat kritis agama Yahudi, mencatat adanya penurunan tajam peran serta Yahudi dalam kebaktian agama dan menyimpulkan: "Bagi banyak orang Yahudi Amerika, Israel telah menggantikan Yahudi sebagai agama mereka(9). Akibatnya Israel menjadi fokus pengabdian yang kukuh dan tidak kritis bagi para pemimpin organisasi-organisasi Yahudi tradisional Amerika. 

Tetapi masih ada perkecualian. Di kalangan akademis, bisnis, dan jurnalis, sejumlah profesional Yahudi terkemuka berbicara dan menulis tentang Israel dengan terus terang, seimbang, dan peka. Di antaranya Anthony Lewis, Mike Wallace, Roberta Feuerlicht, Rita Hauser, Milton Viorst, Seymour M. Hersh, Michael Lerner, Noam Chomsky, dan Philip Klutznick. Mereka memberikan sumbangan berharga pada wacana publik mengenai kebijaksanaan Timur Tengah. Namun terkadang suara-suara mereka tidak dapat didengar akibat dengungan mantra-mantra dari orang-orang Amerika yang penilaiannya tersaput awan kegairahan emosional.

Israel juga mendapatkan dukungan politik sangat besar dari berjuta-juta orang Kristen fundamentalis yang dibutakan oleh keyakinan untuk menerima pikiran-pikiran keliru mengenai Israel. Mereka percaya bahwa orang-orang Israel masa kini mewarisi hak istimewa dari Tuhan yang dimiliki orang-orang Israel di masa diwahyukannya Kitab Injil. Mereka berpendapat bahwa Israel harus dijaga agar tetap kuat sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk "akhir zaman" yang diramalkan dalam Kitab Injil. Mereka mengabaikan landasan-landasan sektarian anti-Semit dan anti-Katolik dari sistem keyakinan apokaliptis ini, yang meramalkan kehancuran semua bangsa, termasuk Yahudi, yang tidak "dilahirkan kembali" sebagai penganut agama Kristen. (10)

Orang-orang Kristen fundamentalis dan orang-orang Yahudi yang menerima Israel sebagai agama mereka tampaknya terpaksa membelanya dari semua kritik. Dalam semangat mereka, sering kali mereka salah menuduh para kritikus Israel sebagai anti-Semit atau "orang-orang Yahudi yang membenci diri sendiri." Akibatnya timbullah intimidasi. Kebebasan berbicara diberangus dan telah yang mendalam serta penilaian yang bijaksana dihalangi. Sebaliknya, diskusi terbuka mengenai kelemahan-kelemahan Israel lazim dilakukan para warga negaranya. Pers Ibrani, forum utama bagi perdebatan bangsa Israel, dipenuhi laporan-laporan yang terus terang tentang kesalahan tindakan pemerintah Israel, namun semua ini jarang dikutip di Amerika Serikat.

Yang juga dapat kita temukan di kalangan para pembela Israel adalah orang-orang yang tidak mempunyai motivasi agama tetapi percaya bahwa negara Israel melindungi kepentingan-kepentingan militer, ekonomi, atau politik vital Amerika di wilayah itu. Selama bertahun-tahun, mereka menganggap Israel sebagai benteng pertahanan melawan intervensi Soviet. Kini mereka melihatnya, secara keliru menurut pendapat saya, sebagai suatu lawan efektif bagi kejahatan radikalisme agama yang berpusat di Iran dan ancaman militer yang telah ditunjukkan oleh Saddam Hussein dari Irak.

Kebanyakan omong-kosong Israel merupakan hasil karya para partisan agama, baik Yahudi maupun Kristen, yang mengulang-ulang omongan kosong ini sedemikian seringnya dari tahun ke tahun sehingga semuanya diterima hampir secara universal sebagai realitas. Bagi sebagian besar orang Amerika, rangkaian mitos-mitos ini menegaskan kedudukan Israel dan membuat bantuan ekonomi, politik, dan militer Amerika Serikat tetap mengalir.

Dalam buku ini, saya mencatat setiap pernyataan seorang tokoh terkemuka dan kemudian menelaah dan membuktikan kebohongannya dengan mengemukakan fakta-fakta yang secara cermat dilaporkan dan dijelaskan dalam catatan publik, sebagian besar dari sumber-sumber Israel. Gambaran tentang Israel yang kemudian tampil, yang didukung oleh fakta-fakta dan bukannya mitos-mitos, akan membuka mata banyak pembaca.

Jika sejarah konflik Arab-Israel ditulis di masa sekarang, akan tercatat bahwa sebagian besar warga negara Amerika Serikat, baik yang beragama Kristen maupun Yahudi, tidak akan bersuara mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan tidak manusiawi yang dilaksanakan oleh Israel atau secara langsung terlibat dalam pelaksanaannya. Maksud buku ini adalah memberikan informasi yang akan mengilhami para pembaca yang bijaksana agar menuntut perubahan.[]

Detik-detik yang Menentukan

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Detik-detik yang Menentukan
Detik-detik yang Menentukan

lihat juga


Umum

Download (PDF)

Download (EPUB)
| DropBox4shared

Prahara kembali menghantam bangsa Indonesia dalam siklus 30 tahunan. Kemelut politik pada pertengahan dedake 1960-an kembali terulang menjadi krisis multidimensional yang diawali dengan adanya krisis moneter pada pertengahan 1997.
Salah urus kenegaraan memasuki tahun 1990-an, telah membawa Indonesia dalam kesulitan ekonomi yang sangat berat. Inflasi mencapai 650 persen. Korupsi merajalela. Barang kebutuhan pokok sehari-hari mengalami kelangkaan dimana-mana. Kondisi buruk tersebut dipengaruhi oleh krisis politik yang akhirnya memuncak pada tragedi nasional dengan korban jiwa banyak orang pada tanggal 30 September 1965.

Melalu usaha keras disertai bantuan negara-negara donor, Indonesia akhirnya berhasil bangkit kembali. Selama pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, bahkan disebut sebagai Negara Asia Berkinerja Tinggi oleh Bank Dunia.

Selangkapnya silahkan download buku "Detik Detik Yang Menentukan BJ Habibie : Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi" versi PDF.)

Download (PDF)

Download (EPUB)
| DropBox4shared

Prahara kembali menghantam bangsa Indonesia dalam siklus 30 tahunan. Kemelut politik pada pertengahan dedake 1960-an kembali terulang menjadi krisis multidimensional yang diawali dengan adanya krisis moneter pada pertengahan 1997.
Salah urus kenegaraan memasuki tahun 1990-an, telah membawa Indonesia dalam kesulitan ekonomi yang sangat berat. Inflasi mencapai 650 persen. Korupsi merajalela. Barang kebutuhan pokok sehari-hari mengalami kelangkaan dimana-mana. Kondisi buruk tersebut dipengaruhi oleh krisis politik yang akhirnya memuncak pada tragedi nasional dengan korban jiwa banyak orang pada tanggal 30 September 1965.

Melalu usaha keras disertai bantuan negara-negara donor, Indonesia akhirnya berhasil bangkit kembali. Selama pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, bahkan disebut sebagai Negara Asia Berkinerja Tinggi oleh Bank Dunia.

Selangkapnya silahkan download buku "Detik Detik Yang Menentukan BJ Habibie : Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi" versi PDF.)

Download (PDF)

Download (EPUB)
| DropBox4shared

Prahara kembali menghantam bangsa Indonesia dalam siklus 30 tahunan. Kemelut politik pada pertengahan dedake 1960-an kembali terulang menjadi krisis multidimensional yang diawali dengan adanya krisis moneter pada pertengahan 1997.
Salah urus kenegaraan memasuki tahun 1990-an, telah membawa Indonesia dalam kesulitan ekonomi yang sangat berat. Inflasi mencapai 650 persen. Korupsi merajalela. Barang kebutuhan pokok sehari-hari mengalami kelangkaan dimana-mana. Kondisi buruk tersebut dipengaruhi oleh krisis politik yang akhirnya memuncak pada tragedi nasional dengan korban jiwa banyak orang pada tanggal 30 September 1965.

Melalu usaha keras disertai bantuan negara-negara donor, Indonesia akhirnya berhasil bangkit kembali. Selama pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, bahkan disebut sebagai Negara Asia Berkinerja Tinggi oleh Bank Dunia.

Selangkapnya silahkan download buku "Detik Detik Yang Menentukan BJ Habibie : Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi" versi PDF.)

Yahudi Menggenggam Dunia

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Yahudi Menggenggam Dunia
Yahudi Menggenggam Dunia

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox | | 4shared

Download (EPUB)
| DropBox | | 4shared

Buku ini mengupas bagaimana bangsa Yahudi bekerja keras dengan licik dan penuh tipu daya untuk mewujudkan impian untuk berkuasa. Setelah berkuasa Yahudi akan menjadikan bangsa selain Yahudi sebagai budaknya.
Manusia tidak akan bisa disebut sebagai Yahudi, bila tidak memiliki ibu yang berdarah Yahudi. Sebab musabab silsilah semacam itu, mereka runut dari asal muasal bangsa Yahudi dari istri Ibrahim yang bernama Siti Sarah.

Padahal, menurut ilmu biologi maupun pijakan manusia normal, seseorang bisa dikatakan Bangsa, Bani atau Marga adalah dari darah sang ayah. Penilaian orang Yahudi yang seperti itu, disebabkan kedengkiannya kepada istri Ibrahim as. bernama Siti Hajar. Perkawinan dengan Siti Hajar, melahirkan Ismail. Dari Nabi Ismail inilah kemudian menurunkan bangsa Arab dan Nabi Muhammad saw.

Buku Yahudi Menggenggam Dunia ini ditulis oleh seorang mantan Dinas Rahasia Inggris bernama Williem G. Carr. Buku ini mengungkap dengan gamblang tentang peran dan aktivitas Yahudi. Gerakan Politik Yahudi dunia menghasilkan revolusi industri. Semenjak itu hingga kini kuku dan taring Kekuatan Yahudi Terselubung, telah menggigit dan mencengkeram dunia Barat bahkan dunia.

Banyak kenyataan kejadian besar ditulis oleh G. Carr dalam buku ini. Namun demikian, kejadian itu tak seperti yang tertulis oleh sejarah yang kita pelajari di sekolah-sekolah. Sebab, kejadian bersejarah tersebut tak pernah lepas dari rekayasa panjang kaum Yahudi. Gerakan Free Masonry (Gerakan bawah tanah Yahudi Internasional), merupakan manifestasi keberadaan iblis (Lucifer) di dunia.

Selain itu juga dituliskan oleh penulis ihkwal perseturuan antara Nabi Musa dengan ummatnya setelah keluar dari Mesir. Bani Israel yang murtad, kemudian disebutnya sebagai anak-anak Lucifer. Yahudi-Yahudi murtad tersebut bahkan mengganti ajaran Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as.

Download (PDF)
| DropBox | | 4shared

Download (EPUB)
| DropBox | | 4shared

Buku ini mengupas bagaimana bangsa Yahudi bekerja keras dengan licik dan penuh tipu daya untuk mewujudkan impian untuk berkuasa. Setelah berkuasa Yahudi akan menjadikan bangsa selain Yahudi sebagai budaknya.
Manusia tidak akan bisa disebut sebagai Yahudi, bila tidak memiliki ibu yang berdarah Yahudi. Sebab musabab silsilah semacam itu, mereka runut dari asal muasal bangsa Yahudi dari istri Ibrahim yang bernama Siti Sarah.

Padahal, menurut ilmu biologi maupun pijakan manusia normal, seseorang bisa dikatakan Bangsa, Bani atau Marga adalah dari darah sang ayah. Penilaian orang Yahudi yang seperti itu, disebabkan kedengkiannya kepada istri Ibrahim as. bernama Siti Hajar. Perkawinan dengan Siti Hajar, melahirkan Ismail. Dari Nabi Ismail inilah kemudian menurunkan bangsa Arab dan Nabi Muhammad saw.

Buku Yahudi Menggenggam Dunia ini ditulis oleh seorang mantan Dinas Rahasia Inggris bernama Williem G. Carr. Buku ini mengungkap dengan gamblang tentang peran dan aktivitas Yahudi. Gerakan Politik Yahudi dunia menghasilkan revolusi industri. Semenjak itu hingga kini kuku dan taring Kekuatan Yahudi Terselubung, telah menggigit dan mencengkeram dunia Barat bahkan dunia.

Banyak kenyataan kejadian besar ditulis oleh G. Carr dalam buku ini. Namun demikian, kejadian itu tak seperti yang tertulis oleh sejarah yang kita pelajari di sekolah-sekolah. Sebab, kejadian bersejarah tersebut tak pernah lepas dari rekayasa panjang kaum Yahudi. Gerakan Free Masonry (Gerakan bawah tanah Yahudi Internasional), merupakan manifestasi keberadaan iblis (Lucifer) di dunia.

Selain itu juga dituliskan oleh penulis ihkwal perseturuan antara Nabi Musa dengan ummatnya setelah keluar dari Mesir. Bani Israel yang murtad, kemudian disebutnya sebagai anak-anak Lucifer. Yahudi-Yahudi murtad tersebut bahkan mengganti ajaran Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as.

Download (PDF)
| DropBox | | 4shared

Download (EPUB)
| DropBox | | 4shared

Buku ini mengupas bagaimana bangsa Yahudi bekerja keras dengan licik dan penuh tipu daya untuk mewujudkan impian untuk berkuasa. Setelah berkuasa Yahudi akan menjadikan bangsa selain Yahudi sebagai budaknya.
Manusia tidak akan bisa disebut sebagai Yahudi, bila tidak memiliki ibu yang berdarah Yahudi. Sebab musabab silsilah semacam itu, mereka runut dari asal muasal bangsa Yahudi dari istri Ibrahim yang bernama Siti Sarah.

Padahal, menurut ilmu biologi maupun pijakan manusia normal, seseorang bisa dikatakan Bangsa, Bani atau Marga adalah dari darah sang ayah. Penilaian orang Yahudi yang seperti itu, disebabkan kedengkiannya kepada istri Ibrahim as. bernama Siti Hajar. Perkawinan dengan Siti Hajar, melahirkan Ismail. Dari Nabi Ismail inilah kemudian menurunkan bangsa Arab dan Nabi Muhammad saw.

Buku Yahudi Menggenggam Dunia ini ditulis oleh seorang mantan Dinas Rahasia Inggris bernama Williem G. Carr. Buku ini mengungkap dengan gamblang tentang peran dan aktivitas Yahudi. Gerakan Politik Yahudi dunia menghasilkan revolusi industri. Semenjak itu hingga kini kuku dan taring Kekuatan Yahudi Terselubung, telah menggigit dan mencengkeram dunia Barat bahkan dunia.

Banyak kenyataan kejadian besar ditulis oleh G. Carr dalam buku ini. Namun demikian, kejadian itu tak seperti yang tertulis oleh sejarah yang kita pelajari di sekolah-sekolah. Sebab, kejadian bersejarah tersebut tak pernah lepas dari rekayasa panjang kaum Yahudi. Gerakan Free Masonry (Gerakan bawah tanah Yahudi Internasional), merupakan manifestasi keberadaan iblis (Lucifer) di dunia.

Selain itu juga dituliskan oleh penulis ihkwal perseturuan antara Nabi Musa dengan ummatnya setelah keluar dari Mesir. Bani Israel yang murtad, kemudian disebutnya sebagai anak-anak Lucifer. Yahudi-Yahudi murtad tersebut bahkan mengganti ajaran Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as.

Mana Yang Lebih Banyak, Orang Hidup atau Orang Mati? - Mick O'Hare

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Mana Yang Lebih Banyak, Orang Hidup atau Orang Mati? - Mick O'Hare
Mana Yang Lebih Banyak, Orang Hidup atau Orang Mati? - Mick O'Hare

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox | | 4shared

Download (EPUB)
| DropBox | | 4shared

Mana Yang Lebih Banyak, Orang Hidup atau Orang Mati?Mengapa Rambut Menjadi Uban? dan 112 Pertanyaan Lain. Ebook ini berisi kumpulan tanya-jawab tentang banyak perkara remeh yang jawabnya tidak akan ditemukan dalam buku ajar
atau diklat kuliah mana pun.
  • Mengapa rambut kita menjadi uban?
  • Mengapa telur tidak bulat, pun tidak persegi?
  • Mengapa pisang tidak boleh masuk kulkas?
  • Matahari semakin uzur, berapa lama lagi umur bumi?
  • Mengapa kita menangis sewaktu mengiris bawang?
  • Mengapa kantung keresek selalu berisik?
  • Mengapa ikan tidak kentut?
  • Apakah kidal itu sial?
  • Mengapa orang tidak tertawa ketika menggelitik diri sendiri?
  • Apa bunyi berderak pada persendian kita?
  • Adakah hubungan antara kedinginan dan masuk angin?
Dan banyak pertanyaan lain…

Download (PDF)
| DropBox | | 4shared

Download (EPUB)
| DropBox | | 4shared

Mana Yang Lebih Banyak, Orang Hidup atau Orang Mati?Mengapa Rambut Menjadi Uban? dan 112 Pertanyaan Lain. Ebook ini berisi kumpulan tanya-jawab tentang banyak perkara remeh yang jawabnya tidak akan ditemukan dalam buku ajar
atau diklat kuliah mana pun.
  • Mengapa rambut kita menjadi uban?
  • Mengapa telur tidak bulat, pun tidak persegi?
  • Mengapa pisang tidak boleh masuk kulkas?
  • Matahari semakin uzur, berapa lama lagi umur bumi?
  • Mengapa kita menangis sewaktu mengiris bawang?
  • Mengapa kantung keresek selalu berisik?
  • Mengapa ikan tidak kentut?
  • Apakah kidal itu sial?
  • Mengapa orang tidak tertawa ketika menggelitik diri sendiri?
  • Apa bunyi berderak pada persendian kita?
  • Adakah hubungan antara kedinginan dan masuk angin?
Dan banyak pertanyaan lain…

Download (PDF)
| DropBox | | 4shared

Download (EPUB)
| DropBox | | 4shared

Mana Yang Lebih Banyak, Orang Hidup atau Orang Mati?Mengapa Rambut Menjadi Uban? dan 112 Pertanyaan Lain. Ebook ini berisi kumpulan tanya-jawab tentang banyak perkara remeh yang jawabnya tidak akan ditemukan dalam buku ajar
atau diklat kuliah mana pun.
  • Mengapa rambut kita menjadi uban?
  • Mengapa telur tidak bulat, pun tidak persegi?
  • Mengapa pisang tidak boleh masuk kulkas?
  • Matahari semakin uzur, berapa lama lagi umur bumi?
  • Mengapa kita menangis sewaktu mengiris bawang?
  • Mengapa kantung keresek selalu berisik?
  • Mengapa ikan tidak kentut?
  • Apakah kidal itu sial?
  • Mengapa orang tidak tertawa ketika menggelitik diri sendiri?
  • Apa bunyi berderak pada persendian kita?
  • Adakah hubungan antara kedinginan dan masuk angin?
Dan banyak pertanyaan lain…

Thursday, March 13, 2014

Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu)

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu)
Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu)

lihat juga


Umum

Download (PDF)
DropBox4shared

Download (EPUB)
DropBox4shared

Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) adalah kumpulan cerita pendek yang menyinggung hal tak biasa. Jangan Main-Main dengan buku ini. . . Buku ini tidak memiliki gigi, ia tentu tak bisa menggigit.
Buku ini tidak memiliki bisa, tentunya tak ada racun didalamnya.
Buku ini hanyalah mengangkat isu yang sangat tidak biasa.
Topik-topik yang membuat kedua alisku menyatu, membuatku tak berhenti menyerngit.

Kumcer yang paling menarik perhatianku adalah Menyusu Ayah. Ada pepatah berkata,"Tak ada rotan, akar pun jadi." Dalam cerita Menyusu Ayah, tak ada air susu ibu, air mani ayah pun jadi. Tak usah dibayangkan, hanya mengucapkannya pun aku sudah mual. Well, sekali lagi aku camkan, Jangan Main-Main dengan buku ini, juga dengan kelaminmu, tentunya.

Jangan Main-Main dengan kelaminmu karena itu bukanlah sebuah mainan. Yah, walaupun banyak pria maupun wanita yang sering tidak peduli dan justru menjadikannya sebagai alat permainan mereka. Tak peduli apakah mereka sudah menikah, masih lajang, ataupun masih dibawah umur. Tentunya mereka semua memiliki tujuan yang berbeda-beda.
"Jaman sekarang laki-laki lebih takut bikin bunting perempuan ketimbang kena penyakit!"
Dengan personifikasi, benda-benda mati seolah bernyawa dan dapat berbicara. Jika semua dinding, meja, cermin, dll bisa berbicara, mungkin akan banyak pria beristri/wanita bersuami yang ketahuan tidak setia. Apa yang salah dengan para pria dan wanita tersebut? Mereka miskin moral. Buku ini cukup mengungkap fakta yang terkubur oleh gemerlapnya dunia.

Kita tahu,
Kita tidak tahu,
Kita tahu tapi tidak mau tahu.
Kita tidak tahu dan tidak mau tahu.

Download (PDF)
DropBox4shared

Download (EPUB)
DropBox4shared

Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) adalah kumpulan cerita pendek yang menyinggung hal tak biasa. Jangan Main-Main dengan buku ini. . . Buku ini tidak memiliki gigi, ia tentu tak bisa menggigit.
Buku ini tidak memiliki bisa, tentunya tak ada racun didalamnya.
Buku ini hanyalah mengangkat isu yang sangat tidak biasa.
Topik-topik yang membuat kedua alisku menyatu, membuatku tak berhenti menyerngit.

Kumcer yang paling menarik perhatianku adalah Menyusu Ayah. Ada pepatah berkata,"Tak ada rotan, akar pun jadi." Dalam cerita Menyusu Ayah, tak ada air susu ibu, air mani ayah pun jadi. Tak usah dibayangkan, hanya mengucapkannya pun aku sudah mual. Well, sekali lagi aku camkan, Jangan Main-Main dengan buku ini, juga dengan kelaminmu, tentunya.

Jangan Main-Main dengan kelaminmu karena itu bukanlah sebuah mainan. Yah, walaupun banyak pria maupun wanita yang sering tidak peduli dan justru menjadikannya sebagai alat permainan mereka. Tak peduli apakah mereka sudah menikah, masih lajang, ataupun masih dibawah umur. Tentunya mereka semua memiliki tujuan yang berbeda-beda.
"Jaman sekarang laki-laki lebih takut bikin bunting perempuan ketimbang kena penyakit!"
Dengan personifikasi, benda-benda mati seolah bernyawa dan dapat berbicara. Jika semua dinding, meja, cermin, dll bisa berbicara, mungkin akan banyak pria beristri/wanita bersuami yang ketahuan tidak setia. Apa yang salah dengan para pria dan wanita tersebut? Mereka miskin moral. Buku ini cukup mengungkap fakta yang terkubur oleh gemerlapnya dunia.

Kita tahu,
Kita tidak tahu,
Kita tahu tapi tidak mau tahu.
Kita tidak tahu dan tidak mau tahu.

Download (PDF)
DropBox4shared

Download (EPUB)
DropBox4shared

Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) adalah kumpulan cerita pendek yang menyinggung hal tak biasa. Jangan Main-Main dengan buku ini. . . Buku ini tidak memiliki gigi, ia tentu tak bisa menggigit.
Buku ini tidak memiliki bisa, tentunya tak ada racun didalamnya.
Buku ini hanyalah mengangkat isu yang sangat tidak biasa.
Topik-topik yang membuat kedua alisku menyatu, membuatku tak berhenti menyerngit.

Kumcer yang paling menarik perhatianku adalah Menyusu Ayah. Ada pepatah berkata,"Tak ada rotan, akar pun jadi." Dalam cerita Menyusu Ayah, tak ada air susu ibu, air mani ayah pun jadi. Tak usah dibayangkan, hanya mengucapkannya pun aku sudah mual. Well, sekali lagi aku camkan, Jangan Main-Main dengan buku ini, juga dengan kelaminmu, tentunya.

Jangan Main-Main dengan kelaminmu karena itu bukanlah sebuah mainan. Yah, walaupun banyak pria maupun wanita yang sering tidak peduli dan justru menjadikannya sebagai alat permainan mereka. Tak peduli apakah mereka sudah menikah, masih lajang, ataupun masih dibawah umur. Tentunya mereka semua memiliki tujuan yang berbeda-beda.
"Jaman sekarang laki-laki lebih takut bikin bunting perempuan ketimbang kena penyakit!"
Dengan personifikasi, benda-benda mati seolah bernyawa dan dapat berbicara. Jika semua dinding, meja, cermin, dll bisa berbicara, mungkin akan banyak pria beristri/wanita bersuami yang ketahuan tidak setia. Apa yang salah dengan para pria dan wanita tersebut? Mereka miskin moral. Buku ini cukup mengungkap fakta yang terkubur oleh gemerlapnya dunia.

Kita tahu,
Kita tidak tahu,
Kita tahu tapi tidak mau tahu.
Kita tidak tahu dan tidak mau tahu.

Demonologi Islam - Strategi Barat untuk Menghancurkan Islam

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Demonologi Islam - Strategi Barat untuk Menghancurkan Islam
Demonologi Islam - Strategi Barat untuk Menghancurkan Islam

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared

Berakhirnya Perang Salib tidak berarti dendam Barat (Kristen) terhadap Islam dan umatnya berakhir begitu saja. Dendam kesumat yang berkepanjangan itu akhirnya dapat mereka lampiaskan ketika Eropa(Barat) melalui Columbus dapat mengetahui
dan membuka pintu jalur perjalanan dan perdagangan ke dunia Timur dan dunia Islam.

Dengan dalih mencari rempah-rempah, mereka akhirnya melakukan penjajahan terhadap dunia Timur pada umumnya dan Islam pada khususnya. Selain membawa panji-panji gold (emas) dan glory (kebanggaan), mereka pun mengibarkan panji gospel (penyebaran Injil), dengan tujuan utama menyebarkan berita Injil dan sekaligus mengkristenkan dunia Islam serta menenggelamkan al-Islam ke dasar panggung kehidupan manusia. Bagi dunia Timur dan Islam, misi ini bukan membawa glory, tetapi justru gory (berlumuran darah).

Seiring dengan terjadinya revolusi Industri di Eropa, kebutuhan mereka terhadap sumber energi (minyak bumi) dijadikan alasan untuk melakukan penjajahan era kedua terhadap negara-negara Islam, yang merupakan daerah penghasil sumber energi tersebut Untuk itu, mereka harus mematikan terlebih dahulu ghirah keislaman di dada setiap umat Islam sehingga perlawanan terhadap mereka dapat padam dan umat Islam dapat dipecah belah dan dikuasai (divide et impera). Akhirnya, selain melakukan penjajahan wilayah, mereka pun melakukan penjajahan budaya, pola berpikir, dan akidah.

Untuk itu semua, mereka melakukan ghazwul fikri untuk melemahkan dan membentuk pemahaman berpikir umat Islam yang sesuai dengan keinginan mereka. Di antaranya dengan melakukan demonologi Islam. Mereka mencitrakan Islam sebagai sesuatu yang ditakuti (monster) dan berbahaya bagi kelangsungan peradaban hidup umat manusia di dunia ini. Mereka meracuni umat Islam dan umat manusia lainnya dengan anggapan bahwa umat Islam yang berupaya menerapkan ajaran Islam di dalam kehidupannya adalah kaum fimdamentalis, ekstremis, bahkan teroris.

Serangan ghazwul fikri ini harus kita hadang dengan memberi pemahaman kepada umat bahwa pencitraan itu adalah salah besar. Karenanya, kami merasa berkewajiban untuk menjembatani hal ini.

Buku ini membahas proses demonologi (penyesatan) Barat terhadap Islam di era sekarang ini. Upaya-upaya dan strategi apa yang dilakukan oleh Barat dalam upaya demonologi ini insyaAllah akan dikupas secara jelas.

Untuk memperelas dan mempertegas ghirah keislaman umat yang kian redup, sudah seharusnya kita mengetahui dan memahami hal ini. 

Download (PDF)
| DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared

Berakhirnya Perang Salib tidak berarti dendam Barat (Kristen) terhadap Islam dan umatnya berakhir begitu saja. Dendam kesumat yang berkepanjangan itu akhirnya dapat mereka lampiaskan ketika Eropa(Barat) melalui Columbus dapat mengetahui
dan membuka pintu jalur perjalanan dan perdagangan ke dunia Timur dan dunia Islam.

Dengan dalih mencari rempah-rempah, mereka akhirnya melakukan penjajahan terhadap dunia Timur pada umumnya dan Islam pada khususnya. Selain membawa panji-panji gold (emas) dan glory (kebanggaan), mereka pun mengibarkan panji gospel (penyebaran Injil), dengan tujuan utama menyebarkan berita Injil dan sekaligus mengkristenkan dunia Islam serta menenggelamkan al-Islam ke dasar panggung kehidupan manusia. Bagi dunia Timur dan Islam, misi ini bukan membawa glory, tetapi justru gory (berlumuran darah).

Seiring dengan terjadinya revolusi Industri di Eropa, kebutuhan mereka terhadap sumber energi (minyak bumi) dijadikan alasan untuk melakukan penjajahan era kedua terhadap negara-negara Islam, yang merupakan daerah penghasil sumber energi tersebut Untuk itu, mereka harus mematikan terlebih dahulu ghirah keislaman di dada setiap umat Islam sehingga perlawanan terhadap mereka dapat padam dan umat Islam dapat dipecah belah dan dikuasai (divide et impera). Akhirnya, selain melakukan penjajahan wilayah, mereka pun melakukan penjajahan budaya, pola berpikir, dan akidah.

Untuk itu semua, mereka melakukan ghazwul fikri untuk melemahkan dan membentuk pemahaman berpikir umat Islam yang sesuai dengan keinginan mereka. Di antaranya dengan melakukan demonologi Islam. Mereka mencitrakan Islam sebagai sesuatu yang ditakuti (monster) dan berbahaya bagi kelangsungan peradaban hidup umat manusia di dunia ini. Mereka meracuni umat Islam dan umat manusia lainnya dengan anggapan bahwa umat Islam yang berupaya menerapkan ajaran Islam di dalam kehidupannya adalah kaum fimdamentalis, ekstremis, bahkan teroris.

Serangan ghazwul fikri ini harus kita hadang dengan memberi pemahaman kepada umat bahwa pencitraan itu adalah salah besar. Karenanya, kami merasa berkewajiban untuk menjembatani hal ini.

Buku ini membahas proses demonologi (penyesatan) Barat terhadap Islam di era sekarang ini. Upaya-upaya dan strategi apa yang dilakukan oleh Barat dalam upaya demonologi ini insyaAllah akan dikupas secara jelas.

Untuk memperelas dan mempertegas ghirah keislaman umat yang kian redup, sudah seharusnya kita mengetahui dan memahami hal ini. 

Download (PDF)
| DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared

Berakhirnya Perang Salib tidak berarti dendam Barat (Kristen) terhadap Islam dan umatnya berakhir begitu saja. Dendam kesumat yang berkepanjangan itu akhirnya dapat mereka lampiaskan ketika Eropa(Barat) melalui Columbus dapat mengetahui
dan membuka pintu jalur perjalanan dan perdagangan ke dunia Timur dan dunia Islam.

Dengan dalih mencari rempah-rempah, mereka akhirnya melakukan penjajahan terhadap dunia Timur pada umumnya dan Islam pada khususnya. Selain membawa panji-panji gold (emas) dan glory (kebanggaan), mereka pun mengibarkan panji gospel (penyebaran Injil), dengan tujuan utama menyebarkan berita Injil dan sekaligus mengkristenkan dunia Islam serta menenggelamkan al-Islam ke dasar panggung kehidupan manusia. Bagi dunia Timur dan Islam, misi ini bukan membawa glory, tetapi justru gory (berlumuran darah).

Seiring dengan terjadinya revolusi Industri di Eropa, kebutuhan mereka terhadap sumber energi (minyak bumi) dijadikan alasan untuk melakukan penjajahan era kedua terhadap negara-negara Islam, yang merupakan daerah penghasil sumber energi tersebut Untuk itu, mereka harus mematikan terlebih dahulu ghirah keislaman di dada setiap umat Islam sehingga perlawanan terhadap mereka dapat padam dan umat Islam dapat dipecah belah dan dikuasai (divide et impera). Akhirnya, selain melakukan penjajahan wilayah, mereka pun melakukan penjajahan budaya, pola berpikir, dan akidah.

Untuk itu semua, mereka melakukan ghazwul fikri untuk melemahkan dan membentuk pemahaman berpikir umat Islam yang sesuai dengan keinginan mereka. Di antaranya dengan melakukan demonologi Islam. Mereka mencitrakan Islam sebagai sesuatu yang ditakuti (monster) dan berbahaya bagi kelangsungan peradaban hidup umat manusia di dunia ini. Mereka meracuni umat Islam dan umat manusia lainnya dengan anggapan bahwa umat Islam yang berupaya menerapkan ajaran Islam di dalam kehidupannya adalah kaum fimdamentalis, ekstremis, bahkan teroris.

Serangan ghazwul fikri ini harus kita hadang dengan memberi pemahaman kepada umat bahwa pencitraan itu adalah salah besar. Karenanya, kami merasa berkewajiban untuk menjembatani hal ini.

Buku ini membahas proses demonologi (penyesatan) Barat terhadap Islam di era sekarang ini. Upaya-upaya dan strategi apa yang dilakukan oleh Barat dalam upaya demonologi ini insyaAllah akan dikupas secara jelas.

Untuk memperelas dan mempertegas ghirah keislaman umat yang kian redup, sudah seharusnya kita mengetahui dan memahami hal ini. 

Wednesday, March 12, 2014

Gadis Cilik di Jendela

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Gadis Cilik di Jendela
Gadis Cilik di Jendela

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared

Ibu Guru menganggap Totto chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto chan dikeluarkan
dari sekolah.

Mama pun mendaftarkan Totto chan ke Tomoe Gakuen. Totto chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yng dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikkan sekali kan? Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka.

Karena sekolah itu begitu unik, Totto chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.

Download (PDF)
| DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared

Ibu Guru menganggap Totto chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto chan dikeluarkan
dari sekolah.

Mama pun mendaftarkan Totto chan ke Tomoe Gakuen. Totto chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yng dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikkan sekali kan? Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka.

Karena sekolah itu begitu unik, Totto chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.

Download (PDF)
| DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared

Ibu Guru menganggap Totto chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto chan dikeluarkan
dari sekolah.

Mama pun mendaftarkan Totto chan ke Tomoe Gakuen. Totto chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yng dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikkan sekali kan? Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka.

Karena sekolah itu begitu unik, Totto chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.

Game Is Over

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Game Is Over
Game Is Over

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared


Gak kerasa hampir satu dekade saya berkecimpung didunia persilatan LGBT, lesbian, gay, biseksual dan Transgender. Ada banyak cerita dan ada banyak kenangan yang tersimpan rapi didalam kantong
hati, gak keitung berapa kantong kenangan itu, dimulai dari kota Yogyakarta, Jakarta, Batam, Kepulaun Riau, dan kembali lagi ke Jakarta. Banyak sekali curhatan-curhatan kawan-kawan yang saya simpan, dari mulai cerita duka sampai cerita bahagia yang semuanya itu saya rangkum dalam novel perdana saya ini.
Pada lembar ini saya menghaturkan terima kasih kepada gusti Allah yang masih mengizinkan saya menghirup udara di Bumi ini. Dan kedua orang tua dan adik-adik saya Juga buat kawan-kawan yang udah percaya berbagi cerita dengan saya, terutama tiga tokoh yang ada dalam novel ini, yaitu Mista, Fadil dan Andi. Awalnya sempat stress juga ngikutin perjalanan, naik kereta api, bus way, dan angkot. Tapi lama-kelamaan mengasikkan juga ya cyiin. Juga ada mas dodo, orang yang satu ini adalah orang yang paling banyak mengajarkan tentang pengorganisiran komunitas, saking keasikan mengorganisir gak kerasa ternyata saya sudah melewati 10 tahun berada dikomunitas.
Selanjutnya ada Hendro yang mendigsn cover novel hingga layout, tanpa lu mengkin novel ini hanya jadi tulisan berdebu, mbak…..,yg rela meluangkan waktunya mengedit tulisan hingga jadi tambah renyah, Mumu aloha yang kalau ketemu selalu melontarkan kata “mana karyamu, ayolah nulis jangan nyerah kamu pasti bisa”. Kemudian ada Kamel Koordinator Institut Pelangi Perempuan yang telah memberikan fasilitas kantornya hingga novel ini selesai.
Dan juga untuk kawan-kawan tercinta saya : di Yogya ada Uki,Oki,Tita,Dave, Hana dan Asmar. Menuliskan nama kalian jadi inget Puncak kayangan Parang tritis. Di Jakarta ada Kawan-kawan Institut Pelangi Perempuan, Ino, Ratna, Panca, Deo, Joewe. Trus ada Kawan­kawan seperjuangan di Arus Pelangi ada King oey, Iyek, Andre, Deasya,Ipung dan Devina. Juga ada kawan-kawan di Yayasan Srikandi Sejati, Luluk azura dan satu lagi namanya Kak Inez orang yg paling jago buat Pisgor ama Capcay. Juga ada hartoyo, Ricky dan Aldo di Ourvoice. Dan juga teman-teman baru saya di Genk Jomblo, ada Jo, Kevin,yaedy,Rizky hary, Sakti. Serta ada Arya, gila gwe salut ama lu yg mempertahankan hubungan cinta selama 15 tahun. dan dua adikku manis Junot dan Irvan.
Sebenernya masih sekarung nama yg ingin saya tuliskan sebagai tanda terima kasih, tapi saya kawatir ntar yang baca malah ngira ini novel apa buku sensus, heheheh…saya hanya bisa mengucapkan salam buat temen-temen yg ada diluar Jakarta, seperti Aceh (faizal), Medan (ame), Palembang(farez),Lampung(Gio), Bandung (Indra),Batam (panca),Kepri (Tono),Makasar (Ino), Surabaya(all staf gaya Nusantara), Bali (sinta).
Karena zaman sekarang bukan zaman gajah mada, tapi udah zaman lady gaga jadi bwat kawan-kawan yang mau bergabung dengan komunitas LGBT sudah sangat mudah, nama­nama diatas adalah sahabat pelangi yang bisa kalian hubungi. Tapi ada yang mesti diingat bahwa dunia organisasi tidaklah menjanjikan apa-apa, karena kerja-kerja diorganisasi adalah kerja-kerja ideologis yang sangat berbeda dengan dunia kapitalis.
Dan yang pasti dari zaman alm. Eyang harto, habibie,megawati, alm gusdur sampe zaman sby, masalah yang dihadapi kelompok LGBT tetap sama yaitu masih kencengnya diskriminasi di negeri ini, harus diakui menjadi minortas sangat rentan dengan perlakuan diskriminasi, tapi Negara ini udah parah banget bow….masa wakil-wakil rakyat yang bertengger di senayan dengan seenak jidatnya membuat undang-undang yang mengkrimalkan LGBT dan itu dituangkan dalam UU AP (undang-undang anti pornogafi). dan beberapa Perda diantaranya Perda Palembang dan Tangerang.
Dampak dari diskriminasi ga tangung-tangung bow, sampe-sampe ada kawan-kawan kita yang harus rela dipecat gara-gara ketauan di gay, miris banget kan. Dan yang paling kena banget adalah teman-teman waria, mereka nyebong dan ngamen dijalan bukan karena cita-cita mereka,itu semua karena pemerintah tidak memberikan perlakuan yang sama pada setiap warga negaranya mengakses pekerjaan. Jadi mau tidak mau dan suka tidak suka untuk kedepan kita haruslah jeli memilih calon-calon penguasa negeri ini, ya paling tidak pilihlah calon-calon dan partai-partai tidak homophobic dan mengerti apa itu hak azasi manusia baik secara teori maupun praktek.
Dan mengenai homophobic ini adalah catatan saya selanjutnya, homophobic adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang yang tidak menyukai/menerima lgbt. Sikap tidak suka ini sering sekali berujung pada kekerasan. Atau sering juga disebut hate crime.contoh yang nyata dari homophobic adalah dengan adanya aksi-aksi fundamentalis yang sering banget melarang kegiatan-kegiatan LGBT, mereka ga peduli apapun jenis kegiatan minumnya tetep teh botol sosro,ehhh salah maksud saya apapun yang dilakukan LGBT pasti dilabrak jika mereka mengetahuinya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagimana menyikapi mereka?. 

banyak cara untuk meredam hate crime diantaranya adalah bergabung dengan organisasi­organisasi yang sudah ada, seperti Arus Pelangi, Ardhanary Instutut, Institut Pelangi Perempuan, Yayasan Srikandi Sejati, Gaya Nusantara, Our Voice.Dll. diorganisasi kita bias banyak belajar bagaimana menyusun strategi bersama untuk menyikapi homophobic selain itu kita bisa menambah ilmu pengetahuan tentan isu-isu LGBT, ya…memang sich secara individual kita bisa juga menyuarakannya tapi bukankah lebih baik kita menyapu dengan seikat lidi dibanding dengan sebatang lidi?
Sebagai penutup izinkan saya mengcupakan terima kasih sekali lagi untuk kawan-kawan yang telah meluangkan waktunya mau membaca karya perdana saya ini. Karena novel ini berasal dari potongan cerita kawan-kawan maka saya kembalikan lagi cerita ini untuk kawan-kawan sebagai hadiah cinta menyambut tahun baru 2011.
 


Download (PDF)
| DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared


Gak kerasa hampir satu dekade saya berkecimpung didunia persilatan LGBT, lesbian, gay, biseksual dan Transgender. Ada banyak cerita dan ada banyak kenangan yang tersimpan rapi didalam kantong
hati, gak keitung berapa kantong kenangan itu, dimulai dari kota Yogyakarta, Jakarta, Batam, Kepulaun Riau, dan kembali lagi ke Jakarta. Banyak sekali curhatan-curhatan kawan-kawan yang saya simpan, dari mulai cerita duka sampai cerita bahagia yang semuanya itu saya rangkum dalam novel perdana saya ini.
Pada lembar ini saya menghaturkan terima kasih kepada gusti Allah yang masih mengizinkan saya menghirup udara di Bumi ini. Dan kedua orang tua dan adik-adik saya Juga buat kawan-kawan yang udah percaya berbagi cerita dengan saya, terutama tiga tokoh yang ada dalam novel ini, yaitu Mista, Fadil dan Andi. Awalnya sempat stress juga ngikutin perjalanan, naik kereta api, bus way, dan angkot. Tapi lama-kelamaan mengasikkan juga ya cyiin. Juga ada mas dodo, orang yang satu ini adalah orang yang paling banyak mengajarkan tentang pengorganisiran komunitas, saking keasikan mengorganisir gak kerasa ternyata saya sudah melewati 10 tahun berada dikomunitas.
Selanjutnya ada Hendro yang mendigsn cover novel hingga layout, tanpa lu mengkin novel ini hanya jadi tulisan berdebu, mbak…..,yg rela meluangkan waktunya mengedit tulisan hingga jadi tambah renyah, Mumu aloha yang kalau ketemu selalu melontarkan kata “mana karyamu, ayolah nulis jangan nyerah kamu pasti bisa”. Kemudian ada Kamel Koordinator Institut Pelangi Perempuan yang telah memberikan fasilitas kantornya hingga novel ini selesai.
Dan juga untuk kawan-kawan tercinta saya : di Yogya ada Uki,Oki,Tita,Dave, Hana dan Asmar. Menuliskan nama kalian jadi inget Puncak kayangan Parang tritis. Di Jakarta ada Kawan-kawan Institut Pelangi Perempuan, Ino, Ratna, Panca, Deo, Joewe. Trus ada Kawan­kawan seperjuangan di Arus Pelangi ada King oey, Iyek, Andre, Deasya,Ipung dan Devina. Juga ada kawan-kawan di Yayasan Srikandi Sejati, Luluk azura dan satu lagi namanya Kak Inez orang yg paling jago buat Pisgor ama Capcay. Juga ada hartoyo, Ricky dan Aldo di Ourvoice. Dan juga teman-teman baru saya di Genk Jomblo, ada Jo, Kevin,yaedy,Rizky hary, Sakti. Serta ada Arya, gila gwe salut ama lu yg mempertahankan hubungan cinta selama 15 tahun. dan dua adikku manis Junot dan Irvan.
Sebenernya masih sekarung nama yg ingin saya tuliskan sebagai tanda terima kasih, tapi saya kawatir ntar yang baca malah ngira ini novel apa buku sensus, heheheh…saya hanya bisa mengucapkan salam buat temen-temen yg ada diluar Jakarta, seperti Aceh (faizal), Medan (ame), Palembang(farez),Lampung(Gio), Bandung (Indra),Batam (panca),Kepri (Tono),Makasar (Ino), Surabaya(all staf gaya Nusantara), Bali (sinta).
Karena zaman sekarang bukan zaman gajah mada, tapi udah zaman lady gaga jadi bwat kawan-kawan yang mau bergabung dengan komunitas LGBT sudah sangat mudah, nama­nama diatas adalah sahabat pelangi yang bisa kalian hubungi. Tapi ada yang mesti diingat bahwa dunia organisasi tidaklah menjanjikan apa-apa, karena kerja-kerja diorganisasi adalah kerja-kerja ideologis yang sangat berbeda dengan dunia kapitalis.
Dan yang pasti dari zaman alm. Eyang harto, habibie,megawati, alm gusdur sampe zaman sby, masalah yang dihadapi kelompok LGBT tetap sama yaitu masih kencengnya diskriminasi di negeri ini, harus diakui menjadi minortas sangat rentan dengan perlakuan diskriminasi, tapi Negara ini udah parah banget bow….masa wakil-wakil rakyat yang bertengger di senayan dengan seenak jidatnya membuat undang-undang yang mengkrimalkan LGBT dan itu dituangkan dalam UU AP (undang-undang anti pornogafi). dan beberapa Perda diantaranya Perda Palembang dan Tangerang.
Dampak dari diskriminasi ga tangung-tangung bow, sampe-sampe ada kawan-kawan kita yang harus rela dipecat gara-gara ketauan di gay, miris banget kan. Dan yang paling kena banget adalah teman-teman waria, mereka nyebong dan ngamen dijalan bukan karena cita-cita mereka,itu semua karena pemerintah tidak memberikan perlakuan yang sama pada setiap warga negaranya mengakses pekerjaan. Jadi mau tidak mau dan suka tidak suka untuk kedepan kita haruslah jeli memilih calon-calon penguasa negeri ini, ya paling tidak pilihlah calon-calon dan partai-partai tidak homophobic dan mengerti apa itu hak azasi manusia baik secara teori maupun praktek.
Dan mengenai homophobic ini adalah catatan saya selanjutnya, homophobic adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang yang tidak menyukai/menerima lgbt. Sikap tidak suka ini sering sekali berujung pada kekerasan. Atau sering juga disebut hate crime.contoh yang nyata dari homophobic adalah dengan adanya aksi-aksi fundamentalis yang sering banget melarang kegiatan-kegiatan LGBT, mereka ga peduli apapun jenis kegiatan minumnya tetep teh botol sosro,ehhh salah maksud saya apapun yang dilakukan LGBT pasti dilabrak jika mereka mengetahuinya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagimana menyikapi mereka?. 

banyak cara untuk meredam hate crime diantaranya adalah bergabung dengan organisasi­organisasi yang sudah ada, seperti Arus Pelangi, Ardhanary Instutut, Institut Pelangi Perempuan, Yayasan Srikandi Sejati, Gaya Nusantara, Our Voice.Dll. diorganisasi kita bias banyak belajar bagaimana menyusun strategi bersama untuk menyikapi homophobic selain itu kita bisa menambah ilmu pengetahuan tentan isu-isu LGBT, ya…memang sich secara individual kita bisa juga menyuarakannya tapi bukankah lebih baik kita menyapu dengan seikat lidi dibanding dengan sebatang lidi?
Sebagai penutup izinkan saya mengcupakan terima kasih sekali lagi untuk kawan-kawan yang telah meluangkan waktunya mau membaca karya perdana saya ini. Karena novel ini berasal dari potongan cerita kawan-kawan maka saya kembalikan lagi cerita ini untuk kawan-kawan sebagai hadiah cinta menyambut tahun baru 2011.
 


Download (PDF)
| DropBox4shared

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared


Gak kerasa hampir satu dekade saya berkecimpung didunia persilatan LGBT, lesbian, gay, biseksual dan Transgender. Ada banyak cerita dan ada banyak kenangan yang tersimpan rapi didalam kantong
hati, gak keitung berapa kantong kenangan itu, dimulai dari kota Yogyakarta, Jakarta, Batam, Kepulaun Riau, dan kembali lagi ke Jakarta. Banyak sekali curhatan-curhatan kawan-kawan yang saya simpan, dari mulai cerita duka sampai cerita bahagia yang semuanya itu saya rangkum dalam novel perdana saya ini.
Pada lembar ini saya menghaturkan terima kasih kepada gusti Allah yang masih mengizinkan saya menghirup udara di Bumi ini. Dan kedua orang tua dan adik-adik saya Juga buat kawan-kawan yang udah percaya berbagi cerita dengan saya, terutama tiga tokoh yang ada dalam novel ini, yaitu Mista, Fadil dan Andi. Awalnya sempat stress juga ngikutin perjalanan, naik kereta api, bus way, dan angkot. Tapi lama-kelamaan mengasikkan juga ya cyiin. Juga ada mas dodo, orang yang satu ini adalah orang yang paling banyak mengajarkan tentang pengorganisiran komunitas, saking keasikan mengorganisir gak kerasa ternyata saya sudah melewati 10 tahun berada dikomunitas.
Selanjutnya ada Hendro yang mendigsn cover novel hingga layout, tanpa lu mengkin novel ini hanya jadi tulisan berdebu, mbak…..,yg rela meluangkan waktunya mengedit tulisan hingga jadi tambah renyah, Mumu aloha yang kalau ketemu selalu melontarkan kata “mana karyamu, ayolah nulis jangan nyerah kamu pasti bisa”. Kemudian ada Kamel Koordinator Institut Pelangi Perempuan yang telah memberikan fasilitas kantornya hingga novel ini selesai.
Dan juga untuk kawan-kawan tercinta saya : di Yogya ada Uki,Oki,Tita,Dave, Hana dan Asmar. Menuliskan nama kalian jadi inget Puncak kayangan Parang tritis. Di Jakarta ada Kawan-kawan Institut Pelangi Perempuan, Ino, Ratna, Panca, Deo, Joewe. Trus ada Kawan­kawan seperjuangan di Arus Pelangi ada King oey, Iyek, Andre, Deasya,Ipung dan Devina. Juga ada kawan-kawan di Yayasan Srikandi Sejati, Luluk azura dan satu lagi namanya Kak Inez orang yg paling jago buat Pisgor ama Capcay. Juga ada hartoyo, Ricky dan Aldo di Ourvoice. Dan juga teman-teman baru saya di Genk Jomblo, ada Jo, Kevin,yaedy,Rizky hary, Sakti. Serta ada Arya, gila gwe salut ama lu yg mempertahankan hubungan cinta selama 15 tahun. dan dua adikku manis Junot dan Irvan.
Sebenernya masih sekarung nama yg ingin saya tuliskan sebagai tanda terima kasih, tapi saya kawatir ntar yang baca malah ngira ini novel apa buku sensus, heheheh…saya hanya bisa mengucapkan salam buat temen-temen yg ada diluar Jakarta, seperti Aceh (faizal), Medan (ame), Palembang(farez),Lampung(Gio), Bandung (Indra),Batam (panca),Kepri (Tono),Makasar (Ino), Surabaya(all staf gaya Nusantara), Bali (sinta).
Karena zaman sekarang bukan zaman gajah mada, tapi udah zaman lady gaga jadi bwat kawan-kawan yang mau bergabung dengan komunitas LGBT sudah sangat mudah, nama­nama diatas adalah sahabat pelangi yang bisa kalian hubungi. Tapi ada yang mesti diingat bahwa dunia organisasi tidaklah menjanjikan apa-apa, karena kerja-kerja diorganisasi adalah kerja-kerja ideologis yang sangat berbeda dengan dunia kapitalis.
Dan yang pasti dari zaman alm. Eyang harto, habibie,megawati, alm gusdur sampe zaman sby, masalah yang dihadapi kelompok LGBT tetap sama yaitu masih kencengnya diskriminasi di negeri ini, harus diakui menjadi minortas sangat rentan dengan perlakuan diskriminasi, tapi Negara ini udah parah banget bow….masa wakil-wakil rakyat yang bertengger di senayan dengan seenak jidatnya membuat undang-undang yang mengkrimalkan LGBT dan itu dituangkan dalam UU AP (undang-undang anti pornogafi). dan beberapa Perda diantaranya Perda Palembang dan Tangerang.
Dampak dari diskriminasi ga tangung-tangung bow, sampe-sampe ada kawan-kawan kita yang harus rela dipecat gara-gara ketauan di gay, miris banget kan. Dan yang paling kena banget adalah teman-teman waria, mereka nyebong dan ngamen dijalan bukan karena cita-cita mereka,itu semua karena pemerintah tidak memberikan perlakuan yang sama pada setiap warga negaranya mengakses pekerjaan. Jadi mau tidak mau dan suka tidak suka untuk kedepan kita haruslah jeli memilih calon-calon penguasa negeri ini, ya paling tidak pilihlah calon-calon dan partai-partai tidak homophobic dan mengerti apa itu hak azasi manusia baik secara teori maupun praktek.
Dan mengenai homophobic ini adalah catatan saya selanjutnya, homophobic adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang yang tidak menyukai/menerima lgbt. Sikap tidak suka ini sering sekali berujung pada kekerasan. Atau sering juga disebut hate crime.contoh yang nyata dari homophobic adalah dengan adanya aksi-aksi fundamentalis yang sering banget melarang kegiatan-kegiatan LGBT, mereka ga peduli apapun jenis kegiatan minumnya tetep teh botol sosro,ehhh salah maksud saya apapun yang dilakukan LGBT pasti dilabrak jika mereka mengetahuinya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagimana menyikapi mereka?. 

banyak cara untuk meredam hate crime diantaranya adalah bergabung dengan organisasi­organisasi yang sudah ada, seperti Arus Pelangi, Ardhanary Instutut, Institut Pelangi Perempuan, Yayasan Srikandi Sejati, Gaya Nusantara, Our Voice.Dll. diorganisasi kita bias banyak belajar bagaimana menyusun strategi bersama untuk menyikapi homophobic selain itu kita bisa menambah ilmu pengetahuan tentan isu-isu LGBT, ya…memang sich secara individual kita bisa juga menyuarakannya tapi bukankah lebih baik kita menyapu dengan seikat lidi dibanding dengan sebatang lidi?
Sebagai penutup izinkan saya mengcupakan terima kasih sekali lagi untuk kawan-kawan yang telah meluangkan waktunya mau membaca karya perdana saya ini. Karena novel ini berasal dari potongan cerita kawan-kawan maka saya kembalikan lagi cerita ini untuk kawan-kawan sebagai hadiah cinta menyambut tahun baru 2011.
 


Zionisme Gerakan Menaklukan Dunia

Umum - Hallo sahabat Download PDf Gratis, Silahkan anda share atau download secara gratis Umum, Semua Ebook ini Kami Share kepada Anda Secara Gratis

Zionisme Gerakan Menaklukan Dunia
Zionisme Gerakan Menaklukan Dunia

lihat juga


Umum

Download (PDF)
| DropBox4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared |

Tatkala mesin pembantai dari negara Yahudi-Israel memasuki wilayah Otoritas Palestina pada tanggal 29 Maret 2002 untuk menebar maut dan kehancuran kepada rakyat, infra-struktur pemerintahan, dan kehidupan rakyat Palestina, atas perintah
perdana menteri Ariel Sharon, mereka hanyalah mengukuhkan wataknya sepanjang sejarah kaum Yahudi sebagai kelompok yang ditopang oleh kepongahan rasialistik dan agama, yang menghalalkan pencapaian tujuan dengan cara apa pun, dan pada abad modern ini terutama dengan gerakan terorisme yang didukung oleh negara bahkan jauh sebelum negara Yahudi Israel dideklarasikan pada tanggal 14 Mei 1948.

Watak keras kepala, percaya diri yang berlebihan, serta kecongkakan yang diperlihatkan oleh kaum Yahudi dalam sejarah panjang kaum ini, telah menjadi penyebab kehancuran kaum ini berkali-kali. Tetapi kaum Yahudi sampai dengan hari ini tidak pernah belajar dari pengalaman pahit mereka. Nafsu besar mengejar kekuasaan dalam sejarah mereka setiap kalinya berakibat dengan kehancuran kaum Yahudi sendiri.

Sebagai contoh klasik adalah riwayat Rehoboam, raja Israel, anak dari Nabi Sulaiman a.s., yang melanjutkan tahta ayahandanya pada tahun 926 sM. Rehoboam adalah seorang penguasa yang dikenal ambisius dan keras-kepala, tidak pernah menghiraukan pendapat dari para mantan penasehat ayahnya, sehingga sikap itu memicu pemberontakan yang dilakukan oleh sepuluh suku Bani Israel yang berdiam di kawasan utara di bawah pimpinan Jeroboam. Dalam pertentangan ini hanya ada dua suku, yakni Judah dan Benyamin, yang setia kepada Rehoboam, yang menyebabkan kerajaan Yahudi ini terpecah menjadi dua. Perpecahan itu tidak pernah teratasi dengan akibat hancurnya kesatuan Tanah Israel untuk selama-lamanya dan menjadi titik-balik dalam sejarah politik dan kehidupan keagamaan kaum Yahudi.

Dengan keberhasilannya melawan kerajaan Judah, Jeroboam memusatkan seluruh usahanya untuk menjamin agar kerajaan Israelnya yang ada di utara sepenuhnya bebas dari Judah yang ada di bawah Rehoboam. Guna mencegah rakyatnya pergi ke Jerusalem ia membangun dua buah haikal untuk beribadah rakyatnya di Bethel dan Dan. Ia mengikis habis ritual agama yang dapat menghubungkan rakyatnya dengan kerajaan Judah dengan mengubah semua hari-hari raya keagamaan dengan hari-hari raya yang baru. Ia bahkan meletakkan dua buah patung anak sapi emas di kedua haikal yang baru didirikannya untuk menjadi pusat peribadatan kerajaan Israel, sehingga dengan demikian mengubah sama sekali sendi keimanan Yahudi yang didasarkan pada penyembahan kepada Yahwe Tuhan Bani Israel.

Kerajaan Judah, dimana terletak Jerusalem, di kemudian hari menderita rangkaian kekalahan. Setelah beberapa waktu kerajaan Judah ditaklukkan oleh Babilon dengan akibat terbuangnya Bani Israel. Meskipun kerajaan Judah kemudian pernah bangkit lagi untuk sementara waktu, tetapi kebangkitan itu tidak berlangsung lama. Kerajaan Judah diterpa pertentangan internal dan pemberontakan. Dalam rentang waktu tidak lebih dari dua ratus tahun Judah jatuh bangun melalui sembilan dinasti dan sembilan-belas raja-raja yang saling menggulingkan melalui pertumpahan darah dalam rangka perebutan tahta. Dalam sejarah selanjutnya Judah kemudian ditaklukkan lagi oleh kekuasaan asing, lalu mengalami masa pembuangan kembali, persebaran, penindasan, ghetto, dan pembantaian, meski tidak punah sama sekali.

Sekiranya Rehoboam menempuh pendekatan yang lain mengikuti saran para penasehat ayahnya, kesalahan ini telah memberikan bekas yang mendalam, yang mestinya menjadi pelajaran bagi kaum Yahudi dari pengalaman sepanjang 2800 tahun sejarah mereka. Kisah ini diceritakan oleh Barbara Tuchman, seorang sejarawan Israeli dalam bukunya ‘The March of Folly’ (Perjalanan Kekalahan Demi Kekalahan).

Dalam bukunya itu Tuchman menuturkan beberapa peristiwa dalam sejarah kaum Yahudi yang disebabkan oleh kebutaan hati manusia yang mestinya dapat menghindari bencana-bencana yang mengakibatkan konsekwensi yang luas. Sebagian besar trajedi yang dialami oleh kaum Yahudi disebabkan oleh kesalahan sendiri, kekonyolan watak, dan ambisi dari para pemimpin mereka.

Pada tahun 734 sM kerajaan Israel yang dibentuk oleh sepuluh suku Bani Israel di utara di bawah raja Pekah bersekutu dengan raja-raja lainnya untuk melawan Assyria, yang menjadi imperium yang men­dominasi Timur Tengah pada masa itu. Raja Assyria Tilgath-Pileser III menjawabnya dengan melancarkan serangan yang mematikan untuk menghancurkan persekutuan itu. Kerajaan Israel diserbu dan rakyatnya mengungsi meninggalkan Tanah Israel bersebaran ke seluruh penjuru imperium Assyria. Tanah yang tadinya bernama Israel, oleh Assyria diberi nama baru, Samaria. Dalam tempo hanya sepuluh tahun sisa­sisa kerajaan Israel mengalami serbuan susulan oleh dua orang raja Assyria, yakni Shalmaneser V dan Sargon II, menuntaskan penghancuran kerajaan Israel. Penduduk yang selamat dari kematian dideportasi ke empat penjuru angin dan lenyap dari sejarah, diingat sebagai “Sepuluh Suku Bani Israel yang Hilang”. Di atas Tanah Israel itu muncul bangsa-bangsa baru yang didukung oleh Assyria, yaitu bangsa Cathia, Babilonia, Elamia, dan Sushania, yang kesemuanya disebut sebagai kaum Samaria. 

 


Download (PDF)
| DropBox4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared |

Tatkala mesin pembantai dari negara Yahudi-Israel memasuki wilayah Otoritas Palestina pada tanggal 29 Maret 2002 untuk menebar maut dan kehancuran kepada rakyat, infra-struktur pemerintahan, dan kehidupan rakyat Palestina, atas perintah
perdana menteri Ariel Sharon, mereka hanyalah mengukuhkan wataknya sepanjang sejarah kaum Yahudi sebagai kelompok yang ditopang oleh kepongahan rasialistik dan agama, yang menghalalkan pencapaian tujuan dengan cara apa pun, dan pada abad modern ini terutama dengan gerakan terorisme yang didukung oleh negara bahkan jauh sebelum negara Yahudi Israel dideklarasikan pada tanggal 14 Mei 1948.

Watak keras kepala, percaya diri yang berlebihan, serta kecongkakan yang diperlihatkan oleh kaum Yahudi dalam sejarah panjang kaum ini, telah menjadi penyebab kehancuran kaum ini berkali-kali. Tetapi kaum Yahudi sampai dengan hari ini tidak pernah belajar dari pengalaman pahit mereka. Nafsu besar mengejar kekuasaan dalam sejarah mereka setiap kalinya berakibat dengan kehancuran kaum Yahudi sendiri.

Sebagai contoh klasik adalah riwayat Rehoboam, raja Israel, anak dari Nabi Sulaiman a.s., yang melanjutkan tahta ayahandanya pada tahun 926 sM. Rehoboam adalah seorang penguasa yang dikenal ambisius dan keras-kepala, tidak pernah menghiraukan pendapat dari para mantan penasehat ayahnya, sehingga sikap itu memicu pemberontakan yang dilakukan oleh sepuluh suku Bani Israel yang berdiam di kawasan utara di bawah pimpinan Jeroboam. Dalam pertentangan ini hanya ada dua suku, yakni Judah dan Benyamin, yang setia kepada Rehoboam, yang menyebabkan kerajaan Yahudi ini terpecah menjadi dua. Perpecahan itu tidak pernah teratasi dengan akibat hancurnya kesatuan Tanah Israel untuk selama-lamanya dan menjadi titik-balik dalam sejarah politik dan kehidupan keagamaan kaum Yahudi.

Dengan keberhasilannya melawan kerajaan Judah, Jeroboam memusatkan seluruh usahanya untuk menjamin agar kerajaan Israelnya yang ada di utara sepenuhnya bebas dari Judah yang ada di bawah Rehoboam. Guna mencegah rakyatnya pergi ke Jerusalem ia membangun dua buah haikal untuk beribadah rakyatnya di Bethel dan Dan. Ia mengikis habis ritual agama yang dapat menghubungkan rakyatnya dengan kerajaan Judah dengan mengubah semua hari-hari raya keagamaan dengan hari-hari raya yang baru. Ia bahkan meletakkan dua buah patung anak sapi emas di kedua haikal yang baru didirikannya untuk menjadi pusat peribadatan kerajaan Israel, sehingga dengan demikian mengubah sama sekali sendi keimanan Yahudi yang didasarkan pada penyembahan kepada Yahwe Tuhan Bani Israel.

Kerajaan Judah, dimana terletak Jerusalem, di kemudian hari menderita rangkaian kekalahan. Setelah beberapa waktu kerajaan Judah ditaklukkan oleh Babilon dengan akibat terbuangnya Bani Israel. Meskipun kerajaan Judah kemudian pernah bangkit lagi untuk sementara waktu, tetapi kebangkitan itu tidak berlangsung lama. Kerajaan Judah diterpa pertentangan internal dan pemberontakan. Dalam rentang waktu tidak lebih dari dua ratus tahun Judah jatuh bangun melalui sembilan dinasti dan sembilan-belas raja-raja yang saling menggulingkan melalui pertumpahan darah dalam rangka perebutan tahta. Dalam sejarah selanjutnya Judah kemudian ditaklukkan lagi oleh kekuasaan asing, lalu mengalami masa pembuangan kembali, persebaran, penindasan, ghetto, dan pembantaian, meski tidak punah sama sekali.

Sekiranya Rehoboam menempuh pendekatan yang lain mengikuti saran para penasehat ayahnya, kesalahan ini telah memberikan bekas yang mendalam, yang mestinya menjadi pelajaran bagi kaum Yahudi dari pengalaman sepanjang 2800 tahun sejarah mereka. Kisah ini diceritakan oleh Barbara Tuchman, seorang sejarawan Israeli dalam bukunya ‘The March of Folly’ (Perjalanan Kekalahan Demi Kekalahan).

Dalam bukunya itu Tuchman menuturkan beberapa peristiwa dalam sejarah kaum Yahudi yang disebabkan oleh kebutaan hati manusia yang mestinya dapat menghindari bencana-bencana yang mengakibatkan konsekwensi yang luas. Sebagian besar trajedi yang dialami oleh kaum Yahudi disebabkan oleh kesalahan sendiri, kekonyolan watak, dan ambisi dari para pemimpin mereka.

Pada tahun 734 sM kerajaan Israel yang dibentuk oleh sepuluh suku Bani Israel di utara di bawah raja Pekah bersekutu dengan raja-raja lainnya untuk melawan Assyria, yang menjadi imperium yang men­dominasi Timur Tengah pada masa itu. Raja Assyria Tilgath-Pileser III menjawabnya dengan melancarkan serangan yang mematikan untuk menghancurkan persekutuan itu. Kerajaan Israel diserbu dan rakyatnya mengungsi meninggalkan Tanah Israel bersebaran ke seluruh penjuru imperium Assyria. Tanah yang tadinya bernama Israel, oleh Assyria diberi nama baru, Samaria. Dalam tempo hanya sepuluh tahun sisa­sisa kerajaan Israel mengalami serbuan susulan oleh dua orang raja Assyria, yakni Shalmaneser V dan Sargon II, menuntaskan penghancuran kerajaan Israel. Penduduk yang selamat dari kematian dideportasi ke empat penjuru angin dan lenyap dari sejarah, diingat sebagai “Sepuluh Suku Bani Israel yang Hilang”. Di atas Tanah Israel itu muncul bangsa-bangsa baru yang didukung oleh Assyria, yaitu bangsa Cathia, Babilonia, Elamia, dan Sushania, yang kesemuanya disebut sebagai kaum Samaria. 

 


Download (PDF)
| DropBox4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared |

Tatkala mesin pembantai dari negara Yahudi-Israel memasuki wilayah Otoritas Palestina pada tanggal 29 Maret 2002 untuk menebar maut dan kehancuran kepada rakyat, infra-struktur pemerintahan, dan kehidupan rakyat Palestina, atas perintah
perdana menteri Ariel Sharon, mereka hanyalah mengukuhkan wataknya sepanjang sejarah kaum Yahudi sebagai kelompok yang ditopang oleh kepongahan rasialistik dan agama, yang menghalalkan pencapaian tujuan dengan cara apa pun, dan pada abad modern ini terutama dengan gerakan terorisme yang didukung oleh negara bahkan jauh sebelum negara Yahudi Israel dideklarasikan pada tanggal 14 Mei 1948.

Watak keras kepala, percaya diri yang berlebihan, serta kecongkakan yang diperlihatkan oleh kaum Yahudi dalam sejarah panjang kaum ini, telah menjadi penyebab kehancuran kaum ini berkali-kali. Tetapi kaum Yahudi sampai dengan hari ini tidak pernah belajar dari pengalaman pahit mereka. Nafsu besar mengejar kekuasaan dalam sejarah mereka setiap kalinya berakibat dengan kehancuran kaum Yahudi sendiri.

Sebagai contoh klasik adalah riwayat Rehoboam, raja Israel, anak dari Nabi Sulaiman a.s., yang melanjutkan tahta ayahandanya pada tahun 926 sM. Rehoboam adalah seorang penguasa yang dikenal ambisius dan keras-kepala, tidak pernah menghiraukan pendapat dari para mantan penasehat ayahnya, sehingga sikap itu memicu pemberontakan yang dilakukan oleh sepuluh suku Bani Israel yang berdiam di kawasan utara di bawah pimpinan Jeroboam. Dalam pertentangan ini hanya ada dua suku, yakni Judah dan Benyamin, yang setia kepada Rehoboam, yang menyebabkan kerajaan Yahudi ini terpecah menjadi dua. Perpecahan itu tidak pernah teratasi dengan akibat hancurnya kesatuan Tanah Israel untuk selama-lamanya dan menjadi titik-balik dalam sejarah politik dan kehidupan keagamaan kaum Yahudi.

Dengan keberhasilannya melawan kerajaan Judah, Jeroboam memusatkan seluruh usahanya untuk menjamin agar kerajaan Israelnya yang ada di utara sepenuhnya bebas dari Judah yang ada di bawah Rehoboam. Guna mencegah rakyatnya pergi ke Jerusalem ia membangun dua buah haikal untuk beribadah rakyatnya di Bethel dan Dan. Ia mengikis habis ritual agama yang dapat menghubungkan rakyatnya dengan kerajaan Judah dengan mengubah semua hari-hari raya keagamaan dengan hari-hari raya yang baru. Ia bahkan meletakkan dua buah patung anak sapi emas di kedua haikal yang baru didirikannya untuk menjadi pusat peribadatan kerajaan Israel, sehingga dengan demikian mengubah sama sekali sendi keimanan Yahudi yang didasarkan pada penyembahan kepada Yahwe Tuhan Bani Israel.

Kerajaan Judah, dimana terletak Jerusalem, di kemudian hari menderita rangkaian kekalahan. Setelah beberapa waktu kerajaan Judah ditaklukkan oleh Babilon dengan akibat terbuangnya Bani Israel. Meskipun kerajaan Judah kemudian pernah bangkit lagi untuk sementara waktu, tetapi kebangkitan itu tidak berlangsung lama. Kerajaan Judah diterpa pertentangan internal dan pemberontakan. Dalam rentang waktu tidak lebih dari dua ratus tahun Judah jatuh bangun melalui sembilan dinasti dan sembilan-belas raja-raja yang saling menggulingkan melalui pertumpahan darah dalam rangka perebutan tahta. Dalam sejarah selanjutnya Judah kemudian ditaklukkan lagi oleh kekuasaan asing, lalu mengalami masa pembuangan kembali, persebaran, penindasan, ghetto, dan pembantaian, meski tidak punah sama sekali.

Sekiranya Rehoboam menempuh pendekatan yang lain mengikuti saran para penasehat ayahnya, kesalahan ini telah memberikan bekas yang mendalam, yang mestinya menjadi pelajaran bagi kaum Yahudi dari pengalaman sepanjang 2800 tahun sejarah mereka. Kisah ini diceritakan oleh Barbara Tuchman, seorang sejarawan Israeli dalam bukunya ‘The March of Folly’ (Perjalanan Kekalahan Demi Kekalahan).

Dalam bukunya itu Tuchman menuturkan beberapa peristiwa dalam sejarah kaum Yahudi yang disebabkan oleh kebutaan hati manusia yang mestinya dapat menghindari bencana-bencana yang mengakibatkan konsekwensi yang luas. Sebagian besar trajedi yang dialami oleh kaum Yahudi disebabkan oleh kesalahan sendiri, kekonyolan watak, dan ambisi dari para pemimpin mereka.

Pada tahun 734 sM kerajaan Israel yang dibentuk oleh sepuluh suku Bani Israel di utara di bawah raja Pekah bersekutu dengan raja-raja lainnya untuk melawan Assyria, yang menjadi imperium yang men­dominasi Timur Tengah pada masa itu. Raja Assyria Tilgath-Pileser III menjawabnya dengan melancarkan serangan yang mematikan untuk menghancurkan persekutuan itu. Kerajaan Israel diserbu dan rakyatnya mengungsi meninggalkan Tanah Israel bersebaran ke seluruh penjuru imperium Assyria. Tanah yang tadinya bernama Israel, oleh Assyria diberi nama baru, Samaria. Dalam tempo hanya sepuluh tahun sisa­sisa kerajaan Israel mengalami serbuan susulan oleh dua orang raja Assyria, yakni Shalmaneser V dan Sargon II, menuntaskan penghancuran kerajaan Israel. Penduduk yang selamat dari kematian dideportasi ke empat penjuru angin dan lenyap dari sejarah, diingat sebagai “Sepuluh Suku Bani Israel yang Hilang”. Di atas Tanah Israel itu muncul bangsa-bangsa baru yang didukung oleh Assyria, yaitu bangsa Cathia, Babilonia, Elamia, dan Sushania, yang kesemuanya disebut sebagai kaum Samaria.